Eni Soekartawi(1*), Masyhuri Masyhuri(2), Any Suryantini(3)
(1) Pascasarjana Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (2) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (3) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (*) Corresponding Author
Abstract
Persediaan merupakan asset yang penting dalam kegiatan perusahaan. System persediaan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga. Kapan harus tersedia dan berapa besar order yang harus dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui biaya persediaan EOQ (Economic Older Quantity)spareparts mata pisau 2) mengetahui jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) untuk spareparts mata pisau 3) mengetahui titik pemesanan ulang (Reorder Point) untuk spareparts mata pisau di PT.Indolampung Perkasa. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitik dengan teknik penelitian survey. Penelitian dilakukan di Warehouse dan Inventory PT.Indolampung Perkasa. Obyek penelitian yaitu 15 mata pisau yang digunakan pada kegiatan pengolahan tanah dan machinery maintenance pada tahun 2010-2012. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata permintaan mata pisau terbesar adalah Knife 4,5 x 90 x 260 mm sebesar 61,32% trekecil adalah Round Cutter 32” sebesar 0.10%. selisih jumlah pemesanan optimal dengan actual terbesar adalah Cut Knife No.19 sebesar 361,54% (tahun 2010) terkecil adalah Plough Head 20-25ha sebesar 6,29% (tahun 2012) . interval pemesanan ekonomis yang terbesar adalah Round Cutter 32” (tahun 2012) sebesar 86,45%, terkecil adalah Plough Head 20-25ha sebesar 37.5% (tahun 2012). Selisih biaya persediaan actual dengan optimal terbesar adalah Plough Wall sebesar 1.038,35%(tahun 2012), terkecil adalah Round Cutter 32” sebesar 0.10% (tahun 2010). Safety stock terbesar Disc Cutway 22” dan Share Point sebesar 63,13% yang terkecil adalah Plough Head 20-25ha sebesar 50,72%. Titik pemesanan kembali terbesar adalah Disc Cutway 22” sebesar 35,82% (tahun 2012), yang terkecil adalah Knife 4,5 x 90 x 260 mm sebesar 0.43%(tahun 2012).
Keywords
persediaan, mata pisau, economic order inventory, economic order quantity