Car Free Day: Transformasi Ruang dan Globalisasi Urbanisme Kontemporer di Bandung
Frans Ari Prasetyo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Car Free Day telah menjadi arena kontestasi produksi-konsumsi sekaligus transformasi ruang sosial-kultural kontemporer baru dalam pembentukan agensi komposit (publik) perkotaan di kota Bandung, Jawa Barat. Agensi inilah yang ikut membentuk identitas baru dalam citra landmark kota. Wujud kota mengkonsentrasikan keberadaan infrastruktur dengan merasionalisasikan waktu dan aktivitas warganya. Melalui cara mengatur aktivitas (ke)warga(an) kota ditujukan untuk menjadi pusat aktivitas sosial serta (a)kulturasi dalam pembentukan citra. Lebih lanjut, pengaturan semacam itu menujukkan adanya eksistensi kota, peranan kota sebagai sumber pengetahuan, distribusi informasi dan persebaran tata-nilai ( yang secara moral dilakukan oleh penyelenggara otoritas kota) dengan upaya penciptaan ruang publik. Artikel ini berupaya memahami rangkaian pengetahuan spatialsosial-kultural. Pengetahuan itu ter(di)susun melalui suatu periode waktudalam proses mengalami dan membentuk infrastruktur yang diproduksi Car Free Day sebagai sebuah taktik dan strategi urbanisme di Bandung. Memenuhi tantangan ini termasuk mempelajari infrastruktur, melihat paradoks fisik dan sosio-kulturalnya sebagai narasi lansekap antara transparan dan buram dalam sebuah formasi ruang (ketiga). Kajian ini juga bertujuan mencari konstruksi dan pemeliharaan melalui praktek sehari-hari dalam konteks (visual) etnografi tertentu.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v4i1.23623
Article Metrics
Abstract views : 3891 | views : 6940Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Pemikiran Sosiologi
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).