INFILTRASI TANAH DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO, PROPINSI JAWA TENGAH
Setyawan Purnama(1*)
(1) Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah uniuk mengetahui laju infiltrasi tanah di daerah penelitian serta menganalisis pengaruh faktor penggunaan lahan dan jenis tanah terhadap besar kecilnya laju infiltrasi di daerah penelitian. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pengukuran infiltrasi dengan menggunakan ring infiltrometer ganda. Penentuan titik pengukuran dilakukan secara purposive sampling dengan memperhatikan faktor penggunaan lahan dan jenis tanah, sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan persamaan Horton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi tanah di daerah penelitian berkisar antara 0,002 cm/menit dan 0,079 cm/menit, dengan rata-rata 0,0132 cm/menit. Nilai ini tergolong rendah, sehingga diperkirakan di daerah penelitian terjadi limpasan permukaan yang cukup tinggi. Ditinjau dari faktor penggunaan lahan, tegalan mempunyai laju infiltrasi tertinggi, disusul oleh permukiman dan terendah adalah sawah. Ditinjau dari faktorjenis tanah, jenis Mediteran mempunyai laju infiltrasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pada jenis Grumusol. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa perbedaan jenis tanah relatif lebih berpengaruh terhadap laju infiltrasi air Ice dalam tanah dibandingkan dengan perbedaan penggunaan lahan. Berdasarkan agihannya, daerah yang terletak di dekat Bengawan Solo umumnya mempunyai nilai laju infiltrasi yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang berada lebih jauh dari sungai. Untuk kapasitas infiltrasi hal ini berlaku sebaliknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi tanah di daerah penelitian berkisar antara 0,002 cm/menit dan 0,079 cm/menit, dengan rata-rata 0,0132 cm/menit. Nilai ini tergolong rendah, sehingga diperkirakan di daerah penelitian terjadi limpasan permukaan yang cukup tinggi. Ditinjau dari faktor penggunaan lahan, tegalan mempunyai laju infiltrasi tertinggi, disusul oleh permukiman dan terendah adalah sawah. Ditinjau dari faktorjenis tanah, jenis Mediteran mempunyai laju infiltrasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pada jenis Grumusol. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa perbedaan jenis tanah relatif lebih berpengaruh terhadap laju infiltrasi air Ice dalam tanah dibandingkan dengan perbedaan penggunaan lahan. Berdasarkan agihannya, daerah yang terletak di dekat Bengawan Solo umumnya mempunyai nilai laju infiltrasi yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang berada lebih jauh dari sungai. Untuk kapasitas infiltrasi hal ini berlaku sebaliknya.
Keywords
kapasitas infiltrasi; laju infiltrasi
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.13262
Article Metrics
Abstract views : 8069 | views : 9700Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI