Pembiayaan Kesehatan Operasional Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat

https://doi.org/10.22146/jkki.v6i1.25334

Andri Satriadi Firmana(1), Mubasysyir Hasanbasri(2*), Susi Irawati(3)

(1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
(2) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
(3) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRACT

Background: 2015 is known as the last year from the worldwide agenda called Millennium Development Goals (MDGs). One of amongst MDGs pledge is to ensure environmental sustainability, which aimed to reduce the proportion of the population without sustainable access to safe drinking water and basic sanitation to halves (Goal 7, Target 7C). The condition in West Sumbawa Regency shows that the implementation of Community-Based Total Sanitation had not fulfilled its five pillars due to limited funding resources.

Goals: To understand the funding mechanism of Community- Based Total Sanitation program under the Health Department of West Sumbawa Regency

Research Method: This research classified as descriptive research with qualitative method and the case study design to describe the program financing of the Community-Based Total Sanitation Program under the Health Department of West Sumbawa Regency. The sampling is purposive sampling method and; in depth interview and document review are used to collect the data.

Result: The STBM program under the Health Department are successfully conducted, as shown by the 100% realization of the funds utilization in which most of the fund allocated to the triggering workshop. The establishment of program priority based on the health department’s strategic plan, minimum service standard (IPM), and MDGs whereas the program related to people’s life expectancies to increase the regency’s Human Development Index. The commitment of the regency’s health department was well realized, however the commitments of regency’s inter-related department to CBTS are lacking. The program coverage until this research published, is dwelling on first pillar with ownership of toilet beyond 70% and access to toilet reached 90%.

Conclusion: Coordination between related departments needed further enhancement despite the different nature of task, function and program given; in which designed to resolve sanitation and environmental problem in West Sumbawa Regency.

 

Keywords: Health Financing, Community Based Total Sanitation (STBM)

 

ABSTRAK

Latar Belakang: Tahun 2015 adalah akhir dari agenda program Millenium Development Goal (MDGs). Salah satu tujuan dari kesepakatan MDGs adalah menjamin keberlanjutan lingkungan, dimana salah satu sasaran utamanya megurangi separuh dari proporsi penduduk yang belum memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar (tujuan 7 target 10). Pelaksanaan STBM di Kabupaten Sumbawa Barat belum tercapai sampai lima pilar, disebabkan oleh keterbatasan dana pembiayaan program.

Tujuan: Untuk mengetahui pembiayaan program sanitasi total berbasis masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat.

Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif dan rancangan studi kasus untuk menggambarkan Pembiayaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Metode pengumpulan data diperoleh dengan wawancara mendalam (in depth interview), dan Telaah Dokumen.

Hasil: Program STBM di Dinas Kesehatan sudah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari pemanfaatan pembiayaan yang terealisasi 100% dan sebagian besar digunakan untuk pelatihan pemicuan. Penetapan prioritas program mengacu kepada renstra dinas kesehatan dinas kesehatan, juga SPM dan MDGs yang dimana programnya berkaitan dengan Umur Harapan Hidup untuk meningkat IPM Kabupaten. Komitmen di dinas kesehatan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi komitmen dengan dinas yang terkait STBM masih kurang baik. Cakupan program STBM sampai dengan saat ini masih di Pilar I dengan kepemilikan melebihi 70% dan akses terhadap penggunaan jamban mencapi 90%.

Kesimpulan: Koordinasi yang ada antara dinas terkait harus ditingkatkan dan dibangun lebih baik lagi meskipun tugas dan fungsi dan program yang dilaksanakan berbeda, tetpai mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperbaiki sanitasi dan lingkungan di Kabupaten Sumbawa Barat.

 

Kata Kunci: Pembiayaan Kesehatan, Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.


Keywords


CLTS;community based total sanitation;Indonesia;program implementation

Full Text:

pdf


References

Pieter van Dijk M, Etajak S, Mwalwega B, Ssempebwa J. Financing sanitation and cost recovery in the slums of Dar es Salaam
and Kampala. Habitat Int [Internet]. Elsevier Ltd; 2014;43:206–13. Available from: http:// www.sciencedirect.com/science/article/pii/ S0197397514000344
Kemenkes. Road Map Percepatan Program STBM 2013-2015. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2013.
WSP. Economic Impact of Sanitation in Indonesia. Indonesia: The World Bank; 2008.
Sah S, Negussie A. Community led total sanitation (CLTS): Addressing the challenges of scale and sustainability in rural Africa. Desalination. Elsevier B.V.; 2009;248(1-3):666–72.
Kemenkes RI. Kurikulum dan Modul Pelatihan STBM bagi Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2013.
Kisworini fita yulia. Profil Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2015. Yogyakarta; 2015.
Utarini A. Metode Penelitian Kualitatif dan Paradigmanya. Yogyakarta: Magister Kesehatan Ibu dan Anak; 2000.
Soehartono I. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya; 1995.
Teguh P, Soesilo Z, Imam H. FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI KOTA TASIKMALAYA. J Kesehat Komunitas Indones. 2014;10. No.2:1038–53.
Rasmusson M. Empowerment through Sanitation : A Qualitative Study on Public Participation in Community-Led Total Sanitation. Lund University; 2012.
Symond D. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan Dan Prioritas Jenis Intervensi Kegiatan Dalam Pelayanan Kesehatan Di Suatu Wilayah. J Kesehat Masy. 2013;7.
Kepner C., Tregoe BB. Manajer Yang Rasional. Terjemahan. Jakarta: Erlangga; 1981.
Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta; 1997.
Johnson L., Zorn D, Tam BK, Lamontagne M, Johnson S. Stakeholders’ Views of Factors That Impact Successful Interagency Collaboration. Counc Except Child. 2003;69(2):195–209.
Sigler R, Mahmoudi L, Graham JAYP. Analysis of behavioral change techniques in community- led total sanitation programs. 2015;1–13.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkki.v6i1.25334

Article Metrics

Abstract views : 4178 | views : 5922

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia



Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI [ISSN 2089 2624 (print); ISSN 2620 4703 (online)] is published by Center for Health Policy and Management (CHPM). This website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
 Web
Analytics View My Stats