POLA PENGOBATAN DAN LUARAN KLINIS PADA PASIEN TERINFEKSI HELICOBACTER PYLORI
Yanita Harliana Atharini(1*), Probosuseno Probosuseno(2), Agung Endro Nugroho(3)
(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Prevalensi Helicobacter pylori (H. pylori) bervariasi di seluruh dunia dan tergantung pada standar kehidupan di wilayah masing-masing. Dalam penanganannya, terdapat beberapa regimen terapi eradikasi yang akan mempengaruhi luaran klinis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengobatan dan luaran klinis pasien. Penelitian ini merupakan penelitian multicenter di tiga rumah sakit dengan rancangan observasional analitik retrospektif dengan metode potong lintang, menggunakan data sekunder dari tanggal 1 Januari 2009 hingga 31 Mei 2014. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 47 pasien. Cara penilaian luaran klinis dengan melihat keluhan yang dirasakan pasien sebelum di terapi dibanding dengan keluhan yang dirasakan pasien setelah di terapi.
Karakteristik umum pasien adalah laki-laki (53,2%), usia kurang dari sama dengan 59 tahun (68,1%), peserta askes (57,4%), pendidikan terakhir SLTA (29,8%), dan pekerjaan PNS (23,4%). Sebanyak 37 pasien (78,7%) mendapatkan terapi antibiotik, dan 10 pasien (21,3%) tanpa antibiotik. Kombinasi amoksisilin-klaritromisin merupakan kombinasi paling banyak digunakan (72,3%). Keluhan dirasakan pasien adalah mual (48,93%), nyeri perut (48,93 %), melena (40,42%), muntah (31,91%), nyeri ulu hati (31,91%), buang air besar cair (19,14%), hematemesis (17,02%) dan nafsu makan menurun (17,02%). Terdapat perbedaan signifikan dalam perbaikan luaran klinis antara pasien yang mendapatkan antibiotik dengan yang tanpa antibiotik (p = 0,046; OR=5,438). Lansoprazol-Amoksisilin-Klaritromisin merupakan regimen terapi eradikasi paling banyak digunakan, Perbaikan luaran klinis dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik. Jenis kelamin, faktor usia, dan jenis antibiotik tidak memberikan perbedaan signifikan pada luaran klinis, dikarenakan perbaikan luaran klinis dan keberhasilan terapi lebih dipengaruhi oleh tingkat resistensi antibiotik, kepatuhan dalam mengkonsumsi obat, dan reinfeksi.
Kata Kunci: Helicobacter pylori, terapi eradikasi, luaran klinis, gejala dispepsia, perbaikan klinis
Full Text:
UntitledReferences
American Pharmacist Association, 2008, Drug Information Handbook, 17th ed., Lexi-com Inc., Ohio.
Ariani, 2005, Nilai diagnostik gejala dispepsia pada gastritis kronik akibat infeksi Helicobacter pylori pada anak, hal. 66.
Asaka, M., Kimura, T. dan Kudo, M., 1992, Relationship of Helicobacter pylori infection to serum pepsinogen in asymptomatic Japanese population. Gastroenterology, 102:760-6.
Blum, A.L., Talley, N.J. dan O’Morain, C., 1998, Lack of effect of treating Helicobacter pylori infection in non-ulcer dyspepsia. N Engl J Med ,339:1869-1874.
Dunn, B.E., Cohen, H. dan Blaser., 1997, Helicobacter pylori. Clin. Microbiol Rev, 10:720-41.
Gottrand, F., Kalach, N., Spyckerelle, C., Guimber D. dan Mougenot, J.F., 2001, Omeprazole Combined with Amoxicillin and Clarithromycin in the Eradication of Helicobacter pylori in Children with Gastritis: A Prospective Randomized Double-Blind Trial. J Pediatr, 139: 664-8.
Hajiani, E., 2009, Treatment for Helicobacter pylori Infection, an overview.Jundishapur Journal of Microbiology, Jun;2(2): 41-46.
Heatley, R.V., 1995, The Helicobacter pylori Handbook, Blackwell Science, Oxford, hal. 2-3.
