(1) Staf pPengajar pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (2) Staf Pengajar pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (*) Corresponding Author
Abstract
Pendahuluan Usaha-usaha pemekaran daerah transmigrasi yang dalam kaitannya dengan program pengembangan wilayah dimana harus dipertahankan sumber kelestarian alam mempunyai sifat yang sangat komplek. Dalam proses pemekaran ini dikehendaki alokasi dana dan sumber daya secara optimal. Tenaga kerja yang tersedia di dalam masing-masing keluarga transmigran harus digunakan secara effisien. Demikian pula luas tanah yang diusahakan harus cukup untuk dapat menjamin kehidupan yang layak tetapi jangan sampai terjadi sebagian dart sumber daya dan dana yang sudah dialokasikanmenjadi terlantar. Dalam program pemekaran transmigrasi ini telah banyak diserahkan sumber dana dan daya. Suatu pertanyaan yang harus mampu kita jawab ialah berapakah kemampuan sebenarnya dart transmigran untuk mengerjakan tanahnya sehingga dari input daya dan tenaga dapat dicapai hasil yang maksimal. Kalau dia misalnya mampu mengerjakan seluas 0,7 Ha atau 2 Ha bahkan seluas 5 Ha maka dasar kriteria apa yang kita gunakan untuk menentukan ukuran ini. Hal ini merupakan suatu tantangan yang menarik bagi kita semua. Berbagai cara pendekatan telah digunakan sehingga timbul angka 2 Ha atau 5 Ha
Agrawal R.C.L, Earl O. Heady, "oper tion Research Methods for Agricultural Decsion, 1972
Hiller, F.S. , LiUberman G.J., "Introduction to Operation Research, 1972
Leo T.H., "Agricultural Deversification a. Development", 1973
Manetsch T.J., Gerald L. Park, Syste Analysis and Simulation With Applications to Economic and Social Systems, 1974
Rusdi M. eta I., "Laporan Akhir Perihal Proyek Pengusahaan Tebu Rakyat Dalam Rangka Penebaran Daerah Pemukiman Transmigrasi Tajau Pecah Kalimantan Selatan, 1977