KAJIAN ESTETIKA BATIK SAWUNGGALING SURABAYA

https://doi.org/10.22146/jksks.95341

Erika Nur Candra(1*), Djuli Djatiprambudi(2), I Nengah Mariasa(3)

(1) Universitas Negeri Surabaya
(2) Program Studi S2 Pendidikan Seni Budaya, Universitas Negeri Surabaya
(3) Program Studi S2 Pendidikan Seni Budaya, Universitas Negeri Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


Batik, warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO, mencerminkan identitas daerah yang unik. Batik Sawunggaling dari Surabaya menonjol karena warna-warna cerah dan motif berani. Penelitian ini menelaah estetika batik Sawunggaling dengan mengacu pada teori estetika Djelantik, menyoroti interaksi antara bentuk, substansi, dan presentasi dalam desainnya. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, mencakup wawancara dengan pengrajin lokal dan tinjauan literatur. Analisis menunjukkan bahwa motif Sawunggaling, yang menggambarkan pertarungan mitologis antara ayam jago, bukan hanya hasil keterampilan artistik tetapi juga mengandung pesan kepahlawanan dan ketangguhan, mencerminkan etos budaya Surabaya. Estetika motif ini terlihat dari garis dan bentuk dinamisnya, serta bobot makna yang diungkapkan melalui simbolisme warna dan pola. Presentasi batik ini menggabungkan teknik tradisional dengan pengaruh kontemporer, menekankan kemampuan batik untuk beradaptasi dan tetap relevan dalam konteks budaya modern. Penelitian ini menyimpulkan bahwa batik Sawunggaling berfungsi sebagai ikon budaya yang menjaga identitas komunal dan kesinambungan sejarah Surabaya. Temuan ini memperkuat pemahaman tentang peran batik sebagai media ekspresi dan pelestarian budaya di era globalisasi, serta kontribusinya dalam mempertahankan warisan budaya melalui seni tradisional.


Keywords


Batik Sawunggaling, Analisis Estetika, Ekspresi Artistik Warisan Budaya, Pelestarian



References

Achjadi, J.K. & Damais, A. (2006). Butterflies and Phoenixes Chinese Inspiration in Indonesian Textile Arts. Marshal Cavendish Editions.

Alhumahera, D.F. & Supratno, H. (2012). Legenda Sawunggaling di Lidah Wetan Surabaya: Kajian Strukturalisme Claude Levi Strauss. BAPALA, 5(2):3-5. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/24840

Anshori, Y. & Kusrianto, A. (2011). Keeksotisan Batik Jawa Timur. PT Elex Media Komputindo.

Djelantik, A.A.M. (1999). ESTETIKA Sebuah Pengantar. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Fajar, C. (2022). Ekpresi Tuban Kreasi dan Inovasi Batik dan Tenun Gedog. Gramedia Pustaka Utama.

Insani and Pratiwinindya. (2019). The Philosophical Meaning of Batik Motif Sawunggaling. [Paper presentation]. Conference on the Environmental Conservation through Language, Arts, Culture and Education, Semarang, Central Java.

Intania, R. (2023). Perkembangan dan Pelestarian Warisan Budaya Nonbendawi “Arirang”. Universitas Nasional Jakarta. http://repository.unas.ac.id/6836/

Maulidiya, F.A. & Nashikhah, M. (2023). Motif Batik Metamorfosa Dolly Dirumah Batik Putat Jaya Surabaya. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5,1. https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i1.11492

Sanyoto, S.E. (2009). Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain. Jalasutra.

Sunaryo, A. (2009). Ornamen Nusantara: Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia. Dahara Prize.



DOI: https://doi.org/10.22146/jksks.95341

Article Metrics

Abstract views : 1589 | views : 520

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Erika Nur Candra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This journal is published by Performing Arts and Visual Arts Studies, Graduate School, Universitas Gadjah Mada.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

web
statistics View My Stats