LAMA WAKTU YANG DIHABISKAN PASIEN DI UGD RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

https://doi.org/10.22146/jmpk.v18i1.6054

Sri Murtiningrum(1), Trisasi Lestari(2*), Kuncoro Harto Widodo(3)

(1) RSPAU Dr. S. Hardjolukito, Yogyakarta
(2) Magister Manajemen Rumahsakit Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Salah satu keluhan pasien yang paling sering muncul adalah lama waktu yang dihabiskan pasien di unit gawat darurat setelah mereka mendapatkan penanganan pertama. Pasien harus menunggu sebelum mereka bisa pulang, atau dipindahkan ke bangsal perawatan, ke ICU atau menjalani operasi. RSPAU Dr Suhardi Hardjolukito adalah RS tipe B dengan kapasitas 215 tempat tidur.

 

Tujuan: untuk mengukur lama waktu yang dihabiskan pasien di UGD dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu tunggu tersebut.

 

Metode: Ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Penelitian dilakukan di unit gawat darurat RSPAU Dr Suhardi Hardjolukito, yang memiliki kapasitas 15 tempat tidur, pada bulan November 2014. Observasi dilakukan selama 7 hari pada shift pagi, sore, dan malam. Sejumlah 305 pasien menjadi sampel penelitian dan diamati selama pasien berada di UGD.

 

Hasil: Rata-rata waktu perawatan di UGD RSPAU dr.S.Hardjolukito masih sangat bervariasi, berkisar antara 8 s/d 270 menit (4.5 jam). Tahapan pelayanan yang memiliki waktu tunggu paling lama adalah pelayanan di laboratorium dan radiologi. Sementara karakteristik kunjungan yang paling besar pengaruhnya terhadap lama pelayanan di UGD adalah kunjungan pada hari kerja, jenis kelamin pasien perempuan, diagnosis emergency, dan waktu kunjungan pagi hari.

 

Kesimpulan dan Rekomendasi: Waktu yang dihabiskan pasien di UGD RSPAU dr.S.Hardjolukito sangat bervariasi. Banyak penyebab waktu tunggu tersebut sebenarnya tidak penting dan bisa dicegah. Rumah sakit harus mengurangi kepadatan UGD pada waktu-waktu sibuk dengan meningkatkan efisiensi RS, memperbaiki alur pasien, dan menggunakan metode maajemen operasional dan teknologi informasi 




References

Keputusan Menteri Kesehatan No 29 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan. 2008

Peraturan Gubernur DIY No 25 tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit Ghrasia. Pemerintah Provinsi Yogyakarta. 2009.

Pines J, Hollander J. Emergency department crowding is associated with poor care for patients with severe pain. Ann Emerg Med 2008; 51(1):1-5.

Diercks DB, Roe MT, Chen AY, et al. Prolonged emergency department stays of non-ST-segment-elevation myocardial infarction patients are associated with worse adherence to the American College of Cardiology/American Heart Association guidelines for management and increased adverse events. Ann Emerg Med 2007; 50(5):489-496.

Institute of Medicine. Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st Century. Washington, DC: The National Academies Press, 2001.

Soremekun OA, Takayesu JK, Bohan SJ. Framework for analyzing wait times and other factors that impact patient satisfaction in the emergency department. J Emerg Med. 2011 Dec;41(6):686-92.

Institute of Medicine. Hospital-based emergency care: at breaking point. Washington, DC: The National Academies Press, 2007

Abella A, Hermosa C, Enciso V, Torrejón I, Molina R, Salinas I, Díaz M, Mozo T, Gordo F. Effect of the timing of admission upon patient prognosis in the Intensive Care Unit: On-hours versus off-hours. Med Intensiva. 2015 Feb 11. pii: S0210-5691(14)00284-8

Grafstein E1, Wilson D, Stenstrom R, Jones C, Tolson M, Poureslami I, Scheuermeyer FX. A regional survey to determine factors influencing patient choices in selecting a particular emergency department for care. Acad Emerg Med. 2013 Jan;20(1):63-70.

Rumah Sakit Pusat TNI AU dr. Suhardi Hardjolukito, Standar Operasional Prosedur Instalasi Gawat Darurat, Yogyakarta. 2013

Komite Akreditasi Rumah Sakit. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan. 2011.

Kapoor D, Srivastava M, Singh P. Point of care blood gases with electrolytes and lactates in adult emergencies. Int J Crit Illn Inj Sci. 2014 Jul;4(3):216-22.

Mazzocato P1, Holden RJ, Brommels M, Aronsson H, Bäckman U, Elg M, Thor J. How does lean work in emergency care? A case study of a lean-inspired intervention at the Astrid Lindgren Children's hospital, Stockholm, Sweden. BMC Health Serv Res. 2012 Feb 1;12:28.



DOI: https://doi.org/10.22146/jmpk.v18i1.6054

Article Metrics

Abstract views : 21796

Refbacks

  • There are currently no refbacks.