Politik Etnik dan Kekeluargaan Sebagai Sumber Perilaku Politik Masyarakat Pedesaan di Barito Selatan
Kisno Hadi(1*)
(1) Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Kristen Palangka Raya
(*) Corresponding Author
Abstract
Tulisan ini mendeskripsi tentang perilaku politik yang berwujud sikap politik masyarakat pedesaan di pedalaman Kalimantan Tengah. Tulisan ini diangkat dari hasil penelitian saat Pemilu legislatif 2019 dan Pilkada Kalteng 2020. Penelitian menggunakan metode kualitatif interpretatif, dengan pengumpulan data lapangan melalui pengamatan langsung di mana penulis berada di lapangan saat pelaksanaan Pemilu 2019 dan PILKADA Gubernur Kalteng 2020, wawancara dengan Mantir Adat (tokoh adat), dan analisis data pustaka berupa buku, jurnal dan data KPU Barito Selatan. Penelitian ini mendeskripsi dua hal, Pertama, fenomena afiliasi politik masyarakat pedesaan di Kabupaten Barito Selatan sebagai pengaruh budaya politik masyarakat suku Dayak yang hidup dan berkembang dalam suasana masyarakat pedesaan-pedalaman; Kedua, fakta perilaku politik masyarakat pedesaan di Kabupaten Barito Selatan dalam politik elektoral Pemilu 2019 dan Pilkada 2020. Temuan penelitian ialah Pertama, tidak terjadi pergeseran afiliasi politik sejak tahun 1950an sampai saat ini, di mana afiliasi politik masyarakat pedesaan tidak beranjak dari afiliasi etnis; Kedua, afiliasi etnis diperankan sebagai penyeimbang kekuatan politik lain dari luar seperti dominasi etnis lain dan sebagai upaya perlindungan sosial mereka kepada kekayaan sumber daya alam di desa; dan Ketiga, sikap politik dipraktikkan dengan cara mereka sendiri yang khas, yakni personal approach (pengenalan personal),ethnicity (etnisitas dan kekeluargaan), dan opennes and honesty (keterbukaan dan kejujuran).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustino, Leo dan Muhammad Agus Yusoff. (2010). “Politik Lokal di Indonesia: Dari Otokratik ke Reformasi Politik”, dalam Junal Ilmu Politik Nomor 21.
Arman, Syamsu. (1994). “Analisa Budaya Manusia Dayak”, dalam Paulus Florus, dkk, (Ed.). Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Jakarta: PT. Grassindo.
Asmu’ie, Achyar. (2006). “Integrasi Politik di Kalimantan Barat: Studi Kasus di Kabupaten Ketapang”. Disertasi, Bidang Studi Ilmu Politik, Program Pascasarjana, FISIP, Universitas Indonesia, Depok.
Aspinall, Edward. (2013). “Kemenangan Modal?, Politik Kelas dan Demokratisasi Indonesia”, dalam Prisma, Jurnal Pemikiran Sosial dan Ekonomi Volume 32, Nomor 1.
Bardjie B. Ahmad. (2016). Perang Banjar-Barito 1859-1906: Besar, Dahsyat dan Lama (Deskripsi dan Analisis Sejarah). Banjarmasin: Pusaka Agung Kesultanan Banjarmasin.
Cahyono, Heru, dkk. (2005). Konflik Antar Elit Politik Lokal Dalam Pemilihan Kepala Daerah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan P2P-LIPI.
Eko, Sutoro. (2019). “Pengantar: Desa Membentuk Negara, Negara Memperalat dan Melemahkan Desa”, dalam Gregorius Sahdan (Ed.). Desa Kuat Negara Berdaulat. Yogyakarta:IPD.
Hadi, Kisno. (2010). “Reformasi Birokrasi dan Kebijakan Pelayanan Publik Berkualitas di Kabupaten Pemekaran”, dalam Swara Politika, Jurnal Politik dan Pembangunan Volume 11 Nomor 4, Oktober.
Hadiz, Vedi R. (2005). Dinamika Kekuasaan, Ekonomi Politik Indonesia Pasca Suharto. Jakarta: LP3ES.
Isaacs, Harold R. (1993). Pemujaan Terhadap Kelompok Etnis: Identitas Kelompok dan Perubahan Politik. Jakarta: Buku Obor.
Kana, Nico L., (2011) “Dimensi Sosial-Budaya Dinamika Politik Seputar Keamanan dan Perlindungan Sosial”, dalam Renai, Kajian Politik Lokal dan Sosial-Humaniora Edisi Khusus.
Levitsky, Steven dan Daniel Ziblatt. (2020).Bagaimana Demokrasi Mati. Jakarta: PT.Gramedia.
Liddle, R. William. (1997). “Dayak Meratus”dalam Islam, Politik dan Modernisasi. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.
Linblad, J Thomas. (2012). Antara Dayak dan Belanda: Sejarah Ekonomi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan 1880-1942. Jakarta: KITLV dan Penerbit Lilin.
Marsh, David dan Gerry Stoker. 2010. Teori dan Metode Dalam Ilmu Politik. Bandung: Nusamedia.
Maulani, Z. A. (2000). Demokrasi dan Pembangunan Daerah. Yogyakarta: CRDS Kalimantan dan Pustaka Pelajar.
Maunati, Yekti. (2005). Identitas Dayak:Komodifikasi dan Politik Kebudayaan. Yogyakarta: LkiS.
Mujani, Saiful dan William Liddle. (2010). “Voters and the New Indonesian Democracy”, dalam Edward Aspinall dan Marcus Mietzner (Ed.). Problems of Democratisation in Indonesia. Singapore:ISEAS.
Mulder, Niels. (2001). “Ideologi Kepemimpinan Jawa”, dalam Hans Antlov dan Sven Cederroth (Peny.). Kepemimpinan Jawa:Perintah Halus Pemerintahan Otoriter. Jakarta: Buku Obor.
Noor, Firman. (2014). “Perilaku Politik Pragmatis Dalam Kehidupan Politik Kontemporer: Kajian Atas Menyusutnya Peran Ideologi Politik Di Era Reformasi”,dalam Masyarakat Indonesia, Majalah
Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia Volume 40 Nomor 1, Juni.
Pepinsky, Thomas B., (2014). “Pluralisme dan Perseteruan Politik di Indonesia”, dalam Prisma, Majalah Pemikiran Sosial dan Ekonomi Volume 33, Nomor 1.
Pureklolon, Thomas Tokan. (2016). Komunikasi Politik: Mempertahankan Integritas Akademisi, Politikus dan Negarawan. Jakarta: PT. Gramedia.
Samaloisa, Rijel. (2020). “Pemerintahan Laggai Paham “Arat Sabulungan” di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat”, dalam Governabilitas, Jurnal Ilmu
Pemerintahan Semesta Volume 1 Nomor 1,Juni 2020.
Somantri, GumilarRusliwa. “Memahami Metode Kualitatif”, dalam JurnalSosialHumaniora “Makara”, Volume IX (2)Desember, 2005.
Sugiono, Arif. (2013). Strategic Political Marketing. Yogyakarta: Ombak.
Ukur, Fridolin. (1971). Tantang-Djawab Suku Dajak. Disertasi, Sekolah Tinggi Teologia
(STT), Jakarta.
Van Klinken, Gerry. (2011). “Mengkolonisasi Borneo: Pembentukan Provinsi Dayak di Kalimantan”, dalam Sita Van Bemmelen dan Remco Raben (Peny.). Antara Daerah dan Negara: Indonesia Tahun 1950-an. Jakarta: Buku Obor dan KITLV-Jakarta.
Wertheim, W. F. (2009). Elite vs Massa.Yogyakarta: Resist Book.
Widyawati, Nina. (2014). Etnisitas dan Agama Sebagai Isu Politik: Kampanye JK-Wiranto pada Pemilu 2009. Jakarta: Buku Obor.
Sumber-sumber Lain:
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Barito Selatan, 2021. Media Indonesia, 11 November 2020.
Wawancara:
Kurbel Suban, Mantir Adat, di Murutuwu, Barito Timur, 27 Maret 2020.
DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.73956
Article Metrics
Abstract views : 2284 | views : 1737Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Kisno Hadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.