DEPRESI 1930-AN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HINDIA BELANDA
Soegijanto Padmo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Depresi Dunia 19JQ-an menimbulkan situasi yang sulit bagi ekonomi di seluruh dunia dan Hindia Belanda dan terutama pada indusrri perdagangan ekspor. Harga komoditi perdagangan di pasar dunia merosot tajam demikian pula permintaannya. Dengan demikian, jumlah keseluruhan nilai ekspor dan Tanah Jajahan menurun, meskipun demikian bunga dan hutang luar negeri yang tetap linggi masih harus dibayar, yang menciptakan sisa pembayaran luar negeri yang sangat sedikit. Dengan demikian import barang-barang hasil industri merosot tajam dan masih retap rendah selama depresi, terutama periode 1931 - 1935. Hal itu men imbulkan kesulitan ekonomi yang berat di seluruh daerah jajahan. Hal itu juga mengakibatkan bangkrutnya banyak perusahaan perkebunan baik di Jawa maupun di Sumatra Timur. Situasi yang makin membaik terjadi pada 1936 - 1937, meskipun hanya membawa sedikit perbaikan pada kurun waktu menjelang Perang Dunia II, yang menciptakan situasi yang jauh lebih parah bagi
ekonomi perkebunan secara keseluruhan. Dalam makalah ini akan dibicarakan tentang interpretasi Depresi 1930-an dari berbagai dimensinya, serta dampak yang ditimbulkannya terhadap Hindia Belanda.
ekonomi perkebunan secara keseluruhan. Dalam makalah ini akan dibicarakan tentang interpretasi Depresi 1930-an dari berbagai dimensinya, serta dampak yang ditimbulkannya terhadap Hindia Belanda.
Keywords
Depresi Dunia, ekonomi, Hindia Belanda, Indonesia, perdagangan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.2159
Article Metrics
Abstract views : 37620 | views : 13907Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Soegijanto Padmo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.