Mucosal Immunity: Role of Gut-Associated Lymphoid Tissue (GALT) in IgA Response
Marsetyawan HNE Soesatyo Marsetyawan HNE Soesatyo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Imunitas mukosal ditandai dengan adanya sekresi imunoglobulin (Ig)A pada perrnukaan mukosa dan kelenjar sekretorik, dikenal sebagai secretory (s) IgA. Sistem imun mukosal berbeda dengan dan tidak tergantung pada sistem imun sistemik sebab IgA diproduksi oleh sel plasma lokal, berbentuk polimerik, dan kadar sIgA tidak berkaitan dengan kadar lgA monomerik di dalam sirkulasi darah. Secretory (s)IgA berperan melindungi mukosa tubuh terhadap kuman patogen, toksin bakterial, enzim-enzim, dan sejumlah besar antigen asing termasuk antigen protein dari makanan. Selain menggumpalkan bakteri, menetralisasi virus dan toksin, sIgA mampu menghalangi perlekatan mikroorganisme pada pemukaan sel epitel usus, sehingga invasi kuman ke dalam jaringan bisa dicegah. Proses ini dikenal sebagai immune exclusion. Selain itu sIgA tahan terhadap enzim proteolitik yang dihasilkan bakteri Gram (-).
Saluran pencemaan sepanjang usus halus dan usus besar mengandung jaringan limfoid yang tersebar di dalam epitel, lamina propria, atau tersusun sebagai agregat seperti lempeng Peyer (Peyer's patch. PP). Jaringan limfoid ini dikenal sebagai gut-associated lymphoid tissue (GALT). GALT, khususnya PP berfungsi sebagai tempat induksi respon IgA, sedangkan lamina propria sebagai tempat efektor respon imun mukosal. Induksi antigen pada PP akan mengaktifkan sel B yang diprogram untuk menghasilkan IgA atas bantuan T helper (TH), interleukin (IL-4, IL-5 dan IL-6) dan follicular dendrilic cells (FDC). Selanjutnya sel B spesifik bersama TH akan berrnigrasi ke limfonodi mesenterial, ductus thoracicus, sirkulasi darah dan beredar ke selumh tubuh. Akhimya sel B mengalami pemasakan menjadi sel plasma IgA yang slap mensekresi IgA ke perrnukaan mukosa, seperti saluran pemafasan bagian atas, saluran genital, dan saluran pencemaan. IgA juga dicurahkan ke dalam kelenjar-kelenjar sekretorik, seperti lalcrimal, ludah dan kelenjar susu. Peristiwa migrasi sel B dan sel T dari GALT dan kembali (homing) ke jaringan mukosa, balk yang letaknya dekat maupun jauh dari tempat induksi, merupakan dasar dari imunitas mukosal. Konsep ini dikenal sebagai sistem imun mukosal umum.
Key Words: mucosal immune system - sIgA - Peyer's patch - M cells - oral immunization:
Saluran pencemaan sepanjang usus halus dan usus besar mengandung jaringan limfoid yang tersebar di dalam epitel, lamina propria, atau tersusun sebagai agregat seperti lempeng Peyer (Peyer's patch. PP). Jaringan limfoid ini dikenal sebagai gut-associated lymphoid tissue (GALT). GALT, khususnya PP berfungsi sebagai tempat induksi respon IgA, sedangkan lamina propria sebagai tempat efektor respon imun mukosal. Induksi antigen pada PP akan mengaktifkan sel B yang diprogram untuk menghasilkan IgA atas bantuan T helper (TH), interleukin (IL-4, IL-5 dan IL-6) dan follicular dendrilic cells (FDC). Selanjutnya sel B spesifik bersama TH akan berrnigrasi ke limfonodi mesenterial, ductus thoracicus, sirkulasi darah dan beredar ke selumh tubuh. Akhimya sel B mengalami pemasakan menjadi sel plasma IgA yang slap mensekresi IgA ke perrnukaan mukosa, seperti saluran pemafasan bagian atas, saluran genital, dan saluran pencemaan. IgA juga dicurahkan ke dalam kelenjar-kelenjar sekretorik, seperti lalcrimal, ludah dan kelenjar susu. Peristiwa migrasi sel B dan sel T dari GALT dan kembali (homing) ke jaringan mukosa, balk yang letaknya dekat maupun jauh dari tempat induksi, merupakan dasar dari imunitas mukosal. Konsep ini dikenal sebagai sistem imun mukosal umum.
Key Words: mucosal immune system - sIgA - Peyer's patch - M cells - oral immunization:
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Article Metrics
Abstract views : 12064 | views : 4281Copyright (c) 2015 Marsetyawan HNE Soesatyo Marsetyawan HNE Soesatyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.