Hibriditas, Nation, dan Aspek Nostalgis Representasi Pascakolonial dalam Lirik Lagu-Lagu Jawa Suriname
Hary Sulistyo(1*), Panji Satrio Binangun(2), Endang Sartika(3)
(1) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Tulisan ini membahas representasi hibriditas identitas dan kebudayaan yang tercermin dalam lirik-lirik lagu berbahasa Jawa (suku di Indonesia) pada masyarakat Jawa yang di hidup Suriname (Amerika Selatan). Budaya hybrid tersebut umum ditemukan di kalangan masyarakat diaspora memiliki aspek nostalgis yang merasa bagian dari leluhurnya. Mengacu pada teori pasca-kolonial Bhaba (1994), tulisan ini mununjukkan bagaimana lirik lagu yang latar budaya hybrid tidak hanya menghadirkan perpaduan kebudayaan tetapi juga gagasan nation yang baru. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan langkahlangkah penelitian meliputi pembacaan terhadap lirik lagu, pengkategorian aspek hibriditas dan deskripsinya, penjabaran konsepsi nation dan aspek nostalgis dengan dukungan data penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan tiga manifestais hibriditas kebudayaan, yaitu: (1) hibriditas masyarakat Jawa Suriname yang memuat tiga kebudayaan asal usul Jawa, kolonialisme Barat, masyarakt multietnis Suriname, (2) identitas ganda Jawa dan Suriname dalam melalui aktivitas nostalgis mengenang leluhur, dan (3) gagasan nation baru yang dibentuk oleh kesadaran atas kehidupan baru dengan perjuangan hidup Suriname kekinian.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alridge, Derrick P. and James B. Stewart. (2005). “Introduction: Hip Hop in History: Past,
Present, and Future”. The Journal of African American History, Vol. 90 No 3, The
History of Hip Hop (Summer, 2005). Pp. 190-195.
Anderson, Benedict. (1991). Imagined Comunities. London-New York: Verso.
Darmoko. (2016). “Budaya Jawa dalam Diaspora: Tinjauan pada Masyarakat Jawa di
Suriname”. Jurnal Ikabudi Vol. 5 No 12 (2016).
Ernawati, Yunita. (2019). ”Memori Traumatis dalam Novel Jawa Kadang Suriname Sanak
Merapi Karya Fuji Riang Prastowo Kajian Postmemory”. Lokabasa: Jurnal Kajian
Bahasa, Sastra, dan Budaya Daerah serta Pengajarannya. Vol. 10 No 1, April
2019, Hal. 108-116.
Faruk. (2012). Metodologi Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Gumulya, Devvany & Ivana Stacia Helmi.(2017). “Kajian Budaya Minum Kopi di Indonesia”. Dimensi. Vol. 13, No 2, Februari 2017.
Harutyunyan, Anna. (2012). “Challenging Theory of Diaspora from the Field”. Working Paper der Sonderforschungsbereiches 640, University of Berlin, Berlin, Jerman.
Rahmad, Acep, Dkk. (2018).“Dari Imigrasi menuju Integrasi: Peranan Etnis Jawa dalam Politik
di Suriname (1991-2015). Factum:Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah. Vol. 7
No 1, Tahun 2018.
Kessous, A., Roux, E. (2008). “A semiotic analysis of nostalgia as a connection to the past”. Qual. Market Res. Int. J. 11 (2), 192--212
Komariyah, Siti & Puspa Ruriana. (2010). “Bentuk-Bentuk Pemertahanan Bahasa Jawa di Suriname”. Seminar Nasional Pemertahanan Bahasa Nusantara, Magister
Linguistik, PPS, UNDIP, Semarang 6 Mei 2010.
K. Bhabha, Homi. (1994). The Location of Culture. London: Routledge.
___________________.(1984). “Of Mimicry and Man: The Ambivalence of Colonial Discourse”. October, Vol. 28, Discipleship: A Special Issue on Psychoanalysis (Spring, 1984), pp.125-133
Lockard, Craig A. (1971). The Javanese as Emigrant: Obsetvations on the Development of
Javanese Settlements Overseas. Indonesia Series, April 1971, Vol. 11, 41-62. Diakses
pada 12 Februari 2020, Pukul 21.07.09 dari
https://ecommons.cornell.edu/handle/1813/53511
Meel, Peter. (2012). Continuity Through Diversity: The Surinamese Javanese Diaspora and TheHomeland Anchorage. Wadabagei, Vol. 13, No 3, Januari 2011.
Menzo, Monique C. (2012). Ethnic Groups Boundaries in Multicultural Suriname a Study
On Language Use, Ethnic Boundaries, Core Values and National Identification
Among Creoles and Hindustanis in Suriname. Master Thesis in Comunication
and Information Sciences, Specialization Intercultural Comunication, Tilburg
University.
Moleong, Lexy J. (1990). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:Remaja Rosdakarya.
Nurhayati, Nunuy. (2020). “Didi Kempot Meninggal, Penyanyi Indonesia Terpopular di Suriname” diakses 22 Desember 2020 pada pukul 20.46 dari https://seleb.tempo.co/read/1338823/didi-kempot-meninggal-penyanyi-indonesia-terpopuler-di-suriname
Peursen, C.A. van. (1989). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Poerbatjaraka. (1952). Kepustakaan Djawi dalam Darmoko. “Budaya Jawa dalam
Diaspora: Tinjauan pada Masyarakat Jawa di Suriname”. Ikabudi Vol. 5 No 12
(2016).
Said, Edward W. (2001). Orientalisme (Perjemahkan Asep Hikmat). Bandung: Mizan.
Sholikah, Binti. (2020). “268 Diaspora Jawa dari Tujuh Negara Reuni di Solo” diakses
22 Desember 2020, Pukul 21.16, dari
https://nasional.republika.co.id/berita/pte9e5291/268-diaspora-jawa-dari-tujuh
-negara-reuni-di-solo
Spradley, James P. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
St-Hilaire, A. (2001). Ethnicity, assimilation and nation in plural Suriname. Ethnic and Racial Studies, 24(6), 998-1019.
Susanti.(2016). “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha. Vol. 1, No 2, 2016. Hal. 107-120.
Susanto, Dwi. (2011). Pengantar Teori Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Theodoropoulou, Irene. (2019). “Nostalgic diaspora or diasporic nostalgia? Discursive and identity constructions of Greeks in Qatar.” Lingua(102697)
Toon, Fey. (2004). Suriname Switi Sranan. Amsterdam: KIT Publisher.
Turner, B.S. (1987). A note on nostalgia. Theory Cult. Soc. 4 (1), 147--156.
Upstone, Sara. (2009) . Spatial Politics in the Postcolonial Novel. Ashgate: Surrey.
DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.58521
Article Metrics
Abstract views : 3100 | views : 4154Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Hary Sulistyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.