Hubungan antara Pengobatan Komplementer dengan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Mellitus

https://doi.org/10.22146/jkkk.56593

Nur Yusrin Husnati(1*), Anita Kustanti(2), Heny Suseani Pangastuti(3)

(1) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Background: Diabetes mellitus is a chronic disease that can affect physical, psychological, social and spiritual functional activity that requires special approach and treatment to improve patient's quality of life. One of treatments to improve quality of life is therapy management with alternative and complementary medicine.
Objective: To determine the correlation between the use of complementary medicine with the quality of life among diabetes mellitus patients.
Methods: This study used an analytic survey with cross-sectional design. Respondents involved in this study were 120 respondent diabetes mellitus patients in Yogyakarta city from August to September 2017 with purposive sampling technique. This study used Diabetes Quality of Life Clinical Trial Questionnaire-Revised Parameter (DQLCTQ-R) questionnaire to measure quality of life among diabetes mellitus patients. Researchers also included questions about the use of complementary therapies to measure the use of complementary therapies. Contingency coefficient correlation test was used to analyze the data statistically.
Results: Most patients did not use complementary medicine (53,3%). Most users of complementary and non-complementary medicine had the same high quality of life (60,71% and 56,25%). The correlation test values between complementary medicine and quality of life in patients with diabetes mellitus showed p value = 0,621 (p> 0,05) and r = 0,045.
Conclusion: There was no significant correlation between the uses of complementary medicine with quality of life among diabetes mellitus patients.

ABSTRAK

Latar  belakang: Diabetes mellitus  merupakan  penyakit  kronis  yang  dapat  mempengaruhi  aktivitas fungsional  fisik,  psikologis,  sosial  dan  spiritual  yang  memerlukan  pendekatan  dan  pengobatan  khusus untuk  meningkatkan  kualitas  hidup  pasien.  Salah  satu  perawatan  untuk  meningkatkan  kualitas  hidup adalah manajemen terapi dengan pengobatan komplementer.
Tujuan: Mengetahui hubungan antarapengobatan komplementer dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus.
Metode:  Penelitian  ini  menggunakan  survei  analitik  dengan  desain cross-sectional.  Responden  yang dilibatkan dalam penelitian ini 120 pasien diabetes mellitus di Kota Yogyakarta dari bulan Agustus sampai September 2017 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Diabetes  Quality  of  Life  Clinical  Trial  Questionnare-Revised  Parameter (DQLCTQ-R) untuk  megukur kualitas  hidup  pasien  diabetes  mellitus. Peneliti  juga  mencantumkan  pertanyaan  tentang  penggunaan terapi komplementeruntuk mengukur penggunaan terapi komplementer. Uji korelasi koefisien kontingensi digunakan untuk menganalisis secara statistik.
Hasil:  Mayoritas  pasien  tidak menggunakan  pengobatan  komplementer  (53,3%).  Mayoritas  pengguna pengobatan komplementer dan bukan pengguna pengobatan komplementer sama-sama memiliki kualitas hidup yang tinggi (60,71% dan 56,25%). Nilai uji korelasi antara pengobatan komplementer dengan kualitas hidup pada pasien diabetes mellitus menunjukkan nilai p = 0,621 (p> 0,05) dan r = 0,045.
Kesimpulan:Tidak  ada  hubungan  yang  signifikan  antarapengobatan  komplementer  dengan  kualitas hidup pada pasien diabetes mellitus.


Keywords


diabetes; kualitas hidup; komplementer

Full Text:

