The Role of Transmormational Leadership in Reenginering the Public Administration of the Future

Abstract

Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang didukung teknologi televisi, komputer dan arus informasi yang berlangsung super cepat, para manajer publik tidak punya pilihan lain kecuali harus mampu menyesuaikan diri dan menanggapinya melalui pengembangan latar budaya, ekonomi dan politik organisasi publik secara lebih berani, inovatif dan perspektif yang strategis. Isyarat perubahan menuju paradigma baru ini dengan demikian dirancang dan berlangsung untuk menemukan metode-metode pencapaian kinerja yang balk, mempelajari kasus-kasus nyata keberhasilan suatu organisasi, ukuran-ukuran kinerja yang tepat, serta redefinisi sistem pertanggungjawaban dan kepemimpinan profesional yang jelas (Stupak, 1996). Artikel ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa organisasi publik sekarang ini benar-benar sedang membutuhkan proses reorganisasi – atau lebih tepatnya proses rekayasa – dan bahwa kunci keberhasilan penerapan rekayasa tersebut adalah kepemimpinan transformasional yang akan mengubah organisasi melalui pengenalan nilai-nilai dan praktik kerja yang diperlukan agar mampu terjun dan tetap bertahan dalam keadaan yang penuh dengan perubahan yang cepat atau turbulensi pada abad ke-21. Dalam situasi perkembangan teknologi yang demikian cepat, pelayanan oleh organisasi publik tidak mungkin lagi dapat dikelola dengan rencana-rencana kerja, arus kerja, mekanisme pengawasan dan struktur organisasi yang kaku. Organisasi publik harus dikelola dengan model dan praktik kerja yang dirancang untuk situasi perubahan yang . cepat dengan inovasi serta pengutamaan pada kualitas pelayanan.