Analisis Kebutuhan Sumber Informasi dalam Upaya Pencegahan Kehamilan pada Remaja
Fitri Mediastuti(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan terkait sumber informasi yang diharapkan dalam upaya pencegahan kehamilan pada remaja. Hal ini terkait dengan fenomena kehamilan pada remaja memiliki dampak yang cukup kompleks. Sekitar 70.000 remaja di negara berkembang meninggal setiap tahun dari penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan (WHO, 2014). Di Indonesia angka fertilitas total untuk periode tiga tahun terakhir adalah 2,6 anak per wanita, angka ini tidak berubah sejak SDKI 2002-2003. Di Kabupaten Bantul, angka dispensasi nikah pada tahun 2013 paling tinggi yaitu 178 dan alasan permintaan dispensasi nikah mayoritas karena kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif
dengan subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri I Srandakan Bantul. Dari berbagai sumber yang ada, teman merupakan
sumber informasi yang paling banyak diharapkan dalam pengambilan keputusan dan bersikap. Sekolah menjadi pilihan utama siswa untuk mendapatkan sumber informasi mengenai kesehatan reproduksi. Kenyataan yang ada, informasi di sekolah masih perlu ditingkatkan dan teman yang diharapkan informasinya belum dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu program yang diusulkan adalah yang melibatkan remaja untuk berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Model peer teaching dengan melibatkan sumber ahli diharapkan dapat menguatkan pemahaman remaja tentang kehamilan pada saat usia remaja. Sumber informasi yang paling diharapkan oleh remaja dalam pengambilan keputusan untuk bersikap terkait kehamilan pada remaja adalah teman sebaya. Model peer teaching dengan melibatkan perguruan tinggi kebidanan diharapkan dapat menguatkan pemahaman remaja tentang kehamilan pada saat usia remaja.
dengan subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri I Srandakan Bantul. Dari berbagai sumber yang ada, teman merupakan
sumber informasi yang paling banyak diharapkan dalam pengambilan keputusan dan bersikap. Sekolah menjadi pilihan utama siswa untuk mendapatkan sumber informasi mengenai kesehatan reproduksi. Kenyataan yang ada, informasi di sekolah masih perlu ditingkatkan dan teman yang diharapkan informasinya belum dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu program yang diusulkan adalah yang melibatkan remaja untuk berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Model peer teaching dengan melibatkan sumber ahli diharapkan dapat menguatkan pemahaman remaja tentang kehamilan pada saat usia remaja. Sumber informasi yang paling diharapkan oleh remaja dalam pengambilan keputusan untuk bersikap terkait kehamilan pada remaja adalah teman sebaya. Model peer teaching dengan melibatkan perguruan tinggi kebidanan diharapkan dapat menguatkan pemahaman remaja tentang kehamilan pada saat usia remaja.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.32034
Article Metrics
Abstract views : 3582 | views : 9161Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Studi Pemuda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Studi Pemuda (Online ISSN 2527-3639; Print ISSN 2252-9020) is published by the Youth Studies Centre in collaboration with Faculty of Social and Political Science, Universitas Gadjah Mada. |