Edukasi cuci tangan terhadap pengetahuan dan perilaku kebersihan pada ibu balita di kota Tangerang

https://doi.org/10.22146/bkm.44849

Titus Priyo Harjatmo(1*), Wakhyono Budianto(2)

(1) Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Jakarta II
(2) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Jakarta II
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar belakang: Status gizi bayi dan balita merupakan salah satu indikator gizi masyarakat, dan bahkan telah dikembangkan menjadi salah satu indikator kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa sebesar 18,0% balita menderita status gizi sangat pendek dan 19,2% pendek. Target gizi kurang berdasarkan MDGs 15,5%. Penelitian ini mempunyai tujuan tujuan umum adalah menganalisis edukasi cuci tangan terhadap pengetahuan dan perilaku kebersihan pada ibu-ibu balita. Sedangkan tujuan khusus adalah: 1)Mengidentifikasi karakteristik balita meliputi umur dan jenis kelamin balta, 2) Mengidentifikasi karakteristik orang tua meliputi pendidikan, pekerjaan,3) Menganalisis pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi.pada ibu-ibu balita, 4) Menganalisis pengetahuan sesudah edukasi antara kelompok perlakuan dan kasus dan kontrol. Metode: Rancangan penelitian ini adalah quasi ekperimen pada dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang dilakukan di wilayah Kecamatan Neglasari Kota Tangerang pada bulan September 2018. Jumlah sampel ibu balita sebanyak 40 orang ibu balita yang mendapat perlakuan edukasi cuci tangan dan 40 orang ibu balita yang tidak mendapatkan perlakuan edukasi cuci tangan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Hasil: Dari hasil analisis data penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa besarnya masalah stunting pada batita sebesar 28,0% dan 20,9% terjadi pada batita usia 0-23 bulan. Sebanyak 31,1% batita menderita Diare pada 1 bulan yang lalu dan 31,4% dan menderita ISPA. Kebiasaan pengasuh tidak mencuci tangan dengan sabun 23,9%, kebiasaan ibu/pengasuh tidak mencuci tangan setelah BAB sebesar 4,9%. Bila dilihat berdasarkan kelompok umur balita menunjukkan bahwa sampel balita yang berusia 0-23 bulan sebanyak 46,2% dan yang berusia di atas 23 bulan sebesar 58,3%. Berdasarkan pekerjaan Orang tua, ditemukan sebanyak 81,2% ibu yang tidak mempunyai pekerjaan atau sebagai ibu rumah tangga. Demikian juga ayah sebagian besar mempunyai pekerjaan sebagai sebagai home industri. Proporsi balita yang stunting cukup tinggi sebesar 22,6% lebih rendah dari hasil Pemantauan Status Gizi tahun 2016 sebesar 27,5%. Bila status gizi berdasarkan indeks TB/U dikaitkan dengan kelompok umur maka masalah stunting terjadi pada semua kelompok umur yaitu sebesar 24,3% pada usia di bawah 23 bulan dan sebesar 20,9% pada usia 23 bulan ke atas. Dari 33,1% balita pendek, sebanyak 16,2% balita mempunyai berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) normal yang berpotensi mengalami kegemukan. Sebanyak 57,5% pengetahuan ibu tentang cuci tangan dalam kategori kurang dan 42,5% dalam kategori baik. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi (p<0,05) dan ada perbedaan skor pengetahuan pada kelompok edukasi dan tidak edukasi (p<0,05). Simpulan: Rekomendasi yang disampaikan bahwa nampaknya edukasi cuci tangan dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita sehingga diharapkan ibu balita mempunyai kebiasaan perilaku cuci tangan. Untuk itu materi cuci tangan hendaknya disisipkan pada setiap penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas.

Keywords


edukasi; pengetahuan; cuci tangan



References

  1. World Bank. Beyond Malnutrition the Role of Sanitation in Stunted Growth. Environ Health Perspect. 2014;122(11):298–303.
  2. Goyal N, Canning D. Exposure to Ambient Fine Particulate Air Pollution in Utero as a Risk Factor for Child Stunting in Bangladesh. Int J Environ Res Public Health [Internet]. 2017;15(1):22. Available from: http://www.mdpi.com/1660-4601/15/1/22.
  3. Ruel MT, Alderman H, Nutrition C, Group S. Maternal and Child Nutrition 3 Nutrition-sensitive interventions and programmes : how can they help to accelerate progress in improving maternal and child nutrition ? Lancet. 2013;6736(13):1–16.
  4. Mbuya MNN, Humphrey JH. Preventing environmental enteric dysfunction through improved water, sanitation and hygiene: An opportunity for stunting reduction in developing countries. Matern Child Nutr. 2016;12:106–20.
  5. Torlesse H, Cronin AA, Sebayang SK, Nandy R. Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health [Internet]. 2016;16(1):1–11. Available from: http://dx.doi.org/10.1186/s12889-016-3339-8.
  6. Cumming O, Cairncross S. Can water, sanitation and hygiene help eliminate stunting? Current evidence and policy implications. Matern Child Nutr. 2016;12:91–105.
  7. Bank W. Repositioning Nutrition as Central to Development. 2005; Available from: http://elibrary.worldbank.org/doi/book/10.1596/978-0-8213-6399-7
  8. Saxton J, Rath S, Nair N, Gope R, Mahapatra R, Tripathy P, et al. Handwashing, sanitation and family planning practices are the strongest underlying determinants of child stunting in rural indigenous communities of Jharkhand and Odisha, Eastern India: a cross-sectional study. Matern Child Nutr. 2016;12(4):869–84.
  9. Pickering AJ, Djebbari H, Lopez C, Coulibaly M, Alzua ML. Effect of a community-led sanitation intervention on child diarrhoea and child growth in rural Mali: A cluster-randomised controlled trial. Lancet Glob Heal. 2015;3(11):e701–11.
  10. Rah JH, Cronin AA, Badgaiyan B, Aguayo V, Coates S, Ahmed S. Household sanitation and personal hygiene practices are associated with child stunting in rural India: A cross-sectional analysis of surveys. BMJ Open. 2015;5(2).



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.44849

Article Metrics

Abstract views : 1292 | views : 947

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter