Pekabaran Injil di Afdeeling Makassar, 1930–1950-an
A. Fadhilah Utami Ilmi(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
This article discusses christianization in the Makassar and Bone region between the 1930s and 1950s. This study went through three periods of reign: the Dutch Indies period, the Japanese occupation, and the Proclamation of Independence. This study applied the historical methods that employed primary sources such as Indonesia Protestant Church Archives/Arsip Gereja Protestan Indonesia (AGPI), Indonesian Church Fellowship Archives/Arsip Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (APGI), and several newspapers published during the colonial period. Dutch evangelists took the initial approach to the Muslim people in the colonial era. Behind the work of the Dutch evangelists, the problem appears. The biggest problem was the financial crisis in Makassar and Bone region and the political movement in the name of Islam. This movement often gifted difficulties for the evangelists to curried out their duties.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arsip
AGPI No. 372, April 1946.
AGPI no. 530, surat tertanggal 29 April 1949 yang ditujukan kepada Badan gereja Indonesia Bagian Timur.
AGPI No. 532, laporan perkunjungan DGI ke Makassar, 15–24 Maret 1955
AGPI No. 532, laporan perkunjungan DGI ke Makassar, 15–24 Maret 1955.
AGPI No. 595, surat No. 42 tentang Keuangan tertanggal Makassar, 16 September 1948.
AGPI no. 692, laporan Dokumentasi Pekabaran Injil di Sulawesi Selatan oleh Dr. Maitimor.
Algemeene Secretarie Templar No. 742 (Ag.9577/AOE.12), "Ministrie van Overzeesche Gebidsdeelen", sGravengage. 1 Mei 1947, No. 11/313.
APGI (1922) 1950-1999 No. 854. Het ontstaan van de Islamarbeid in Z.W. Celebes, der Protestantse Kerk
APGI (1922) 1950–1999 No. 854, laporan tahunan 1940, Januari 1941.
APGI (1922) 1950–1999 No. 854, laporan pekerjaan 1954 mengenai pekerjaan dari Badan Pekerja Pelaksana Gereja di Sulawesi Selatan, 7 Januari 1955.
APGI (1922) 1950–1999 No. 854, Pandangan Umum Mengenai Pekerjaan Tahun 1953–1954.
Van den Brink, 1939, 6 Jaar Pionerwerk in Zuid-West Celebes.
Van den Brink, Dr Benjamin Frederik Matthes: Zijn Leven en Arbeid In Dienst van het Nederlandsch Bijbelgenootschap, (Amsterdam: Nederlandsch Bijbelgenootschap, 1943).
Van den Brink, 1940. Iets uit de geschiedenis van het Zendingswerk in Celebes, in het bijzonder Zuid-Weat-Celebes”.
D.R. Maitimoe, Laporan tentang Pekabaran Injil di Sulawesi Selatan, 1962.
HUA ARvdz 11022, 6031, Warta Djoemat Makassar.
Jong, L. de, “Koninkrijk der Nederlanden in de Tweede Wereldoorlog 1939–1945: Deel II a”, (Leiden: Martinus Nijhoff, 1984).
Van den Brink, Lets uit de geschiedenis van het Zendingswerk in Celebes, in het bijzonder Zuid-West-Celebes
Madjalah Geredja Kristen Bahagian Barat, November 1957, tahun ke-9, No. 11.
Artikel Jurnal dan Buku
Abduh, Muhammad, et al., (1985). "Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Sulawesi Selatan", Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Azizah, Nurul, (2019). “Islamisme: Ideologi Gerakan Kahar Muzdakkar di Sulawesi Selatan 1952–1965”, Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 15, No. 2.
Bakar, Abu. (2018). “Konsepsi Ketatanegaraan Kahar Musakkar”, Jurnal al-Daulah, Vol. 8, No.1.
De Jong, Chris G.F. (1996). Ilalang Arena: Sejarah Zending Belanda di Antara Umat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Dick, Howard. (1989). “Japans’s Expansion in he Netherlands Indies between the First and Second World Wars”, Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 20, No. 2.
End, Pierre van den dan J. Weitjens, SJ. (2018). Ragi Carita 2: Sejarah Gereja Di Indonesia Tahun 1860-an–Sekarang, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Holtrop, P.N. (1982). Selaku Perintis Jalan Keesaan Gerejani di Indonesia: Sedjarah Madjelis Keristen Indonesia Bahagian Timur 1947–1956, Ujung Pandang: Institut Sejarah Gereja-Gereja di Indonesia Timur.
Ladja, Jusuf Usinus. (1977). Skripsi. “Misi Gereja Kristen di Sulawesi Selatan (GKSS) dalam Pembangunan”. Ujung Pandang: Sekolah Tinggi Teologia.
Nabba, Andi Palloge Petta. (2006). Sejarah Kerajaan Tanah Bone (Masa Raja Perama dan Raja-raja Kemudiannya sebelum Masuknya Islam Sampai Terakhir. Sungguminasa: Yayasan Al Muallim.
Nur, Nahdia. (2016). “Jaringan Perdagangan dan Integrasi Ekonomi (1900–1938)”, Jurnal Walasuji, Volume 7, No. 2.
Padmo, Soegijanto. (1991). “Depresi 1930-an dan Dampaknya Terhadap Hindia Belanda”. Jurnal Humaniora, No. 1.
Rahim, A. Rahman. (2011). Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sato, Shigeru. (2006) “Indonesia 1939–1942: Prelude to the Japanese Occupation”, Journal of Southeast Asian Studies, 37 (2).
Tim Sari Ilmu Persada. (2014). Mengenal Nusantara: Provinsi Sulawesi Selatan, Tangerang: Sari Ilmu Persada.
Sumber Internet
KITLV Digital Image http://hdl.handle.net/1887.1/item:773471 diakses 8 Agustus 2021.
Surat Kabar
De Banier Tweede Blad, “Locale zendingstraad te Makassar”, 10 April 1931, No. 940.
De Standaard, “Makassar-Zending”,27 Maret 1939.
De Standaard, ”Uit de Gereformeerde Zending”, Jumat, 1 Juli 1932.
Soerabaiasch-Handelsblad, “Staan-en letterkundig dagblad van nederlandsch indies”, 7 April 1931.DOI: https://doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.72539
Article Metrics
Abstract views : 898 | views : 1847Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Lembaran Sejarah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.