Kajian Fungsi Ruang Hijau Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
Zulham Aaron Mochamad, Rohlan Rogomulyo, dan Siti Nurul Rofiqo Irwan(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis vegetasi dan fungsi ruang hijau Fakultas Pertanian (FPN) Universitas Gadjah Mada (UGM), mengetahui pendapat dan keinginan civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tentang pengembangan taman kampus pertanian, dan membuat konsep pengembangan ruang hijau Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada sebagai taman kampus pertanian. Fungsi ruang hijau yang diamati adalah fungsi pendidikan, pengendali iklim mikro, identitas (Lokal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kampus Pertanian), produksi, estetika, sosial, dan habitat satwa. Penelitan dilakukan dengan 3 tahap, yaitu observasi dan pengumpulan data (fisik dan sosial), analisis data, dan pembuatan konsep pengembangan ruang hijau Fakultas Pertanian UGM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 95 jenis tumbuhan yang terdiri dari 58 jenis pohon, 18 jenis perdu, 12 jenis semak, dan 7 jenis tanaman penutup tanah. Civitas akademika FPN UGM berpendapat bahwa fungsi ruang hijau FPN UGM sebagai pengendali iklim mikro dan habitat satwa cukup baik. Fungsi pendidikan, identitas (lokal DIY dan kampus pertanian), produksi, estetika, dan sosial di ruang hijau FPN UGM masih kurang baik dan perlu dikembangkan. Pengembangan yang perlu dilakukan berupa penataan dan penambahan elemen lanskap (vegetasi dan elemen perkerasan) yang mendukung setiap fungsi. Konsep pengembangan ruang hijau FPN UGM meliputi konsep ruang, tipe aktivitas, vegetasi dan elemen perkerasan. Konsep ruang meliputi ruang penerimaan, ruang aktivitas aktif dan pasif, dan ruang penyangga. Ruang penerimaan merupakan pintu masuk menuju area ruang hijau FPN direncanakan memiliki fasilitas parkir, papan informasi FPN, dan tempat duduk. Vegetasi yang ditanami adalah vegetasi yang berfungsi terutama sebagai pengendali iklim mikro dan identitas kampus pertanian. Ruang aktivitas direncakan memiliki fasilitas shelter, tempat duduk, meja, koneksi wifi, dan sambungan listrik. Vegetasi pada area ini dipilih yang terutama memiliki fungsi pengendali iklim mikro, habitat satwa, pendidikan, dan estetika, seperti Sengon buto (Enterolobium cyclocarpum), Sawo bludru (Chrysophyllum cainito L), Kembang merak (Caesalpinia pulcherrina), Bunga asar (Mirabilis jalapa). Ruang penyangga dipergunakan sebagai pendukung zona aktivitas dan konservasi taman agar ekosistem tetap terjaga. Vegetasi pada area ini adalah vegetasi yang memiliki fungsi utama sebagai pengendali iklim mikro, identitas, dan habitat satwa, seperti Sirsak (Annona muricata), Sawo (Manilkara zapota), Srikaya (Annona squamosa), dan Jambu darsono (Eugenia malaccensis).
Kata kunci : Ruang Terbuka Hijau, Ruang Hijau, Ruang Terbuka Hijau KampusFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Beer, A.R., 1990. Environmental Planning for Site Development. E. & F.N. SPON, United Kingdom.
Carpenter. 1998. Plants in the Landscape. Waveplant Press, United States.
Irwan, S.N.R. 2007. Study on human thermal comfort and human activity in the tree-shaded areas in the green space of the tropical country. Case Study: The Prambanan Park, Yogyakarta, Indonesia. Bulletin of Chiba University, Japan.
Irwan, Z.D. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lanskap Hutan Kota. Bumi Aksara, Jakarta
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.6419
Article Metrics
Abstract views : 2529 | views : 7240Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: