(1) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, UGM (2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (*) Corresponding Author
Abstract
Tebu merupakan salah satu tanaman pengahasil gula yang digunakan di Indonesia. Luas areal tebu di lahan sawah beririgasi di Jawa semakin berkurang. Kini areal tebu di lahan sawah tinggal sekitar 40 %, selebihnya telah beralih ke lahan kering. Pada fase perkecambahan, kebutuhan air tanaman rendah, kemudian mulai meningkat pada fase pertunasan dan mencapai puncaknya pada fase pemanjangan batang. Tujuan penelitian ini, akan dilihat ketahanan bibit tebu terhadap cekaman saat fase perkecambahan dan proses beradaptasinya kembali tebu saat fase pertumbuhan tunas dari kondisi tercekam. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga September 2016 di Kebun Percobaan Banguntapan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Rancangan Percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu kadar lengas yang terdiri dari 4 aras yaitu 100%, 80%, 60%, dan 40%. Faktor kedua adalah klon tebu yaitu klon PS 862, PS 864, Kidang Kencana (KK), Bululawang (BL), dan VMC 76-16. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan pengaturan kadar lengas mampu mempengaruhi pertumbuhan tebu dengan menurunnya angka pertumbuhan beberapa klon ketikakadar lengas diturunkan hingga 40%. Klon KK menjadi klon yang memiliki hasil terendah dan kurang tahan terhadap perlakuan cekaman kekeringan
Gardner, F.P., R. Brent P., Roger L.M. 1985. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan oleh Herawati Susilo. UI-Press, Jakarta.
Mulyani A, Syarwani M. 2013. Karakteristik dan Potensi Lahan Sub Optimal untuk Pengembangan Pertanian di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Lahan Sub-optimal “Intensifikasi Pengelolaan Lahan Sub-optimal dalamRangka Mendukung Kemandirian Pangan Nasional”, Palembang 20-21 September 2013.
Onwueme, I. C. 1978. The Tropical Tuber Crops: Yams, Cassava, Sweetpotato, and Cocoyam. John Wiley. 291 p.
Riajaya, Prima Diarini. 2016. Kebutuhan air tanaman tebu.http://balittas.litbang.pertanian.go.id/index.php/produk/alat-dan-mesin/60-info-teknologi/380-kebutuhan-air-tanaman-tebu. Diakses pada tanggal 3 Mei 2017.
Wijayanti, W.A. 2008. Pengelolaan tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula Tjoekir PTPN X, Jombang, Jawa Timur; studi kasus pengaruh bongkar ratoon terhadap peningkatan produktivitas tebu.Skripsi Sarjana Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.