Kuasa Pasar Dalam Pembentukan Identitas Aceh: Renegosiasi Identitas Lokal dalam Praktik Komersialisasi dan Konsumerisme Pasca Konflik dan Tsunami di Banda Aceh
Ibnu Mujib(1*), Irwan Abdullah(2)
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Tulisan ini menunjukkan proses renegosiasi identitas lokal dalam praktik komersialisasi dan konsumerisme di Aceh. Dua praktik sosial ini muncul di Aceh sebagai akibat dari proses ekspansi pasar yang meluas pasca tsunami. Di mana faktanya telah didukung oleh egen-egen globalisasi yang merepresentasi pemikiran-pemikiran dan etos kapitalisme. Tidak saja itu, bahkan praktiknya berlangsung sebagai ideologi gerakan, bukan sekadar sebagai bentuk-bentuk praktik ekonomi politik yang berlangsung secara normal dan seimbang. Di sinilah bentuk dominasi pasar faktanya telah terlalu kuat mendominasi masyarakat terutama bagi yang tidak memiliki kekuatan modal ekonomi, politik, dan akses distribusi yang cukup, negara telah begitu saja perannya dapat dibeli dengan kekuatan-kekuatan kapital yang berkuasa. Bahkan dampaknya sampai melahirkan pergeseran pada identitas Keacehan, seperti bagaimana masyarakat Aceh yang sebelumnya memegangi prinsip-prinsip kekeluargaan, kebersamaan, kesetiakawanan, kepedulian, dan bahkan egaliter, kemudian dipaksa dan dibenturkan pada tradisi baru yang meletakkan etos transaksional dengan mengedepankan prinsip-prinsip individual, serta bergantung pada sistem ekonomi kapitalistis.
Keywords
kuasa pasar, renegosiasi, identitas lokal, komersialisasi, dan konsumerisme, gaya hidup.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v2i2.30016
Article Metrics
Abstract views : 3295 | views : 2753Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Pemikiran Sosiologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).