(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (*) Corresponding Author
Abstract
Salah satu langkah peningkatan hasil tanaman adalah pemberian pupuk hayati, contohnya Jamur Mikoriza Arbuskular (JMA) dan kompos lumpur pengolahan limbah susu. Mikoriza telah dikenal dapat meningkatkan hasil dan pertumbuhan berbagai tanaman, sedangkan literatur mengenai kompos lumpur pengolahan limbah susudi Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan terung (Solanum melongena L.) terhadap pemberian mikoriza dan kompos lumpur pengolahan limbah susu dan mengetahui pola hubungan antara dosis kompos lumpur pengolahan limbah susudengan hasil terung yang dikombinasikan dengan pemberian mikoriza. Penanaman terung dilakukan pada bulan November 2021 hingga Maret 2022 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, faktor pertama yaitu mikoriza (tanpa mikoriza dan dengan mikoriza) dan faktor kedua kompos lumpur pengolahan limbah susu (0 g/polibag, 25 g/polibag, 50 g/polibag, dan 75 g/polibag). Pemberian mikoriza dan kompos lumpur pengolahan limbah susu menyebabkan peningkatan pertumbuhan dan hasil terung (Solanum melongena L.) khususnya panjang akar dan umur berbunga. Pola hubungan yang terbentuk antara dosis kompos lumpur pengolahan limbah susu dengan hasil terung mengikuti persamaan garis kuadratik dan tidak tergantung faktor pemberian mikoriza. Dosis optimal kompos lumpur pengolahan limbah susu untuk bobot buah segar terbaik yaitu 75,5g/polibag.
Ervina, O., Andjarwani, dan Historiawati. 2016. Pengaruh umur bibit pindah tanam dan macam pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum melongena L.) varietas antaboga 1. VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika. 1(1): 12-22.
Fandi, A. A., R. Muchtar, dan Notarianto. 2020. Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena L.) dengan sistem hidroponik. Jurnal Ilmiah Respati. 11(2): 114-127.
Hadianur. 2019. Penggunaan beberapa jenis tinta untuk menggantikan tinta tryphan blue dalam pengamatan kolonisasi mikoriza. Indonesian Journal of Laboratory. 1(3): 13-19.
Sastrahidayat, I. R. 2011. Rekayasa Pupuk Hayati Mikoriza Dalam Terbitan (KDT). UB Press. Malang.
Sayuti, I., Zulfarina, E. R. Lubis. 2011. Identifikasi jamur mikoriza arbuskula (JMA) pada tanah gambut bekas terbakar di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Jurnal Pilar Sains. 11(1): 21-28.
Waluyo, T. 2020. Analisis finansial aplikasi dosis dan jenis pupuk organik cair terhadap produksi tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Jurnal Ilmu dan Budaya. 41(70): 8357-8371.
Wulandari, R. S. 2013. Asosiasi cendawan mikoriza arbuscula (CMA) pada Ketapang (Terminalia catappa). Jurnal Hutan Lestari. 1(3): 258-267.