Pengaruh Pemangkasan Batang Utama dan Cabang Primer terhadap Hasil dan Kualitas Pare (Momordica charantia L.)

https://doi.org/10.22146/veg.49845

Qaanitatul Hakim Ipaulle(1), Dody Kastono(2*)

(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Pare merupakan jenis tanaman sayur yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia di bidang kuliner, kosmetik, hingga obat herbal. Banyaknya kebutuhan masyarakat tersebut harus seimbang dengan produktivitas pare. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan teknik pemangkasan yang tidak banyak dilakukan oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara perlakuan pemangkasan batang utama dengan cabang primer untuk meningkatkan hasil dan kualitas pare. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2019 di dusun Kuden, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Rancangan penelitian disusun dengan rancangan petak terbagi faktorial 2 x 5, tiga blok sebagai ulangan. Petak utama terdiri dari dua taraf yaitu pemangkasan dan tanpa pemangkasan cabang primer. Anak petak terdiri dari lima taraf yaitu tanpa pemangkasan batang utama, pemangkasan menyisakan 13, 16, 19, dan 21 ruas. Data diuji menggunakan analisis varians, jika terdapat signifikansi diantara perlakuan kemudian dilanjutkan dengan uji Honestly Significant Difference dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemangkasan batang utama dan cabang primer memberikan pengaruh nyata pada jumlah cabang primer dengan interaksi antar faktor, namun tidak berbeda nyata terhadap jumlah bunga betina dan bunga jantan per tanaman, rasio bunga betina: jantan, fruit set, jumlah buah per tanaman, bobot segar buah, panjang dan diameter buah. Hal tersebut mengindikasi perlakuan pemangkasan batang utama dan cabang primer yang dilakukan nyatanya malah menurunkan jumlah buah per tanaman, bobot segar buah per buah, sehingga bobot buah per tanaman juga menurun. Meski begitu, hasil uji korelasi antar ketiga variabel tersebut dengan produktivitas tanaman menunjukkan hubungan signifikan korelasi positif yang cukup-sangat kuat.

Keywords


pare, pemangkasan, ruas

Full Text:

PDF


References

Badrudin, U., S. Jazilah, dan A. Setiawan. 2015. Upaya peningkatan produksi mentimun (Cucumis sativus L) melalui waktu pemangkasan pucuk dan pemberian pupuk posfat. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 20(1): 18-28.

Gustianty, L. R. 2016. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap pupuk seprint dan pemangkasan. Bernas 12(2): 55-64.

Harpitaningrum, P., dan Sungkawa, I. 2017. Pengaruh konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus l.) kultivar venus. Agrijati Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian 25(1): 1-17.

Irawati, H., dan Setiari, N. 2009. Pertumbuhan tunas lateral tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) setelah dilakukan pemangkasan pucuk pada ruas yang berbeda. Anatomi Fisiologi 17(2): 11-21.

Kusumayati, N., Nurlaelih, E. E., dan Setyobudi, L. 2015. Tingkat keberhasilan pembentukan buah tiga varietas tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) pada lingkungan yang berbeda. Jurnal Produksi Tanaman 3(8): 683 – 688.

Liao, P.C., Tsai, C.C., Chou, C.H., dan Chiang, Y.C. 2012. Introgression between cultivars and wild populations of Momordica charantia L. (Cucurbitaceae) in Taiwan. International journal of molecular sciences 13(5): 6469-6491.

Palada, M. C., dan Chang, L. C. 2003. Suggested cultural practices for bitter gourd. AVRDC International Cooperators’ Guide, 03-54.

Sarani, M., Mehraban, A., Ganjali, H. R., dan Khemmari, E. 2015. Effect of pruning and row distance on some characteristics in Karela. International Journal of Biosciences 6(1): 1-8.

Susanto, A., Sri H., dan M, Burhan R. 2019. Pengaruh pemberian boron dan waktu pemanenan polen terhadap peningkatan produksi dan viabilitas polen tetua jantan semangka (Citrullus lanatus Thunberg). Jurnal Bioindustri 1(2): 203-212.

Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Wijaya, H.N., Ansoruddin, H., dan Lanna R.G. 2018 Pengaruh waktu penyerbukan dan proporsi bunga betina dengan bunga jantan terhadap hasil dan kualitas benih mentimun (Cucumis sativus L.) hibrida. Bernas 14(1): 85-98.

Yadi, S., Karimuna, L., dan Sabaruddin, L. 2012. Pengaruh pemangkasan dan pemberian pupuk organik terhadap produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Jurnal Penelitian Agronomi 1(2): 107-114.

Zamzami, K., Nawawi, M., dan Aini, N. 2015. Pengaruh jumlah tanaman per polibag dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun kyuri (Cucumis sativus L.). Jurnal Produksi Tanaman 3(2): 113-119.

Zulkarnain. 2014. Dasar-dasar Hortikultura. Bumi Aksara, Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.49845

Article Metrics

Abstract views : 7365 | views : 14435

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats