Gerakan Sosial Baru Indonesia: Reformasi 1998 dan Proses Demokratisasi Indonesia

https://doi.org/10.22146/jps.v3i2.23532

Yongky Gigih Prasisko(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Perkembangan masyarakat kontemporer di Indonesia yang sejalan dengan perkembangan teknologi global ternyata juga ikut berdampak pada munculnya konflik sosial secara khusus. Konflik semacam itu melibatkan kelompok kelas menengah yang memiliki nilai-nilai demokrasi. Di sisi lain, konflik itu juga itu ikut membentuk dinamika di dalam pergerakan sosial baru. Gerakan sosial baru di Indonesia adalah anak kandung yang lahir dari sistem demokratis dimana partisipasi politik secara langsung dilakukan sehingga dapat mempengaruhi kebijakan publik, khususnya yang dapat menjawab tuntutan atas kesetaraan dan perlindungan bagi hak-hak minoritas. Reformasi 1998 memang menjadi landasan bagi arah pembentukan tradisi demokratis di Indonesia, meski demikian, membutuhkan waktu hampir enam tahun lamanya setelah 1998 dimana demokrasi secara langsung diterapkan melalui sistem elektoral yakni pada saat PILPRES di tahun 2004. Dengan kata lain, transisis Indonesia menuju suatu bangsa yang demokratis masih harus terus mengembangkan beragam bentuk partisipasi politik.

Keywords


Gerakan sosial baru; reformasi 1998; transisi demokratis di Indonesia

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jps.v3i2.23532

Article Metrics

Abstract views : 36893 | views : 122050

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Pemikiran Sosiologi



Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:

Crossref Member Badge       

ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).


free
web stats View my stats