Efektivitas Teknik Clearing Daun Untuk Pengamatan Mikromarfologi

https://doi.org/10.22146/ijl.v2i3.58498

Trisiswanti Trisiswanti(1*)

(1) Universitas Negeri Surabaya
(*) Corresponding Author

Abstract


Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba,penelitian dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dan fasilitas yang memadai. Laboratorium dapat dimanfaatkan untuk mengenmbangkan berbagai kompetensi mahasiswa yang menjadi proses pembelajaran IPA di sekolah.

Prosedur clearing pada specimen biologi perlu dilakukan untuk pengamatan karakteristik mikromarfologi. Teknik clearing yang tepat, akan membuat jaringan akan terlihat menjadi transparan yang akan berpengaruh pada pengamatan di bawah mikroskop.

Pada hasil praktikum sistematika tumbuhan, 85% mengalami kegagalan dalam hasil yang diperoleh selama metode clearing. Ada beberapa teknik clearing menggunakan kloral hidrat antara lain kloral hidrat jenuh dalam air dengan perbandingan (5 : 2) ; campuran kloral hidrat jenuh dalam gliserin dan larutan kloral hidrat dalam 4,2% HCl (1 : 8). Oleh karena itu perlu penelitian untuk mengetahui efektivitas teknik clearing daun untuk pengamatan karakteristik mikromarfologi.

Tujuan khusus penelitian untuk mengamati efektivitas perbedaan teknik clearing daun untuk pengamatan karakteristik mikromaefologi. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan lama waktu satu tahun.

Tahapan penelitian ini sebagai berikut : potongan daun nangka, daun mangga dan daun turi dengan ukuran sekitar 10 mm dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi 3 jenis perlakuan teknik clearing (Teknik I,II,III). Kemudian diamati menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 400x. Parameter preparat yang diamati meliputi :ketebalan dinding epidermis, bentuk stoma, pori stoma, sel tetangga dan warna praparat. Kriteria penilaian terdiri dari : amat baik (4), baik (3), kurang baik (2) dan tidak baik (1). Kemudian dilakukan kategori penilaian.

                        Dari hasil pengamatan (Tabel 1.5) didapatkan bahwa rata-rata hasil scoring teknik clearing I (campuran kloralhidrat dan air  perbandingan  5 : 2) memiliki hasil tertinggi sebesar 3 ; 3,6 dan 3,4. Teknik clearing II (larutan kloralhidrat terdiri dari 160 gr kloralhidrat dengan gliserol) memiliki rata-rata penilaian 2 ; 2,6 dan 1,4. Rata- rata teknik clearing III  (kloralhidrat 45 gr dalam 4,2% HCl dengan 10 ml gliserol) 1,2 ; 1,2 dan 1

                 Penggunaan teknik clearing I memiliki hasil yang paling baik daripada teknik II dan III.


Keywords


clearing, mikromarfologi, kloral hidrat

Full Text:

PDF


References

Almroth, B. C. 2015. The importance of laboratory exercises in biology teaching; case study in an ecotoxicology course. Högskolepedagogiska texter, Enheten för pedagogik och interaktivt lärande (PIL) Göteborgs universitet: 1-11.

Kolb, DA. 1984. Experiential learning: Experience as the source of learning and development. Prentice-Hall Englewood C’liffs NJ. 1984. Reference Source [Google Scholar]

Asri,M.T dkk.2018.Dasar-dasar Pengelolaan Laboratorium.Unesa University Press

Sutikno. 2016. Buku Panduan Mikroteknik Tumbuhan (BIO 30603). Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. hal. 8, 13-17.

Puspitawati,R.P dan Bashri,A.2018. Struktur Perkembangan Tumbuhan.Unesa University Press.22-25

Ariel,Pablo.2018.A Beginner’s guide to tissue clearing. 1-5

Manokari,M and Mahipal S Shekhawat.2016.Foliar Mocromarphological and Leaf Architectural Studies in Merremia tridentate (L.) Hallier.f.Journal of Botanical Papers.Scientific Research Gate

Villani,ST.,Koroch,AR.,Simon,JE.2013.An Improved clearing and mounting solution to replace chloral hydrat in microscopic applications.Protocol note.Applications in Plant Science 1(5)

R.O. Gardner, 2016, An Overview of Botanical Clearing Technique, journal online : http://ww.tandfonline.com/loi/ibih19.Taylor & Francis.

D.W.Bybd, Kirkpatrick and Barker, 1983, An improved for claaring and staining plant tissue for detection of nematode, journal of nematology

Ridesty Rindiastuti dan Lia Hapsari (2017),Adaptasi Ekofisiologi Terhadap Iklim TropiS Kering : Studi Anatomi Daun Sepuluh Jenis tumbuhan Berkayu,Jurnal Biologi Indonesia vol 13(1), 1-14



DOI: https://doi.org/10.22146/ijl.v2i3.58498

Article Metrics

Abstract views : 16376 | views : 97333

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Indonesian Journal of Laboratory

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


 

View My Stats