Tantangan dalam pengelolaan regulasi kawasan bebas rokok di area sekolah SMA di kecamatan Kahu Sulawesi Selatan
Arfiah Jauharuddin(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Tujuan : Fenomena perilaku merokok pada remaja sekarang semakin mengkhawatirkan dan telah menjadi tren dan bukan hal yang baru di antara siswa SMP dan SMA, bahkan beberapa siswa sekolah dasar juga sudah menunjukkan perilaku merokok. Perilaku merokok dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui dimana-mana, baik instansi pemerintahan, tempat umum maupun tempat pendidikan yaitu sekolahan. Adapula remaja yang merokok di sekolahan mereka baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, seperti halnya mereka merokok di kantin ataupun di mushola sekolah.Berbagai pengaruh rokok terhadap kesehatan manusia, antara lain: menyebabkan penyakit jantung koroner, trombosis koroner, kanker, bronkitis atau radang cabang tenggorok, dan kematian pada janin. Selain itu efek lain bagi kesehatan yang ditimbulkan karena merokok antara lain: wajah keriput, gigi berbercak dan nafas bau, lingkungan menjadi bau. Salah satu kandungan rokok yaitu nikotin juga memiliki efek pada otak antara lain menyebabkan ketergantungan dan toksisitas pada fungsi kognitif yang dapat mempengaruhi penurunan fungsi kognitif akan berdampak pada proses pembelajaran dan perolehan nilai akhir. Penelitian ini bertujuan ntuk mengurangi/menurunkan jumlah penggunaan rokok pada siswa. Metode : Kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia masih menimbulkan perdebatan yang panjang, mulai dari hak asasi seorang perokok, fatwa haram merokok di tempat umum sampai dengan dampak anti rokok terhadap perekonomian dan tenaga kerja di Indonesia. Besarnya devisa yang diberikan oleh perusahaan rokok dan perdebatan panjang tersebut membuat pemerintah Indonesia masih menunda menandatangani dan meratifikasi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control). Padahal hasil kajian di beberapa negara menunjukkan bahwa kebijakan merupakan cara yang efektif untuk mengendalikan tembakau atau lebih khusus lagi untuk mengurangi kebiasaan merokok.Hasil : Regulasi dan kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia masih sangat minimal karena nilai ekonomi tembakau. Meskipun merokok sudah tidak diperbolehkan di kantor pemerintah, fasilitas kesehatan dan sekolah, regulasi pengendalian tembakau belum dilaksanakan sepenuhnya, terutama di sekolah. Perdebatan panjang terhadap perlunya kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia sebetulnya tidak perlu terjadi mengingat dampak kesehatan yang diakibatkan penggunaan tembakau atau kebiasaan merokok. Kesimpulan : Implementasi kawasan tanpa rokok adalah salah satu upaya dalam melindungi mereka yang tidak merokok tetapi terkena paparan asap rokok atau perokok pasif. Rekomendasi : (1) Seluruh guru terutama kepala sekolah aktif turut serta dalam mengawasi siswa termasuk melakukan penggeledahan atau pemeriksaan larangan membawa rokok sebelum masuk pada area sekolah. (2) Kepala sekolah harus dengan tegas melarang merokok bagi siswa di kantin sekolah dan diawasi oleh penjaga kantin (3) Mengeluarkan peraturan dengan memberi peringatan kepada pemilik warung yang berada di pinggiran sekolah yaitu tidak diizinkan menjual rokok kepada siswa apabila masih ingin berjualan di sekitar sekolah. (4) Guru-guru harus memberikan contoh ikut menaati peraturan dengan cara ikut tidak merokok di area sekolah atau paling tidak, pada daerah yang dapat terlihat oleh siswa.(5) Kepala sekolah membuat program dengan rutin melakukan pemutaran video setelah upacara bendera tentang bahaya atau efek negatif merokok yang harus ditonton oleh semua siswa. (6)Menyediakan boneka khusus bagian paru-paru (boneka anatomi manusia) di laboratorium sekolah untuk diperlihatkan pada siswa simulasi bahaya terpaparnya asap rokok terhadap kesehatan terutama bagi paru-paru dan dilakukan setiap 1x seminggu. (7) Melakukan pendekatan kepada orang tua pada saat rapat orang tua murid dengan mengingatkan mereka, jika tidak ingin anak mereka menjadi perokok selamanya, maka berilah contoh dengan tidak merokok di rumah, karena zat nikotin pada rokok juga dapat berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Keywords
References
“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI DESA BORO WETAN KECAMATAN BANYU URIP PURWOREJO TAHUN 2009.” JURNAL KOMUNIKASI KESEHATAN (Edisi 4), e-journal.akbid-purworejo.ac.id/index.php/jkk4/article/view/63. 2. Hammado, Nururrahmah. “Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Dan Pembentukan Karakter Manusia.” Prosiding, journal.uncp.ac.id/index.php/proceding/article/view/226. 3. Mulyani, and Tri. “Dinamika Perilaku Merokok Pada Remaja.” UMS ETD-Db, 1 Jan. 1970, eprints.ums.ac.id/id/eprint/33931. 4. Tulenan, Meylytiachrysty, et al. “HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA PEROKOK DI SMA NEGERI 1 REMBOKEN.” JURNAL KEPERAWATAN, ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/8031. 5. Prabandari, Yayi Suryo. “KAWASAN TANPA ROKOK SEBAGAI ALTERNATIF PENGENDALIAN TEMBAKAU STUDI EFEKTIVITAS PENERAPAN KEBIJAKAN KAMPUS BEBAS ROKOK TERHADAP PERILAKU DAN STATUS MEROKOK MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UGM, YOGYAKARTA.” Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, jurnal.ugm.ac.id/jmpk/article/view/2541. 6. Widiansyah Muhammad. “FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU REMAJA PEROKOK DI DESA SIDOREJO KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA.” Jurnal Sosiologi, ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/10/penting%20(10-02-14-12-04-55).pdf.
DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.45192
Article Metrics
Abstract views : 2764Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).