Perancangan Alat Bantu Pencucukan (Reaching) Ergonomis Sebagai Media Pembelajaran Mahasiswa Pada Workshop Pertenunan
Hendri Pujianto(1*), Galuh Yuli Astrini(2), Wawan Ardi Subakdo(3), Pauli Cristy Pakpahan(4), Mohadi Mohadi(5)
(1) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(2) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(3) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(4) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(5) Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil surakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Perguruan tinggi yang menganut prinsip dual system harus menyesuaikan kondisi pembelajaran sesuai dengan kondisi di industri tekstil saat ini sehingga mahasiswa sudah terbiasa dengan lingkungan industri sejak masih berada dikampus. Oleh karena itu perlu adanya media pembelajaran yang representatif. Salah satu materi pembelajaran yang ada adalah proses persiapan pertenunan, di dalamnya terdapat materi pencucukan benang lusi (reaching), namun pada kenyataannya AK-Tekstil Solo belum memiliki alat bantu pencucukan (reaching), sehingga perlu untuk membuat alat bantu cucuk guna menunjang pembelajaran yang efektif. Nilai ergonomis dipandang perlu untuk dipertimbangan dalam perancangan alat bantu ini karena berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja selama praktikum di kampus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah membuat rancang bangun alat bantu pencucukan (reaching) yang ergonomis yakni ukurannya sesuai dengan data antropometri mahasiswa sebagai pengguna atau data pengukuran dimensi tubuh yang diambil berdasarkan kebutuhan perancangan. Data antropometri mencakup tinggi mata berdiri, tinggi siku, panjang tangan kedepan, tinggi lutut, tinggi popliteal. Data primer diambil dari pengukuran langsung terhadap 4 sampel dari antropometri postur tubuh operator cucuk suku jawa di industri tekstil Solo Rayal. Data primer yang didapat kemudian dinilai menggunakan penilaian REBA (Rapid Entire Body Assessment) dan RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dengan REBA dan RULA Employee Assessment Worksheet dengan 4 tingkat tindakan dan indikasi urgensi. Hasil penelitian ini adalah hasil rancang bangun alat bantu pencucukan (reaching) sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa di workshop dengan ukuran tinggi batang penjepit benang 114,4–127,71–141,91 cm; tinggi penyangga frame sebesar 83,5–94,01–104,5 cm; tinggi kursi sebesar 37–46 cm; panjang kursi sebesar 44,6 cm. Implementasi rancangan alat cucuk memperoleh total skor REBA sebesar 2 dan RULA sebesar 2, yang berarti risiko rendah dan diterima.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adanur, S., 2000. Handbook of Weaving, 1st ed. CRC Press, Boca Raton.
Bowden, S., 2018. Rapid Entire Body Assessment (REBA) A Step by Step Guide. URL https://www.morganmaxwell.co.uk/rapid-entire-body-assessment-reba-step-by-step-guide-free-worksheet-pdf-download/ (accessed 9.27.23).
Burdorf, A., 2010. The role of assessment of biomechanical exposure at the workplace in the prevention of musculoskeletal disorders. Scand J Work Environ Health 36, 1–2. https://doi.org/10.5271/sjweh.2882
Chiasson, M.-È., Imbeau, D., Aubry, K., Delisle, A., 2012. Comparing the results of eight methods used to evaluate risk factors associated with musculoskeletal disorders. International Journal of Industrial Ergonomics 42, 478–488. https://doi.org/10.1016/j.ergon.2012.07.003
Chung, A.Z.Q., Williamson, A., 2018. Theory versus practice in the human factors and ergonomics discipline: Trends in journal publications from 1960 to 2010. Applied Ergonomics 66, 41–51. https://doi.org/10.1016/j.apergo.2017.07.003
David, G.C., 2005. Ergonomic methods for assessing exposure to risk factors for work-related musculoskeletal disorders. Occupational Medicine 55, 190–199. https://doi.org/10.1093/occmed/kqi082
Genaidy, A.M., Al-Shedi, A.A., Karwowski, W., 1994. Postural stress analysis in industry. Applied Ergonomics 25, 77–87. https://doi.org/10.1016/0003-6870(94)90068-X
Gómez-Galán, M., Pérez-Alonso, J., Callejón-Ferre, Á.-J., López-Martínez, J., 2017. Musculoskeletal disorders: OWAS review. INDUSTRIAL HEALTH 55, 314–337. https://doi.org/10.2486/indhealth.2016-0191
Hendra, 2017. Teknologi Persiapan Pertenunan.