PDF


References

  1. Yusra, A. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta [Tesis]. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia; 2011.
  2. World Health Organization. WHO traditional medicine strategy: 2014-2023 [Internet]. 2013. Diakses dari: https://www.who.int/medicines/publications/traditional/trm_strategy14_23
  3. Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 [Internet]. 2014. Diakses dari: http://www.depkes.go.id
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 381/Menkes/SK/III/2007. In Kebijakan Obat Tradisional Nasional Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2007.
  5. Mosihuzzama, M, Choudhary, M.I. Protocol on Safety, Efficacy, Standardization, and Documentation of Herbal Medicine. IUPAC Technical Report. 2008; 80: p. 2195-2230.
  6. Triplitt C.L., Reasner, C.A., Isley, W.L. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. In Endocrinologic Disorders. 7th ed. New York: Mc Graw Hill Medica; 2008.
  7. Spink, J., Johnston, D., Hollingsworth, B. Complementary and Alternative Medicine (CAM) Use and Quality Of Life in People with Type 2 Diabetes and/or Cardiovascular Disease. Complementary Therapies in Medicine. 2014;: p. 107-115.
  8. McCarty, R.L., Weber, W.J., Loots, B., Breuner, C.C., Stoep, A.V., Manhart, L., Catherine, P. Complementary and Alternative Medicine Use and Quality of Life in Pediatric Diabetes. Journal of Alternative and Complementary Medicine. 2010; 16(2): p. 165–173.
  9. Chui, P.L., Abdullah, K.L., Wong, L.P., Taib, N.A. Quality of Life in CAM and Non-CAM Users among Breast Cancer Patients during Chemotherapy in Malaysia. PloS ONE. 2015; 10(10): p. 1-17.
  10. Triani, D.A. Hubungan Status Obesitas dengan Kualitas Hidup Diabetesi Anggota Persadia RSUD Kota Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Aisyiyah Yogyakarta; 2010.
  11. Dahlan, M.S. Deskriptif, Bivariat dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. In Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. 6th ed. Jakarta: Epidemiologi Indonesia; 2014. p. 165.
  12. Astiyani, A. Pengaruh Home Pharmacy Care terhadap Tingkat Kepatuhan dan Outcome Terapi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Banguntapan 2 Bantul [Skripsi]. 2017; Yogyakarta: Fakultas KEdokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: p. 32-33.
  13. Jelantik, I.M.G., Haryati, E. Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan dan Hipertensi. Media Bina Ilmiah. 2014: p. 40.
  14. Straseski, J. New Guidelines for the Diagnosis of Diabetes Mellitus. Utah, United States: ARUP Laboratories & University of Utah; 2013.
  15. Fatmawati, A. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan (Studi Kasus Di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak) [Skripsi]. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang; 2010.
  16. Rosyada, A, Trihandini, I. Determinan Komplikasi Kronik Diabetes Melitus pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2013; 7(9): p. 395.
  17. Halida, U. Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Diabetes Mellitus pada Pasien Diabetes Mellitus di Ruang Azzahra Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya [Skripsi]. Surabaya: Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, University of Nahdlatul Ulama Surabaya; 2016.
  18. Katno. Tingkat manfaat, keamanan, dan efektifitas tanaman obat dan obat tradisional Jawa Tengah: B2P2TO-OT Departemen Kesehatan RI; 2008.
  19. Robin, G.I. Identifikasi Drug Related Problem Potensial melalui Proses Rekonsiliasi Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Sewon 1 Bantul [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2017.
  20. Christina, N. Analisis Penggunaan Obat Herbal pada Pasien Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Farmasi; 2011.
  21. Miller, J.L., Cao, D., Miller, J.G., Lipton, R.B. Correlates of Complementary and Alternative Medicine (CAM) Use in Chicago Area Children with Diabetes (DM). Primary Care Diabetes. 2009; 3(3):149-56 p. 149-156.
  22. Mabsusah, M. Kualitas Hidup (Quality Of Life) Pasien Diabates Mellitus di Rsud. Dr. H. Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan Madura [Skripsi]. Surabaya: Fakultas Psikologi dan Kesehatan, UIN Sunan Ampel Surabaya; 2016.
  23. Canaway, R., Manderson, L. Quality of Life, Perceptions of Health and IIIness, and Complementary Therapy Use Among People with Type 2 Diabetes and Cardiovascular Disease. Journal of Alternative and Complementary Medicine. 2013; 19(11): 882-90.
  24. Nissa, M.K. Hubungan Kadar Glukosa dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Cilegon. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2013.
  25. Chaidir, R., Wahyuni, A.S., Furkhani, D.W. Hubungan Self Care dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus. Journal Endurance. 2017; 2(2): p. 132-144.
  26. Yuhelma, Hasneli, Nauli, F.A. Identifikasi dan Analisis Komplikasi Makrovaskuler dan Mikrovaskuler pada Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Online Mahasiswa. 2015; 2: p. 569-579.
  27. Mulyati, S. Asuhan Keperawatan pada Pasien Diabetes Mellitus dalam Konteks Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan di Ruang Rawat Penyakit Dalam Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia; 2014.
  28. Quah, J.H.M, Luo, N., Ng, W.Y., How, C., Tay, E.G. Health-related quality of life is associated with diabetic complications, but not with short-term diabetic control in primary care. Annals Academy of Medicine. 2011 40(6): 276-86.
  29. Dinardo, M.M., Gibson, J.M., Siminerio, Morell A.R., Lee, E.S. Complementary and Alternative Medicine in Diabetes Care. Current Diabetes Reports. 2012; 12(6): p. 749-761.
  30. Zainuddin, Utomo, W., Herlina. Hubungan Stres dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Online Mahasiswa. 2015; 2: p. 890-898.
  31. Dewi, R.K. Hubungan antara Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kualitas Hidup pada Peserta Prolanis Askes di Surakarta. Surakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkkk.56593

Article Metrics

Abstract views : 2792 | views : 7297

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Nur Yusrin Husnati, Anita Kustanti, Heny Suseani Pangastuti



Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) 
collaborates with DPW PPNI DIY

Lisensi Creative Commons  

Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

https://salto.poltekip.ac.id/css/

https://thinkcat.mywhc.ca/menyalaabangku/

https://thinkcat.mywhc.ca/sawercuan/

https://bandungkab.go.id/tests/

https://ebphtb.acehtimurkab.go.id/css/

https://h2h.web.uinjambi.ac.id/

https://elicer.com.br/wp-content/kt/

http://koe.polywatch.com.my/

https://rx8.mywow2.com/wp-includes/css/

http://mundotvonline.medianewsonline.com/wp-includes/css/