Identifikasi Genotipe Padi (Oryza sativa L.) Hemat Air
Rossy Hening Pratiwi(1*), Supriyanta Supriyanta(2), Budiastuti Kurniasih(3)
(1) Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi genotipe padi yang berpotensi dikembangkan sebagai varietas padi hemat air. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Tridharma, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada di Banguntapan, Bantul pada bulan Mei 2016 sampai Desember 2016. Percobaan pot menggunakan rancangan petak terbagi faktorial 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama berupa varietas padi dengan menggunakan 11 varietas yaitu Widas, Inpari 29, Menthik Wangi, Inpago 9, Inpari 23, Lumbu Kuning, Segreng, Inpari 25, IR 64, Situ Bagendit, dan Ciherang. Faktor kedua yaitu sistem pengairan dengan 3 aras, sawah, macak-macak, dan gogo sehingga terdapat 33 kombinasi perlakuan. Pengamatan difokuskan pada karakter agronomi dan karakter komponen hasil. Hasil analisis varian digunakan untuk menduga nilai ragam genetik dan heritabilitas arti luas. Data hasil pengamatan juga digunakan untuk menghitung indeks respon tanaman terhadap perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan adanya interaksi antara sistem pengairan dan varietas pada karakter kepadatan malai. Faktor sistem pengairan mempengaruhi karakter jumlah anakan total, volume akar, dan persentase gabah hampa. Karakter tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, hasil per rumpun, dan indeks panen hanya dipengaruhi oleh perbedaan genotipe tanaman. Berdasarkan nilai indeks respon, pada karakter komponen hasil, varietas Widas, Menthik Wangi, Inpago 9, Inpari 23, Inpari 25, dan Ciherang dapat dikembangkan sebagai varietas padi hemat air.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 2015. Konsumsi dan Efisiensi Penggunaan Air. Diakses 14 April 2016.
Badan Pusat Statistik. 2011. Konsumsi dan Cadangan Beras Nasional. . Diunduh 21 April 2016.
Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Padi, Jagung, Dan Kedelai (Angka Sementara Tahun 2015). . Diakses 15 Oktober 2016.
Elischa. 2013. Perkembangan Populasi Walang Sangit Leptocorisa oratorius (f.) (Hemiptera: Alydidae) dan Potensi Musuh Alaminya Pada Pertanaman Padi. Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Kumar, S. Dwivedi, SK., Haris, AA., Prakash, V., Mondal S., Singh, S.K. 2015. Screening and Identification of Rice Genotypes for Drought Tolerance at Reproductive Stage under Rainfed Lowland Condition. Journal of AgriSearch 2(2) : 105-111.
Limbongan, Y.L. 2008. Analisis Genetik dan Seleksi Genotipe Unggul Padi Sawah (Oryza sativa L.) untuk Adaptasi pada Ekosistem Dataran Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Disertasi.
Munarso, Y.P. 2011. Keragaan Padi Hibrida Pada Sistem Pengairan Intermittent dan Tergenang. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 30:3.
Srivastava, L.M. 2002. Plant Growth and Development: Hormones and Enviromental. Academic Press, USA.
Suwarno, P.M. 2014. Studi Kendali Genetik Toleransi Kekeringan Pada Padi Sawah. Institut Pertanian Bogor. Tesis.
Yoshida, S. 1981. Fundamentals of Rice Crop Science. International Rice Research Institute. Loas Banos, Laguna, Phillippines.
Zen, S. 1995. Heritabilitas, Korelasi Genotipik dan Fenotipik Karakter Padi Gogo. Zuriat 6: 1-2.
DOI: https://doi.org/10.22146/veg.35772
Article Metrics
Abstract views : 2853 | views : 2048Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Vegetalika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
VEGETALIKA journal indexed by: