Gambaran Perilaku Anak Berkebutuhan Khusus dan Penanganannya oleh Guru di Sekolah Dasar Inklusi Kabupaten Sleman

https://doi.org/10.22146/jkkk.74915

Galih Adi Pratama(1), Ibrahim Rahmat(2), Sri Warsini(3*)

(1) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Background: Sleman District Government through the Child Friendly City (Kota Layak Anak/KLA) has a child-friendly school program in the form of inclusive school. The implementation of inclusive education in Indonesia has not met the current standard. There has been no further study regarding the behavior of children with special needs in inclusive schools and how teacher handle their behaviors in Sleman. Therefore, research on the experience of classroom teachers in finding and handling behavior of children with special needs in inclusive primary school of Sleman Regency is important.
Objective: To describe the experience of classroom teachers in finding and handling behavior of children with special needs in inclusive primary school Sleman Regency.
Method: This research was qualitative with phenomenology approach. The subjects were six class teachers, six parents/guardians, and two education-office civil servants whom were selected by purposive sampling method. Data obtained from the results of in-depth interviews were processed using content analysis.
Result: Children with special needs had several behavioral problems, i.e: internalizing problems in the form of anxiety, somatic disorder, and withdrawal; externalizing issues (behavior) in the form of aggressive behavior, and destructive behavior; other behavioral problems such as attention disorder, thought problem, and social problem. The handling of children with special needs at school was based on the strategy of the school and its classroom teacher.
Conclusion: There are five themes in this research that are internalizing (emotion) children with special needs, externalizing (behavioral) problem of children with special needs, other behavior problem, classroom teacher strategy in handling children with special needs behavior, and school strategy in handling children with special needs behavior.

ABSTRAK

Latar belakang: Pemerintah Kabupaten Sleman melalui program Kota Layak Anak (KLA) mempunyai program sekolah ramah anak yang diimplementasikan dalam sekolah inklusi. Pelaksanaan pendidikan inklusi di Indonesia masih belum memenuhi standar yang ada. Belum ada kajian lebih lanjut mengenai sekolah inklusi di Kabupaten Sleman khususnya mengenai perilaku Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah inklusi dan bagaimana penanganan perilaku yang telah dilakukan guru di sekolah. Oleh karena itu, penelitian tentang pengalaman guru kelas dalam menemukan perilaku pada anak berkebutuhan khusus dan penanganannya di sekolah dasar inklusi Kabupaten Sleman, penting untuk dilakukan.
Tujuan: Mengetahui pengalaman guru kelas dalam menemukan perilaku pada anak berkebutuhan khusus dan penanganannya di sekolah dasar inklusi Kabupaten Sleman.
Metode: Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian adalah 6 guru kelas, 6 orang tua/wali, dan 2 pegawai dinas yang dipilih dengan purposive sampling. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan analisis konten.
Hasil: ABK mempunyai beberapa masalah perilaku, yaitu masalah internalizing (emosi) yang meliputi kecemasan, gangguan somatis, dan menarik diri; masalah externalizing (perilaku) yang meliputi perilaku agresif dan perilaku merusak; serta masalah perilaku lainnya, seperti gangguan perhatian, masalah pemikiran, dan masalah sosial. Penanganan ABK di sekolah dilakukan berdasarkan strategi dari sekolah dan yang dilakukan oleh guru kelas.
Kesimpulan: Terdapat lima tema dalam penelitian ini, yaitu masalah internalizing (emosi) ABK, masalah externalizing (perilaku) ABK, masalah perilaku lainnya, strategi guru kelas dalam penanganan perilaku ABK, dan strategi sekolah dalam penanganan perilaku ABK.

 


Keywords


anak berkebutuhan khusus; penanganan; perilaku; sekolah inklusi

Full Text:

PDF


References

  1. Kementerian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak. Jakarta: Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jakarta: Kemen PPPA; 2009.
  2. UNICEF Innocenti Research Centre. Building Child Friendly Cities A Framework for Action. Florence: UNICEF Innocenti Research Centre International Secretariat for Child Friendly Cities; 2004.
  3. Hartini S, Hapsara S, Herini SE, Takada S. Verifying The Indonesian Version of The Child Behavior Checklist. Japan: Japan Pediatric Society. Journal Pediatrics International. 2015; 57(5): 936-41. doi: 10.1111/ped.12669.
  4. Soleh A. Kebijakan Perguruan Tinggi Negeri Yogyakarta terhadap Penyandang Disabilitas. Jurnal Pendidikan Islam, Volume IIII, Nomor 1, Juni 2014/1435. 2014.
  5. Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman Nomor 484/KPTS/2015 tentang Penetapan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi Kabupaten Sleman. Sleman: Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman; 2015.
  6. Kementerian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak. Jakarta: Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 2011.
  7. Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kemendiknas; 2003.
  8. Hartini S, Hapsara S, Herini SE, Takada S. Usefulness of the CBCL/6-18 to Evaluate Emotional and Behavioral Problems in Indonesian Autism Spectrum Disorder/ASD Children. Pediatr International. 2016; 58(12): 1307-1310. doi: 10.1111/ped.13085.
  9. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alifabeta. 2012
  10. Utarini A. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press; 2000.
  11. Winarsih S. Panduan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus bagi Pendamping (Orang Tua, Keluarga, dan Masyarakat). Jakarta: Kemen PPPA. 2013.
  12. Achenbach MT & Ruffle MT. The Child Behavior Checklist and Related Forms for Assessing Behavioral/Emotional Problems and Competencies. Illinois: American Academy of Pediatrics; 2000.
  13. Mustofa A. Sikap Guru Kelas terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusif Wilayah Kabupaten Magelang. Jurnal Widia Ortodidaktika. 2017; 6(3): 280-290.
  14. Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.
  15. UNESCO. The Salamanca Statement and Framework for Action on Special Needs Education Adopted by The World Conference on Special Needs Education: Access and Quality. Salamanca: UNESCO; 1994.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkkk.74915

Article Metrics

Abstract views : 652 | views : 3232

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Galih Adi Pratama, Ibrahim Rahmat, Sri Warsini



Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) 
collaborates with DPW PPNI DIY

Lisensi Creative Commons  

Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.