Gambaran Kualitas Tidur Pasien Airborne Disease di Ruang Isolasi Airborne Rumah Sakit di Yogyakarta

https://doi.org/10.22146/jkkk.95785

Diah Fitri Damayanti(1), Yayu Nidaul Fithriyyah(2*), Ema Madyaningrum(3)

(1) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Background: The quality of sleep is a crucial determinant of patients’ life quality. Those with airborne diseases are treated in isolation rooms where environmental factors significantly impact their sleep quality. Disturbances in sleep can lead to complaints about the non-conducive environment, thus affecting the rest and recovery of patients.
Objective: To assess the sleep quality of patients with airborne diseases in isolation rooms.
Methods: This cross-sectional descriptive study sampled 78 patients in airborne isolation rooms of a hospital in Yogyakarta from November 2023 to January 2024. Inclusion criteria included patients which older than 19 years old, conscious, and able to communicate, with a hospital stay of 2-6 days. Exclusion criteria were unstable general conditions, use of sleep medications, and mental disorders. Sleep quality was assessed using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and data were analyzed using the Mann-Whitney and Kruskal-Wallis tests.
Results: Most of patients (79,5%) reported poor sleep quality. Poor sleep was most prevalent among those aged 46-65 years (55,1%), males (43,6%), patients diagnosed with tuberculosis (50%), and those with metabolic endocrine disorders (20,5%). Pain (23,1%) and shortness of breath (21,8%) were most common complaints. The PSQI dimensions showed that most patients struggled with sleep duration. Gender was the only significant factor affecting sleep quality (p-value 0,021), with males experiencing poorer sleep quality.
Conclusion: In a Yogyakarta hospital, 79,5% of patients with airborne diseases in isolation rooms have poor sleep quality. This study provides baseline data for developing strategies to address sleep disturbances in isolation settings.

INTISARI 

Latar Belakang: Kualitas tidur merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas hidup pasien. Pasien dengan penyakit airborne dirawat di ruang isolasi dan faktor lingkungan berperan signifikan terhadap kualitas tidur pasien. Gangguan tidur dapat menyebabkan keluhan tentang lingkungan yang tidak kondusif, memengaruhi istirahat dan pemulihan pasien.
Tujuan: Untuk menilai kualitas tidur pasien dengan penyakit airborne yang dirawat di ruang isolasi.
Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 78 pasien di ruang isolasi airborne pada sebuah rumah sakit di Yogyakarta, dengan rentang waktu dari November 2023 hingga Januari 2024. Kriteria inklusi adalah pasien berusia lebih dari 19 tahun yang komposmentis dan dapat berkomunikasi, dengan masa rawat 2-6 hari. Kriteria eksklusi termasuk kondisi umum yang tidak stabil, penggunaan obat tidur, dan gangguan jiwa. Kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis.
Hasil: Mayoritas pasien (79,5%) melaporkan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur buruk lebih sering terjadi pada usia 46-65 tahun (55,1%), laki-laki (43,6%), pasien dengan diagnosis tuberkulosis (50%), dan mereka yang memiliki gangguan metabolik endokrin (20,5%). Keluhan nyeri (23,1%) dan ketidaknyamanan bernapas/sesak napas (21,8%) adalah keluhan yang paling umum. Menurut PSQI, mayoritas pasien mengalami masalah pada dimensi durasi tidur. Jenis kelamin adalah faktor signifikan yang memengaruhi kualitas tidur (p-value 0,021), dengan jenis kelamin laki-laki mengalami kualitas tidur yang lebih buruk.
Simpulan: Mayoritas  pasien penyakit airborne di ruang isolasi sebuah rumah sakit di Yogyakarta memiliki kualitas tidur yang buruk. Studi dapat dijadikan data dasar untuk mengembangkan strategi penanganan gangguan tidur di ruang isolasi.


Keywords


gangguan tidur; kualitas tidur; penyakit airborne

Full Text:

PDF


References

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Health Statistics [homepage on the internet]. c2019. [updated 2019 Jul 19; cited 2024 Jul 22]. Available from https://kebijakankesehatanindonesia.net/publikasi/arsip-pengantar/3900-profil-kesehatan-indonesia-2018.

  2. Fadanavis MV, Sawarkar P. Concept of Airborne Infectious Disease in Ayurveda. International Journal of Research in Pharmaceutical Sciences. 2020; 11(3): 4847–4856. https://doi.org/10.26452/ijrps.v11i3.2781.

  3. Bukit EK. Kualitas Tidur dan Faktor-faktor Gangguan Tidur Klien Lanjut Usia. Jurnal Keperawatan Indonesia. 2005; 9(2): 41–47. https://doi.org/10.7454/jki.v9i2.159.

  4. Hasanah U, Permatasari A, Karota E. Hubungan Keluhan Pernapasan dan Faktor Psikologis dengan Kualitas Tidur Pasien Penyakit Paru. Jurnal Ners Indonesia. 2016; 6(1): 45–50. https://jni.ejournal.unri.ac.id/index.php/JNI/article/download/4357/4176.

  5. Ulfathinah A. Gambaran Kualitas Tidur pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) [Skripsi]. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia; 2018.

  6. Kotarumalos SS. Pengaruh Jenis Ruang Perawatan terhadap Kuantitas Tidur Malam, Kadar Norepinephrin Ibu Preeklamsia Berat dan PaO2 serta Apgar Score Neonatus [Thesis]. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya; 2018.

  7. Erlina, Marisa DE, Syaripudin A. Hubungan Ansietas dengan Kualitas Tidur pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon. Jurnal Kesehatan Mahardika. 2020; 7(2): 1–5. https://doi.org/10.54867/jkm.v7i2.5.

