Penanganan Stunting di Tingkat Desa: Perlunya Pengembangan Kegiatan yang Tepat dari Dana Desa
Digna Niken Purwaningrum(1*), Harumanto Sapardi(2), Abdul Wahab(3)
(1) Department of Biostatistics, Epidemiology and Population Health & The Centre for Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada
(2) The Centre for Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada
(3) Department of Biostatistics, Epidemiology and Population Health, Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai kebijakan untuk menyelesaikan masalah gizi dari level pusat hingga daerah. Salah satu kebijakan yang saat ini diintensifkan adalah Dana Desa untuk menangani stunting secara langsung di tingkat masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pendekatan strategis untuk mengoptimalkan penanganan stunting melalui penggunaan Dana Desa.
Penelitian kualitatif ini menggunakan desain participatory action research. Tim peneliti melibatkan pemerintah desa, kader pembangunan manusia, kader kesehatan, perwakilan masyarakat, staf Puskesmas dan tokoh setempat dalam diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam. Penelitian dilaksanakan di dua kecamatan (disebut “kapanewon” di Daerah Istimewa Yogyakarta), yaitu kecamatan Dlingo (Kabupaten Bantul) dan kecamatan Patuk (Kabupaten Gunung Kidul). Serangkaian kegiatan berlangsung dari bulan November 2021 hingga Juli 2022.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa staf pemerintah desa membutuhkan dukungan dalam menentukan kegiatan nyata yang tepat sesuai dengan menu yang terdapat dalam penggunaan Dana Desa untuk mengatasi stunting. Dukungan dibutuhkan tidak hanya saat menerjemahkan kegiatan, namun juga dalam pengelolaan kegiatan. Koordinasi antara pemerintah desa, Puskesmas setempat, kader pembangunan manusia, kader kesehatan dan pihak lain perlu ditingkatkan, terutama untuk mendiskusikan akar penyebab permasalahan stunting di desa tersebut dan mengidentifikasi intervensi yang tepat sesuai konteks lokal. Penerjemahan program ke dalam aktivitas yang sesuai dengan konteks desa setempat perlu dilakukan melalui musyawarah desa dengan memperhatikan siklus perencanaan yang berlaku.
Dana Desa untuk menangani stunting memungkinkan perencana di tingkat desa untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam merencanakan dan mengelola kegiatan spesifik lokal yang mendukung peningkatan status kesehatan masyarakat. Pengembangan kegiatan penanganan stunting perlu disesuaikan dengan alur perencanaan di tingkat desa, dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki wilayah tersebut.Keywords
Full Text:
PDFReferences
1) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Periode 2018–2024. http://tnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis%202018/Stranas%20Percepatan%20Pencegahan%20Anak%20Kerdil.pdf, diakses 10 Juni 2021
2) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. (2018). Hasil utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf (diakses 10 Juni 2021).
3) Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2024) Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Dalam Angka. Kementerian Kesehatan RI. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/hasil-ski-2023/
4) Sekretariat Wakil Presiden Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)/TP2AK. (2020). Peta Jalan Percepatan Pencegahan Stunting Indonesia 2018–2024. https://stunting.go.id/?smd_process_download=1&download_id=6943 (diakses 10 Juni 2021)
5) Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. (2019). Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Percepatan Pencegahan Stunting Di Indonesia (revisi 18 Maret 2019). https://promkes.kemkes.go.id/buku-pedoman-strakom-percepatan-pencegahan-stunting-di-indonesia-diakses 10 Juni 2021
6) Herawati, D. M. D., & Sunjaya, D. K. (2022). Implementation Outcomes of National Convergence Action Policy to Accelerate Stunting Prevention and Reduction at the Local Level in Indonesia: A Qualitative Study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(20), 13591.
7) McIntyre, A. (2007). Participatory Action Research. SAGE Publications.
8) Pelletier, D., Haider, R., Hajeebhoy, N., Mangasaryan, N., Mwadime, R. and Sarkar, S. (2013), Principles and practices of nutrition advocacy. Matern Child Nutr, 9: 83-100. https://doi.org/10.1111/mcn.12081
9) Sufri, S., Nurhasanah, Jannah, M. et al. Child Stunting Reduction in Aceh Province: Challenges and a Way Ahead. Matern Child Health J 27, 888–901 (2023). https://doi.org/10.1007/s10995-023-03601-y
10) Afandi, M. N., Tri Anomsari, E., Novira, A., & Sudartini, S. (2023). Collaborative governance in a mandated setting: shifting collaboration in stunting interventions at local level. Development Studies Research, 10(1). https://doi.org/10.1080/21665095.2023.2212868.
11) Napirah MR, Vidyanto V, Rahman N, et al. (2024) Implementation of National Movement for the Acceleration of Nutrition Improvement Policy for the First 1,000 Days of Life in Indonesia. Kesmas; 19(1): 67-73. DOI: 10.21109/kesmas.v19i1.8045
12) Nahak MP, Nitsae V. (2024) Performance of Stunting Reduction Acceleration Team: An Explorative-Qualitative Study in Indonesia-Timor Leste Border Area. Kesmas; 19(2): -DOI: 10.21109/kesmas.v19i2.1363
13) Indra J, Khoirunurrofik K (2022) Understanding the role of village fund and administrative capacity in stunting reduction: Empirical evidence from Indonesia. PLoS ONE 17(1): e0262743. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0262743
DOI: https://doi.org/10.22146/jkki.96669
Article Metrics
Abstract views : 1371 | views : 1027Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI [ISSN 2089 2624 (print); ISSN 2620 4703 (online)] is published by Center for Health Policy and Management (CHPM). This website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
View My Stats