Fragmentasi Tenaga Kerja dan Upah Buruh Industri Pedesaan (Studi Kasus Industri Cor Logam di Klaten, Jawa Tengah)
Pande Made Kutanegara(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Hingga pertengahan tahun 1994, dunia industri pada umumnya dan ketenagakerjaan diwarnai dengan pemogokan buruh, demontrasi dan unjuk rasa yang berkepanjangan. Bagi sebagian besar buruh, aksi-aksi yang berkepan}angan tersebut merupakan alternatif terakhir yang dapat dilakukan setelah beberapa upaya yang lain gagal untuk mengurangi dominasi pengusaha dalam segala hal terhadap buruh. Pokok permasalahannnya tidak lain adalah ketimpangan pendapatan yang sangat
tinggi antara pengusaha di satu sisi dengan pekerja di sisi yang lain. Sebagian besar kaum buruh memperoleh upah jauh di bawah garis kebutuhan fisik minimum mereka. Kondisi ini menjadi lebih parah lagi dengan sering munculnya perlakuan yang tidak manusiawi dari pengusaha terhadap buruh.
tinggi antara pengusaha di satu sisi dengan pekerja di sisi yang lain. Sebagian besar kaum buruh memperoleh upah jauh di bawah garis kebutuhan fisik minimum mereka. Kondisi ini menjadi lebih parah lagi dengan sering munculnya perlakuan yang tidak manusiawi dari pengusaha terhadap buruh.
Keywords
buruh, industri cor logam, industri pedesaan, tenaga kerja, upah
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.1990
Article Metrics
Abstract views : 957 | views : 1276Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Pande Made Kutanegara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.