Pemetaan Daerah Rawan Kerusakan Akibat Gempabumi Di Kotamadya Denpasar dan Sekitarnya dengan Menggunakan Analisis Mikrotremor, Studi Kasus : Gempabumi Seririt 14 Juli 1976
Randi Adzin Murdiantoro(1*), Sismanto Sismanto(2), Marjiyono Marjiyono(3)
(1) Department of Physics, Faculty of Mathematic and Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada
(2) Department of Physics, Faculty of Mathematic and Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada
(3) Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM
(*) Corresponding Author
Abstract
Tingkat aktifitas seismik di Pulau Bali tergolong tinggi dengan 2 sumber utama gempabumi yaitu aktifitas tektonik sesar naik busur belakang (Back Arc Trust) di bagian utara dan zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke lempeng Eurasia di bagian selatan. Kotamadya Denpasar dan sekitarnya merupakan pusat pemerintahan Provinsi Bali dengan keberagaman infrastruktur. Penelitian ini telah dilakukan dengan tujuan memetakan daerah rawan kerusakan akibat gempabumi dengan menggunakan pengukuran mikrotremor single station yang diolah menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratios) dan mikrotremor array yang dianalisis menggunakan metode SPAC (Spacial Auto Correlation) untuk mendapatkan nilai vs30 (kecepatan gelombang shear sedalam 30 m). Penelitian ini menggunakan data gempabumi Seririt sebagai studi kasus untuk mencari nilai PGA batuan dasar dan PGA lapisan tanah permukaan. Hasil analisis HVSR dan PGA batuan dasar digunakan untuk mencari nilai indeks kerentanan seismik dan ground shear-strain.
Hasil penelitian menunjukan Kotamadya Denpasar dan sekitarnya memiliki nilai indeks kerentanan seismik berkisar antara 0,103-33,78, nilai ground shear strain 7,00x10-6 – 2,2x10-3. Berdasarkan peta, diketahui nilai vs30 berkisar antara 171,32–764,62 m/s. Berdasarkan SNI 1726:2012 dan hasil penelitian, Klasifikasi tingkat resiko gempabumi daerah penelitian menunjukan bahwa Kecamatan Denpasar Selatan memiliki tingkat kerawanan seismik tinggi (kategori resiko I). Tingkat kerawanan seismik menengah berada di Kecamatan Denpasar Barat dan Kecamatan Kuta (kategori I, II, dan III). Daerah dengan tingkat kerawanan seismik rendah berada di Kecamatan Denpasar Timur, Kec. Denpasar Utara, Kec. Kuta Utara, Kec. Mengwi, Kec. Sukawati, Kec. Kediri (kategori I, II, III, dan IV).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Nakamura, Y., 1997, Seismic Vulnerability Indices for Ground And Structures Using Microtremor, World Congress on Railway Research, Florence.
Parolai, S., Bormann, P dan Milkert, C., 2001. Assessment of the natural frequency of the sedimentary cover in the Cologne area (Germany) using noise measurements, Journal of Earthquake Engineering , Vol. 5, pp 541– 564.
Robert, J.C., dan Asten, M.W., 2008, Resolving a Velocity Inversion at The Geotechnical Scale Using The Microtremor (Passive Seismic) Survey Method. J. Exploration Geophysics, 35, 14-18.
Sesame, 2004, Guidelines for the implementation of the H/V spectral ratio technique on ambient vibration measurements and interpretation, SESAME Europan Research Project, European Commision-Research General Directorate.
SNI 1726:2012, 2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/jfi.28373
Article Metrics
Abstract views : 1869 | views : 3629Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Randi Adzin Murdiantoro, Sismanto Sismanto, Marjiyono Marjiyono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.