Sosialisasi Pencegahan Stunting Balita pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo

https://doi.org/10.22146/jp2m.61539

Marko Ferdian Salim(1*), M. Syairaji Syairaji(2), Ratna Lestari Budiani(3)

(1) Department of Health Services and Information Vocational College Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia
(2) Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas pemerintah di bidang kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa kejadian stunting di Indonesia sebanyak 30,8% dan tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 27%. Namun angka tersebut masih jauh dari standar yang ditargetkan pemerintah dan WHO yaitu dibawah 20%. Hasil analisis masalah bidang kesehatan di Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo tahun 2020 ditemukan bahwa kasus stunting balita Desa Sidoharjo cukup tinggi (30 kasus) yang disebabkan karena pemahaman masyarakat yang masih kurang mengenai stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai stunting pada balita. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi yang mencakup penyuluhan kesehatan, pemberian bantuan makanan, dan pendataan balita stunting. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2020 di tengah masa pandemi Covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan. Sasaran kegiatan ini yaitu warga desa secara umum dan khususnya yaitu kader kesehatan, dan ibu balita. Kegiatan diawali dengan melakukan pendataan balita stunting, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan (pemasangan spanduk, leaflet, banner, dan penempelan sticker), pemberian bantuan makanan tambahan pada 30 balita stunting, dan pemasangan alat cuci tangan di Polindes dan Balai Desa yang bisa dimanfaatkan warga sebagai tindakan preventif stunting. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai kasus stunting meskipun terdapat keterbatasan karena pandemi Covid-19 dan bisa dilanjutkan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk diseminasi informasi stunting pada tahun berikutnya.

Keywords


Balita, Stunting, Sosialisasi

Full Text:

PDF


References

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. In Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Cegah Stunting itu Penting. Ditjen Kesmas. Retrieved from www.kesmas.kemenkes.go.id

Kementerian PPN/ Bappenas. (2018a). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. In Rencana Aksi Nasional dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting. Retrieved from https://www.bappenas.go.id

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Permenkes No. 2269/MENKES/PER/XI/2011: Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Kesehatan Tahun 2013. Kemenkes RI: Jakarta.

Kemenkes RI. (2018b). Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI, 1, 2.

Kemenkes RI. (2018c). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian

Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal. Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun, p. 248. https://doi.org/351.077.

Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional. 2018. Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional: Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/jp2m.61539

Article Metrics

Abstract views : 555 | views : 703

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.