  8. Hanisa N. Gambaran Kualitas Tidur pada Penderita Tuberkulosis [Skripsi]. Universitas Pendidikan Indonesia; 2022.

  9. Malhotra M, Sachdeva R, Sachdeva S. Assessment of Sleep and Quality of Life among Chronic Obstructive Airways Disease Patients. The Journal of Association of Chest Physicians. 2018; 6(2): 45. https://doi.org/10.4103/jacp.jacp_20_17.

  10. Alim IZ, Noorhana SW, Amir N, Elvira SD. Universitas Indonesia uji validitas dan reliabilitas instrumen [Thesis]. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015.

  11. Sikumbang RH, Eyanoer PC, Siregar NP. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru pada Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. 2022; 21(1): 32–43. https://doi.org/10.30743/ibnusina.v21i1.196.

  12. Leba IPRP, Maria L, Harningtyas S. Literature Review: Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Tidur pada Lansia. Professional Health Journal. 2023; 4(2): 166–177. https://doi.org/10.54832/phj.v4i2sp.349.

  13. Adib-Hajbaghery M, Izadi-Avanji F, Akbari H. Quality of Sleep and Its Related Risk Factors in Hospitalized Older Patients in Kashan’s Hospitals, Iran 2009. Iran J Nurs Midwifery Res. 2012; 17(6): 414-420. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3733285/pdf/IJNMR-17-414.pdf.

  14. Ulyah Q, Murwati, Rossita T. Hubungan Lama Hospitalisasi Anak dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua di RS Tiara Sella Kota Bengkulu Tahun 2023. Student Scientific Journal. 2023; 2(1): 41–48. https://jurnal.unived.ac.id/index.php/ssj/article/download/4841/3705.

  15. Wulandari R, Safitri A, Mintarsih S. Tingkat Kecemasan dengan Lama Rawat Inap Covid-19. J Nurs Educ Pract. 2021;1(2):22–31. https://doi.org/10.53801/jnep.v1i2.31.

  16. Liu X, Lan H, Bai X, Li Q, Wen Y, Feng M, et al. Sleep Quality and its Associated Factors among Patients with Tuberculosis: A Cross-Sectional Study. Front Public Health. 2023; 10: 1-8. https://doi.org/10.3389%2Ffpubh.2022.1047425.

  17. Susanto J, Makhfudli M, Ilkafah I, Sairozi A, Tyas APM, Wijayanti ES, et al. Kondisi Psikologis dan Kualitas Tidur pada Lansia Kelompok Prolanis. Jurnal Kesehatan Vokasional. 2022; 7(4): 204-212. https://doi.org/10.22146/jkesvo.74460.

  18. Wesselius HM, Van Den Ende ES, Alsma J, Ter Maaten JC, Schuit SCE, Stassen PM, et al. Quality and Quantity of Sleep and Factors Associated with Sleep Disturbance in Hospitalized Patients. JAMA Intern Med. 2018; 178(9): 1165–1171. https://doi.org/10.1001/jamainternmed.2018.2669.

  19. Sari LAS, Walandani B, Setianingsih E. Correlation between The Pain Intensity and Sleep Quality of Patient in The Intensive Care Unit (ICU) of PKU Muhmmadiyah Gombong Hospital. University Research Colloqulum (URECOL). 2022; 903–913. https://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/2519.

  20. Khadijah S, Bachtiar F, Prabowo E, Purnamadyawati P. Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Lansia. Indonesian Journal of Health Development. 2023; 5(1): 24–9. https://doi.org/10.52021/ijhd.v5i1.114.

  21. Pertami SB, Munawaroh S, Dwi Rosmala NW. Pengaruh Elevasi Kepala 300 terhadap Saturasi Oksigen dan Kualitas Tidur Pasien Strok. Health Information Jurnal Penelitian. 2019; 11(2): 133–144. https://doi.org/10.36990/hijp.v11i2.133.

  22. Kumari P, Shweta S, Talukdar T. Sleep Quality in Patients of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Natl J Physiol Pharm Pharmacol. 2023; 13(10): 2034-2038. https://doi.org/10.5455/njppp.2023.13.08412202206032023.

  23. Kulpatcharapong S, Chewcharat P, Ruxrungtham K, Gonlachanvit S, Patcharatrakul T, Chaitusaney B, et al. Sleep Quality of Hospitalized Patients, Contributing Factors, and Prevalence of Associated Disorders. Sleep Disord. 2020: 1–7. https://doi.org/10.1155/2020/8518396.

  24. Lin YN, Liu ZR, Li SQ, Li CX, Zhang L, Li N, et al. Burden of Sleep Disturbance during COVID-19 Pandemic: A Systematic Review. Nat Sci Sleep. 2021; 13: 933–66. https://doi.org/10.2147%2FNSS.S312037.

  25. Dewi AAIS, Andrika P, Artana IB. Gambaran Karakteristik Pasien Tuberkulosis di Poliklinik Paru RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Medika Udayana. 2020; 9(6): 22–7. https://doi.org/10.24843.MU.2020.V9.i6.P02.

  26. Hidayat AR, Nurhayati I. Perawatan Pasien dengan Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Panti Nugroho, Sleman : Studi Kasus. Jurnal Kesehatan Tujuh Belas (Jurkes TB). 2019; 1(1): 7–13. https://ojs.stikestujuhbelas.ac.id/index.php/jurkestb/article/view/14/5.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkkk.95785

Article Metrics

Abstract views : 1027 | views : 519

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Diah Fitri Damayanti, Yayu Nidaul Fithriyyah, Ema Madyaningrum



Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) 
collaborates with DPW PPNI DIY

Lisensi Creative Commons  

Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.