SINESTESIA : Studi tentang Mekanisme Perpindahan, Dominasi, dan Tingkat Kekongkretan Tanggapan Indera secara Linguistis
I Dewa Putu Wijana(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Metafora adalah ciri fundamental setiap bahasa yang masih berkembang. Di samping sebagai alat untuk mengembangkan potensi kosakata, unsur bahasa ini merupakan alat yang penting untuk mengongkretkan pengalaman manusia, baik pengalaman mental maupun kultural sehingga pengalaman-pengalaman itu lebih mudah dibayangkan. Sehubungan dengan fungsinya itu, makna metafora tidak dapat dijangkau secara langsung dari lambang kiasnya karena makna yang dimaksud terdapat pada prediksi ungkapan kebahasaan itu (Wahab, 1990:1421). Jadi, motatara adalah pengalaman akan sejenis hal yang dimaksudkan untuk perihal yang lain Verhaar (1977:129) dalam hal ini menggunakan istilah "penyimpangan" untuk istllah "untuk perihal yang lain" ini. Menurutnya metatora adalah penyimpangan penerapan makna kata untuk referen yang lain. Di dalam pemakaian yang literal makna kata dan referennya bersifat konjungtif, sedangkan di dalam metafora hubungannya bersifat disjungtif.
Keywords
linguistik, mekanisme perpindahan, metafora, panca indra, sinestesia
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.2063
Article Metrics
Abstract views : 4489 | views : 6338Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 I Dewa Putu Wijana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.