MOSLEM IN THE JAVANESE CULTURE PLURALISM AND THE PALACE ART PERFORMANCE
Sunaryadi Maharsiwara(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Pluralisme budaya Jawa yang terjadi karena interaksi dengan budaya lain menjadikan budaya Jawa kaya makna. Perpaduan dua unsur budaya yang berlainan mampu membentuk nilai baru dalam format yang harmonis. Konsep kewalian, jalan mistik, dan konsep kesempurnaan hidup di dalam Islam bahkan diterapkan dalam formulasi kultus kraton yang menjadi model konsepsi Jawa mengenai berbagai aturan, baik sosial maupun ritual, sehingga terjalin saling ketergantungan antara ajaran Islam dan masyarakat yang masih terikat tradisi dan norma adat. Ajaran Islam itu dipahami dan dikembangkan dengan kaca mata Jawa, diolah menjadi bentuk budaya Kejawen yang berbeda dengan aslinya, dan yang mudah diterima masyarakat. Dunia seni pertunjukan pun dapat dinyatakan telah terpengaruh oleh subkultur budaya Islam-Jawa. Paling tidak, kesan seperti itu dapat dilihat di dalam pergelaran wayang, beberapa tarian ritual, ataupun Tari Golek Menak yang ada di Kraton Yogyakarta
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.878
Article Metrics
Abstract views : 688 | views : 1327Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Sunaryadi Maharsiwara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.