Heryadi, A.R., Susmartini, S., Herdiman, L., 2020. Evaluation of injury risk manual pattern garment workshop in textile vocational school. Presented at the THE 5TH International Conference On Industrial, Mechanical, Electrical, And Chemical Engineering 2019 (ICIMECE 2019), Surakarta, Indonesia, p. 030027. https://doi.org/10.1063/5.0000675
Hignett, S., McAtamney, L., 2000. Rapid Entire Body Assessment (REBA). Applied Ergonomics 31, 201–205. https://doi.org/10.1016/S0003-6870(99)00039-3
Kee, D., 2021. Comparison of OWAS, RULA and REBA for assessing potential work-related musculoskeletal disorders. International Journal of Industrial Ergonomics 83, 103140. https://doi.org/10.1016/j.ergon.2021.103140
McAtamney, L., Nigel Corlett, E., 1993. RULA: a survey method for the investigation of work-related upper limb disorders. Applied Ergonomics 24, 91–99. https://doi.org/10.1016/0003-6870(93)90080-S
Neogi, S.K., 2016. Role of yarn tension in weaving, Woodhead Publishing India in textiles. Woodhead Publishing India, New Delhi.
Nurjanah, S., 2012. Hubungan Sikap Kerja Duduk dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Pekerja Bagian Reaching PT. Delta Merlin DuniaTextile Kebakkramat Karanganyar (Tugas Akhir). Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pujianto, H., 2021. Reduksi Limbah Benang Cath Cord Pinggiran Kain untuk Penghematan Bahan Baku Benang Cath Cord dan Biaya Produksi pada Mesin Tenun Rapier PT XYZ dengan Percobaan Produksi pada Laboratorium Pertenunan AK-Tekstil Solo 29.
Pujianto, H., 2020. Implementasi Kaizen Dalam Meningkatkan 5s dan Menjaga Kualitas Hasil Praktik Pada Workshop Pertenunan di Ak-Tekstil Solo 28, 7.
Silverstein, B., Clark, R., 2004. Interventions to reduce work-related musculoskeletal disorders. Journal of Electromyography and Kinesiology 14, 135–152. https://doi.org/10.1016/j.jelekin.2003.09.023
Sukadarin, E.H., Deros, B.M., Ghani, J.A., Mohd Nawi, N.S., Ismail, A.R., 2016. Postural assessment in pen-and-paper-based observational methods and their associated health effects: a review. International Journal of Occupational Safety and Ergonomics 22, 389–398. https://doi.org/10.1080/10803548.2016.1156924
Takala, E.-P., Pehkonen, I., Forsman, M., Hansson, G.-Å., Mathiassen, S.E., Neumann, W.P., Sjøgaard, G., Veiersted, K.B., Westgaard, R.H., Winkel, J., 2010. Systematic evaluation of observational methods assessing biomechanical exposures at work. Scand J Work Environ Health 36, 3–24. https://doi.org/10.5271/sjweh.2876
Wardaningsih, I., 2010. Pengaruh Sikap Kerja Duduk pada Kursi Kerja yang Tidak Ergonomis Terhadap Keluhan Otot-otot Skeletal bagi Pekerja Wanita Bagian Mesin Cucuk di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta (Tugas Akhir). Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Yuwanita, A.R., 2011. Hubungan Intensitas Penerangan dengan Kelelahan Mata pada tenaga Kerja Bagian Reaching di PT Triangga Dewi Surakarta (Tugas Akhir). Universitas Sebelas Maret Surakarta.
DOI: https://doi.org/10.22146/ijl.v0i3.88049
Article Metrics
Abstract views : 1066 | views : 647Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Indonesian Journal of Laboratory
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.