Gaya Bunyi
Rachmat Djoko Pradopo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Gaya bunyi meliputi penggunaan bunyi-bunyi tertentu untuk mendapatkan
efek tertentu, yaitu efek estestis. Gaya bunyi berupa gaya ulangan bunyi:
asonasi, aliterasi, persajakan: sajak awal, sajak akhir, sajak dalam, dan sajak tengah. Kombinasi pola-pola bunyi itu membuat sajak menjadi merdu. Kombinasi bunyi yang merdu itu menimbulkan bunyi musik yang merdu dalam karya sastra, puisi pada khususnya. Bunyi musik atau orkestrasi itu dapat juga terdapat dalam prosa. Orkestrasi yang berbunyi merdu disebut efoni (euphony) dan yang tidak berbunyi merdu (parau) disebut kakofani (Cacophony).
efek tertentu, yaitu efek estestis. Gaya bunyi berupa gaya ulangan bunyi:
asonasi, aliterasi, persajakan: sajak awal, sajak akhir, sajak dalam, dan sajak tengah. Kombinasi pola-pola bunyi itu membuat sajak menjadi merdu. Kombinasi bunyi yang merdu itu menimbulkan bunyi musik yang merdu dalam karya sastra, puisi pada khususnya. Bunyi musik atau orkestrasi itu dapat juga terdapat dalam prosa. Orkestrasi yang berbunyi merdu disebut efoni (euphony) dan yang tidak berbunyi merdu (parau) disebut kakofani (Cacophony).
Keywords
estetik, gaya bunyi, jenis, puisi
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.1882
Article Metrics
Abstract views : 7079 | views : 9113Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Rachmat Djoko Pradopo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.