Tingkat pendidikan ibu dengan kepatuhan antenatal care pada perdesaan dan perkotaan di Indonesia
Elvaria Mantao(1*), Monica Dara Delia Suja(2)
(1) Universitas Gadjah Mada
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu dalam melakukan Antenatal Care (ANC) pada perdesaan dan perkotaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional, menggunakan data Indonesian Family Life Survey 5. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang melakukan Antenatal Care dan melahirkan anak terakhir pada tahun 2013 sampai dengan survei dilakukan. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 1.869 responden. Responden yang tinggal di desa sebanyak 746 dan di kota sebanyak 1.123. Kepatuhan ibu dalam melakukan ANC dibagi menjadi patuh dan tidak patuh sesuai standar pelayanan minimal tahun 2016. Pendidikan ibu dibagi menjadi 4 yaitu tidak sekolah, SD, SMP-SMA, dan Universitas. Analisis menggunakan uji Chi-square dan logistic regression dengan tingkat kemaknaan p-value <0,05. Kepatuhan ibu dalam melakukan antenatal care lebih rendah di perdesaan (83,38%) dibandingkan perkotaan (89,40%). Ibu di perkotaan sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SMP-SMA (64,92%) dan Universitas (21,28%) sedangkan ibu yang tinggal di desa sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SD (27,48%) dan SMP-SMA (59,23%). Tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan yang signifikan (p<0,05) dengan kepatuhan ANC di perkotaan sedangkan di perdesaan tingkat pendidikan ibu tidak berhubungan dengan kepatuhan ANC (p>0,05). Di perkotaan, kemungkinan untuk patuh ANC pada ibu yang menempuh pendidikan hingga universitas 2,9 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak sekolah. Paritas memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan ANC pada ibu yang tinggal di perkotaan (p<0,05). Di perkotaan, kemungkinan untuk patuh ANC pada ibu primipara 1,8 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu multipara. Pendidikan dan paritas ibu merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ANC di perkotaan, namun tidak pada ibu yang tinggal di perdesaan karena adanya faktor lain yang bisa berhubungan dengan kepatuhan ANC di pedesaan seperti faktor budaya dan status ekonomi keluarga. Untuk meningkatkan kepatuhan ANC diperlukan program perbaikan akses ke pelayanan kesehatan dan pemerataan tenaga kesehatan. Selain itu bagi ibu yang tinggal di perkotaan dan berpendidikan rendah diperlukan pemberian edukasi/informasi.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
- Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil. Jurnal Majority, 7(1), 72-76.
- Jusniany, M., Mutahar, R., & Utama, F. (2016). Determinants of Utilization of Antenatal Care Services in Indonesia (Data Analysis Idhs 2012). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3).
- Nurmawati, N., & Indrawati, F. (2018). CAKUPAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(1), 113-124.
- Heriani (2017) Kecemasan dalam Menjelang Persalinan ditinjau dari Paritas, Usia dan Tingkat Pendidikan. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1 (2): 01-08.
- Hardiani, R. S., & Purwanti, A. (2015). Motivasi dan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Keperawatan, 3(2).
DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.37405
Article Metrics
Abstract views : 5533 | views : 3585Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).