Pengaruh Metode Pengendalian Gulma terhadap Dominansi Gulma serta Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.)
Dela Yusuf Efendy(1), Prapto Yudono(2), Dyah Weny Respatie(3*)
(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode pengendalian gulma yang efektif dan efisien untuk menekan kompetisi yang diakibatkan oleh keberadaan gulma pada pertanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Tri Dharma Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Banguntapan, Bantul, dan Laboratorium Manajemen dan Produksi Tanaman Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan April hingga Juli 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan satu faktor dan tiga blok sebagai ulangan. Faktor yang digunakan adalah metode pengendalian gulma yakni: W0 (tanpa pengendalian gulma) sebagai kontrol negatif, W1 (pengendalian gulma secara mekanis pada umur kedelai 1 MST), W2 (pengendalian gulma secara mekanis pada umur kedelai 1 dan 2 MST), W3 (pengendalian gulma secara mekanis pada umur kedelai 1, 2, dan 3 MST), W4 (pengendalian gulma secara mekanis pada umur kedelai 1, 2, 3 dan 4 MST), W5 (pengendalian gulma menggunakan bioherbisida kenikir konsentrasi 400 g.L-1 pada umur kedelai 1 MST), W6 (pengendalian gulma menggunakan herbisida sintetis dosis 200 mL.m-2 pada umur kedelai 1 MST), W7 (pengendalian gulma menggunakan herbisida sintetis dosis 300 mL.m-2 pada umur kedelai 1 MST), W8 (pengendalian gulma menggunakan herbisida sintetis dosis 400 mL.m-2 pada umur kedelai 1 MST), dan W9 (perlakuan bebas gulma) sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara perlakuan pengendalian gulma terhadap bobot kering gulma, bobot kering tanaman, laju pertumbuhan tanaman, produktivitas, dan kehilangan hasil tanaman kedelai. Perla kuan pengendalian gulma secara mekanis hingga umur 3 MST (W3) paling efektif dan efisien menekan pertumbuhan gulma dan menghasilkan produktivitas tanaman kedelai setara dengan perlakuan bebas gulma.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 2006. Karekteristik Kedelai Sebagai Pangan Fungsional. eBookPangan.com.
Atun, S. 2009. Potensi senyawa isoflafon dan derivatnya dari kedelai (Glycine max L.) serta manfaatnya untuk kesehatan. Prosiding Seminar Nasional, Pendidikan dan Penerapan MIPA, UNY.
Hafsah, S., M. A. Ulim, dan C. M. Nofayanti. 2012. Efek alelopati Ageratum conyzoides terhadap pertumbuhan sawi. Jurnal Floratek 8:18 – 24
Hendrival, Z. Wirda, dan A. Aziz. 2014. Periode kritis tanaman kedelai terhadap persaingan gulma. Jurnal Floratek 9: 6 – 13.
Johny, M. 2006. Dasar – dasar Mata Kuliah Gulma. Universitas Udayana, Bali.
Lim, T. K. 2014. Edible Medicine and Non-Medicine Plants. Springer.
Radjit, B.S. dan R.D. Purwaningrahayu. 2016. Pengendalian Gulma pada Kedelai. Balai Penelitian Tanaman Kacang – kacangan dan Umbi – umbian. Malang.
Riniarsi, D. 2015. Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Kedelai. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian.
Roviyanti, F. dan E. Widaryanto. 2018. Efikasi herbisida oksiflourfen terhadap gulma serta pengeruhnya pada pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli (Brassica oleraceae L. var. Italica). Jurnal Produksi Tanaman 6: 331 – 340.
Sukman. 2003. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Pers. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.44998
Article Metrics
Abstract views : 19451 | views : 15288Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: