Pengaruh Kompos Rumput Laut dan Azolla terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah

https://doi.org/10.22146/veg.46199

Puguh Bintang Pamungkas(1), Okti Purwaningsih(2*), Herman Budi Susetyo(3)

(1) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta
(2) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta
(3) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun ketersediaanya masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga harus dipenuhi dari impor. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksinya adalah penggunaan bahan organik yang dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman bawang merah tanpa memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Bahan organik yang digunakan adalah kompos Azolla dan rumput laut, dimana rumput laut laut mengandung auksin, sitokinin, etilen, asam absisat, dan giberelin, sedangkan Azolla memiliki kandungan N, P, K, Ca dan Mg. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakter agronomis tanaman bawang merah terhadap pemberian bahan organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2019 di Dusun Glondong, Purwobinangun, Pakem, Sleman DIY, ketinggian tempat 600 mdpl. Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian adalah tanah Regusol. Lokasi penelitian mempunyai curah hujan rata-rata 125,8 mm, temperatur rata-rata 25,2oC, kelembaban rata-rata 78,2%, dan lama penyinaran matahari 7,5 jam. Penilitian menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktor (rumput laut dan kompos Azolla) dan 3 ulangan. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), laju tinggi tanaman (cm/minggu), jumlah daun (helai), laju pertumbuhan daun (helai/minggu), jumlah umbi (rumpun), diameter umbi (cm), bobot segar umbi (g), dan indeks panen (%). Hasil penelitian pada variabel pertumbuhan menunjukkan bahwa perlakuan Rumput Laut 1000 ppm+Tanpa Kompos Azolla memberikan hasil yang cukup baik jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Untuk variabel hasil, walaupun tidak ada perbedaan yang nyata dalam jumlah dan bobot umbi, namun untuk indeks panen menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.

 


Keywords


bawang merah, kompos Azolla, rumput laut

Full Text:

PDF


References

Anonim. 2018. 10 Manfaat Bawang Merah Bagi Kesehatan. <https://doktersehat.com/manfaat-super-bawang-merah/>diunduh pada tanggal 26 Desember 2018.

Basmal, J. 2009. Prospek Pemanfaatan Rumput Laut Sebagai Bahan Pupuk Organik.Squalen 4(1):1-8.

Begananda, B. (2019). Aplikasi Mikoriza dan Azolla pada Budidaya Bawang Merah di Lahan Marjinal. Prosiding, 8(1).

Brewster, J.L. 1994. Onions and Other Vegetable Alliums. CAB International. Wallingford. UK. pp.236.

Djuarnani, N., Kritian dan Budi. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Gardner, F.P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Crops Physiology: Field Crops Physiology. UI Press. Jakarta.

Hamdani, J.S. 2008. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Kultivar Kuning pada Status Hara P Total Tanah dan Dosis Fosfat yang Berbeda. Jurnal Agrikultura, 19 (1) : 42-49.

Havlin, J.L., J.P. Beaton., S.L. Tisdale dan W.L. Nelson. 1999. Soil Fertility and Fertilizer. An Introduction to Nutrient Management. Sixth ed. Prentice Hall. New Jersey.

Latarang, B dan Syakur. 2006. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang di Daerah Palu Utara. Agroland 13 (3):265-269.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

Rokhminarsi, E., dan Utami, D. S. (2019). Efektivitas Pupuk Hayati Mikoriza Berbasis Azolla (Mikola) pada Tanaman Bawang Merah (Effectiveness of Biofertilizer Mycorrhiza Based Azolla (Mikola) on Shallot). Jurnal Hortikultura, 29(1), 45-52.

Rosmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Samadi dan Cahyono, 2005, Intensifikasi Usaha Tanai Bawang Merah. Penerbit Kanisius, Yogyakarta, hal : 15 -24

Sudartiningsih, D, S.R Utami dan B.prasetya. 2002. Pengaruh Pemberian Pupuk Urea dan pupuk “Organik Diperkaya terhadap Ketersediaan dan Serapan N serta Produksi Cabai Besar (Capsicum annum L.) pada InceptisolKarangploso Malang. Agrivita 24(1): 63-69.

Sudiarso. 2007. Pupuk organik dalam Sistem Pertanian Berkelanjutan. FP UB. Malang.

Suryanto. 2017. Pengaruh Dosis Pupuk Kompos Azolla dan Npk Hidrocarate terhadap Hasil Bawang Merah (Allium ascalonikum). Jurnal Agrohita1(2):58-63

Susanti, A.A., B. Waryanto, R. Widaningsih, dan M. Chafid. 2017. Outlook Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. <http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/ epublikasi/outlook/2017/Outlook%20TPHORTI%202017/.>. Diakses pada 13 Mei 2019.

Widawati, S, Suliasih dan Syaifudin 2002, Pengaruh Introduksi Kompos Plus terhadap Produksi Bobot Kering Daun Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus Bl. Miq) pada Tiga Macam Media Tanah. J. Biol. Indonesia, 3 (3): 245-253.

Wijaya, K. A. 2008. Nutrisi Tanaman. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.46199

Article Metrics

Abstract views : 3185 | views : 2635

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Vegetalika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats