Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Tani Kelinci dalam Rangka Pengembangan Desa Wisata di Soropati, Hargotirto, Kokap, Kulon Progo
Naela Wanda Yusria Dalimunthe(1*), Clara Ajeng Artdita(2), Fajar Budi Lestari(3)
(1) Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
(2) Program Studi Diploma Kesehatan Hewan, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
(3) Program Studi Diploma Kesehatan Hewan, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
(*) Corresponding Author
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
April H. Wardhana, Joses Manurung Dan Tolibin Iskandar. (2006). Skabies: Tantangan Penyakit Zoonosis Masa Kini. dan Masa Datang. Wartazoa. 16(1): 40-52.
Chelry S. Mas’ud, Y.R.L. Tulung, J. Umboh, C.A. Rahasia. (2015). Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Hijauan Terhadap Performans Ternak Kelinci. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) 35(2): 289 – 294.
Drh. Wheindrata HS. Sp.W. (2012). Rahasia Beternak Kelinci Ras. Penerbit Andi Offset. Pp: 102-103.
Dedi Muslih, I Wayan Pasek, Rossuartini dan Bram Brahmantiyo. (2005). Tatalaksana Pemberian Pakan Untuk Menunjang Agribisnis Ternak Kelinci. Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci. Pp: 61-65.
Eko Marhaeniyanto dan Sri Susanti. (2017). Penggunaan Konsentrat Hijau untuk Meningkatkan Produksi Ternak Kelinci Ne Zealand White. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 27(1): 28-39.
Ensminger, M.E., J.E. Oldfield dan W.Heinemann. (1990). Feeds and Nutrition. 2nd Ed. The Ensminger Publishing Co., Clovis.
Effiong, O.O. and G.S. Wogar. (2007). Litter Performance Traits of Rabbits under Mixed Feeding Regime. Proceeding 32th Annual Conference of the Nigerian Society of Animal Production. Calabar, Maret 18-21, 2007 pp: 155-158.
Farrell DJ, Raharjo YC. 1984. Potensi Ternak Kelinci Sebagai Penghasil Daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Ciawi-Bogor.
http://visithargotirto.blogspot.com/2017/06/profil-desa-hargotirto-desa-hargotirto.html (diunduh 3 November 2018)
https://pulepayung.wordpress.com/tentang-pulepayung/ (diunduh 3 November 2018)
Iskandar, T., J. Manurung dan S.J. Simanjuntak. (1989). Penyakit pada Kelinci. Latihan Keterampilan Budidaya Kelinci. Badan Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian Cihea-Cianjur.
Lestari, C.M.S. (2004). Penampilan Produksi Kelinci Lokal Menggunakan Pakan Pellet dengan berbagai aras Kulit Biji Kedelai. Pros. Seminar Nasional Teknologi dan Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Lheukwumere, F.C.. (2008). Effect of Mixed Feeding on Litter Performance Traits of Rabbit Does. Pakistan Journal of Nutrition 7(4): 594-596.
Mukodiningsih S, Sutrisno CI, Sulistyanto B, Prasetiyono BWHE. 2014. Pengendalian mutu pakan. Semarang (Indonesia): UPT Undip Press.
Manurung, J., S. Partoutomo dan Knox. (1986). Pengobatan kudis kelinci lokal (Notoedres cati) dengan ivermectin atau neguvon. Penyakit Hewan. 17(29):308−311.
Nopriani, D. (2006). Pengaruh Substitusi Jagung dengan Sorgum dan Menir Sebagai Sumber Pati Terhadap Kualitas Fisik Pelet pakan Broiler Finisher. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Oakley, A. (2009). Scabies. Diagnosis and Management. Best Practice Journal. (19):12-16.
Qisthon, Arif. 2012. Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 12 (2): 69-74.
Rismunandar. (1981). Beternak Kelinci. Jakarta: Penerbit Masa Baru.
Rahardjo, Y.C., T. Murtisari Dan E. Juarini. (2004). Peningkatan produktivitas dan mutu
produk kelinci eksotis.. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian APBN Tahun Anggaran 2003. Buku II. Ternak Non Ruminansia. Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Sada. 2012. Plan for kulon progo . https://sadastudio.wordpress.com/peta/. Online 2012. [22 Maret 2017].
Smith, J.B. Dan Mangkoewidjojo. (1988). Pemeliharaan Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. UI-Press
Soeseno, O. H & Soedaharoedjian. (1992). Sifat-sifat silvika dan agronomi/silvikultur Leucaena leucocephal. Prosiding Seminar Nasional lamtoro I, Jakarta.
Sitorus, P., S. Sastrodihardjo, Y.C. Raharjo, I.G. Putu, Santoso, B. Sudaryanto Dan A .Nurhadi. (1982). Laporan Budidaya Peternakan Kelinci di Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Departemen Pertanian.
Sarwono. (1996). Beternak Kelinci Unggul. Cetakan ke-3. Jakarta: PT Penebar Swadaya.
Sidiq Setyo Nugroho, Subur Priyono Sasmito Budhi, dan Panjono. (2012). Pengaruh Penggunaan Konsentrat Dalam Bentuk Pelet dan Mash Pada Pakan Dasar Rumput Lapangan Terhadap Palatabilitas dan Kinerja Produksi Kelinci Jantan. Buletin Peternakan. 36 (3): 169-173.
Tolibin Iskandar. (2000). Masalah Skabies Pada Hewan Dan Manusia Serta Penanggulangannya. Wartazoa. 10(1): 28-34.
Tolibin Iskandar. (2005). Beberapa Penyakit Penting Pada Kelinci Di Indonesia. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner : 168-175.
Wiradarya, T.R. (1989). Peningkatan produktivitas ternak domba melalui perbaikan nutrisi rumput lapang. Laporan Penelitian. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.22146/jp2m.48334
Article Metrics
Abstract views : 3637 | views : 7068Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.