Asupan Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin C pada Remaja Putri di Daerah Jatinangor

https://doi.org/10.22146/jkesvo.46425

dini izmi azizah(1*)

(1) Universitas Padjadjaran
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa yang rentan terjadinya anemia dikarenakan cenderung mengalami kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama zat besi, asam folat, dan vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rerata dan proporsi kecukupan asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C pada remaja putri di Kecamatan Jatinangor.

Metode: Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang pada remaja  putri usia 10-19 tahun periode Juni-Agustus 2018. Data asupan gizi diperoleh melalui  3 day-food record dan dilakukan follow up melalui Whatsapp Group, kemudian dilakukan konversi ukuran makanan dari bentuk Ukuran Rumah Tangga menjadi gram melalui buku foto makanan. Setelah itu, dimasukkan kedalam aplikasi nutrisurvey untuk dihitung kandungan asupan gizi dan dirata-ratakan serta dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi yang direkomendasikan oleh Permenkes.

Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa rerata asupan zat besi sebesar 10,67 mg/hari, dimana responden yang tidak memenuhi kecukupan zat besi sebesar 93,6% (88 orang). Rerata asupan asam folat sebesar 180,67 μg/hari, dimana  sebagian besar responden tidak memenuhi kecukupan asam folat mencapai 94,7% (89 orang). Rerata asupan vitamin C pada penelitian ini sebesar 29,71 mg/hari dimana sebagian besar responden tidak memenuhi kecukupan vitamin C yaitu sebesar 67% (63 orang).

Kesimpulan: Rerata asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C remaja putri dibawah standar AKG dan tidak memenuhi AKG yang direkomendasikan. Hal ini dikarenakan jenis bahan makanan yang dikonsumsi remaja tidak bervariasi. Untuk memperbaiki asupan gizi dan status gizi remaja antara lain perlu upaya peningkatan pengetahuan gizi, salah satunya melalui pendidikan gizi.


Keywords


asam folat; asupan; remaja; vitamin c; zat besi

Full Text:

PDF


References

WHO (2018). Adollescent Health. Available from: http://www.who.int/topics/adolescent_health/en/. Diakses tanggal 8 Maret 2018. Dalia Tayel, Ezzat S. (2015). Anemia and Its Associated Factors among Adolescents in Alexandria, Egypt. International Journal of Health Sciences & Research, 5. .WHO (2011). Prevention Of Iron Deficiency Anaemia In Adolescents. World Health Organization. New Delhi. Sukhdeep Kaur, Kaur J. (2016) Effect of Iron Supplementation Along with Vitamin C and Nutrition Counseling on the Anaemic Status of Adolescent Girls International Journal of Health Sciences & Research, 6(5). IDAI (2013). Nutrisi pada Remaja. Ikatan Dokter Anak Indonesia. WHO (2018). Anaemia. Available from: http://www.who.int/topics/anaemia/en/. Diakses tangal 6 Maret 2018. 9.USAID (2018). Micronutrient Deficiencies. United States. Available from: https://www.spring nutrition.org /publications /series/understanding-anemia/causes-anemia/micronutrient-deficiencies.Diakses tanggal 7 Maret 2018. 10.Arenda Reka, Laksmi Widajanti, Nugraheni. (2016). Hubungan Asupan Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B12 Dan Vitamin C Dengan Kadar Hemoglobin Siswa Di SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 4(4). Esraa Arjumand, Ezzaddin N. (2016). Vitamin D Status in Children with Iron Deficiency and/or Anemia International Journal Pediatric, 4(9). Paracha, Parvez, Bakht, Shumaila. (2016). Nutritional Status, Dietary Practices and Physical Activities of Adolescents in Public and Private Schools of Karachi, Pakistan. Obesity Research - Open Journal, 3(2):30-9. Chen, Huang, Chang, Bai. (2013). Association Between Psychiatric Disorders And Iron Deficiency Anemia Among Children And Adolescents: A Nationwide Population-Based Study. BMC Psychiatry, 13(161). WHO (2011). Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity Geneva. Nurul Purna, Zuraida R. Vitamin C pada Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.) dan Anemia Defisiensi Besi Majority. 2016;5(4). Desri Suryani, Riska Hafiani, Rinsesti Junita. (2016). Analisis Pola Makan dan Anemia Gizi pada Remaja Putri Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1). Alfishar Akib, Sri Sumarni. (2017). Food Comsuption Habits of Female Adolescents Related to Anemia: A Positive Deviance Approach. Amerta Nutrition, 105-116. Akram Kooshki, Maryam Mohammadi, Mahmood Rivandi. (2018). Nutritionl Intake And Its Association With Educational Achievement in High-School Student in Islamic Republic of Iran. EMHJ, 24(6). Teresa Seidler, Joanna, Anna Sobczak. (2013) Determining Level of Mineral Consumption From Foodstuff Sources in The Daily Diets of Adolescent Students Living in Kamien Pomorski. A Pilot Study. Rocz Panstw Zakl High, 64(4). Nurmasyita,Bagoes Widjnarko, Ani. Margawati (2015). Pengaruh Intervensi Pendidikan Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Gizi, Perubahan Asupan Zat Gizi dan Indeks Massa Tubuh Remaja Kelebihan Berat Badan. Jurnal Gizi Indonesia, 1(4).



DOI: https://doi.org/10.22146/jkesvo.46425

Article Metrics

Abstract views : 11198 | views : 39654

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Jurnal Kesehatan Vokasional

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


 

Jurnal Kesehatan Vokasional with registered number ISSN 2541-0644 (print), ISSN 2599-3275 (online) published by the Departement of Health Information Management and Services, Vocational College, Universitas Gadjah Mada

site
stats View My Stats