Kho, D., 2010, Diagnosis dan Tata Laksana Terkini Infeksi Heicobacter pylori, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta, Agustus;60(8):382-384.
Liska, Y., 2004, Hasil Guna Terapi Eradikasi Helicobacter Pylori Pada Anak Menggunakan Terapi Tripel disbanding Terapi Dual, Tesis, Sp. A, Ilmu Kedokteran Klinik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Longo, D.L., Fauci, A.S., Kasper, D.L., Hauser, J.L., Jameson, J.L. dan Loscalzo, L., 2012, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 18th edition., The McGraw-Hill Companies Inc, USA, 1:293-9.
Manes, G., Menchise, A., Nucci, C. dan Balzano, A. 2003, Empirical prescribing for dyspepsia: randomized controlled trial of test and treat versus omeprazole treatment. BMJ, Mei;326: 1-6.
McColl. KE.L., Mrray. L. dan El-Omar, E., 1998, Symptomatic benefit from eradicating Helicobacter pylori infection in non-ulcer dyspepsia. N Engl J Med., 339:1869-1874.
Megraud, F., Bouchard, S., Mayo, K. dan Camou, C., 1991, Comparison of serodiagnostic kits for Helicobacter pylori detection using sera from Africa. Ital J Gastroenterol., 23:25.
Nurrokhmawati, Y., Madiadipoera, T., Anggraeni,A. R. dan Sarbini, T.B., 2012, Efektivitas Pemberian Antibiotik Disertai Lansoprazol pada Refluks Laringofaring dengan Infeksi Helicobacter pylori. MKB, 44: 224-232
Oderda, G., Forni, M., Dell’olio, D.dan Ansaldi, N.. 1998, Campylobacter pylori and upper G.I. endoscopic and pathological changes in children. Pediatr. Res., 24: 417.
Onyekwere, C.A., Odiagah, J.N., Igetei, R., Emanuel, A.O.D., Ekere, F. dan Smith, S., 2014, Rabeprazole, clarithromycin, and amoxicillin Helicobacter pylori eradication therapy: Report of an efficacy study. World J Gastroenterol, Apr;20(13): 3615-3619.
Rokkas, T., Karameris, A. dan Mavrogeorgis, A., 1995, Eradication of Helicobacter pylori reduces the possibility of rebleeding in peptic ulcer disease. Gastrointest Endosc., 41:1-4.
Soemohardjo, S., 2009, Helicobacter pylori dan penyakit gastroduodenal (Kuliah mahasiswa kedokteran untuk klinik), Mataram, http://biomedikamataram.wordpress.com/2009/05/18/helicobacter-pylori-dan-penyakit-gastroduodenal/, diakses 6 Agustus 2014.
Triwikatwani, C., 2014, Wawancara atau komunikasi pribadi dengan dokter spesialis penyakit dalam, 11 Februari 2014.
Utia, K., Syam, A.F., Simadibrata, M., Setiati, S. dan Manan, C., 2010, Clinical Evaluation of Dyspepsia with The History of Helicobacter pylori Eradication Therapy in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endosmegracopy, Apr;2: 86-93.
Vakil, N. dan Fennerty, M.B., 2003, Systematic Review: Direct Comparative Trials of the Efficacy of Proton Pump Inhibitors in the Management of Gastro-Oesophageal Reflux Disease and Peptic Ulcer Disease, Blackwell Publishing, http://www.medscape.com/viewarticle/463163, diakses 23 Agustus 2014.
Weinstein, W.M., 1993, Gastrointestinal Disease: Pathology / Diagnosis / Management, 5th ed, WB Saunders, Philadelpia, hal. 545-71
Xu, S., Wan, X., Zheng, X., Zhou, Y., Song, Z., Cheng, M. dkk., 2013. Symptom improvement after helicobacter pylori eradication in patients with functional dyspepsia-A multicenter, randomized, prospective cohort study. International Journal of Clinical and Experimental Medicine, Sep;6(9): 747-756.
DOI: https://doi.org/10.22146/jmpf.267
Article Metrics
Abstract views : 7125 | views : 44562Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.