REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL SUKU MOILE DAN SUKU MEYAH DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT (Rehabilitation of Forest and Land Based On Local Knowledge of Moile and the Meyah in Manokwari Regency West Papua Province)
Mervin Arison Asmuruf(1*), Ris Hadi Purwanto(2), Lies Rahayu Wijayanti Faida(3)
(1) Program Pascasarjana Ilmu kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada Jl. Agro No.1, Bulaksumur, Sleman 55281.
(2) Bagian Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada Jl. Agro No.1, Bulaksumur, Sleman 55281.
(3) Bagian Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada Jl. Agro No.1, Bulaksumur, Sleman 55281.
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Kajian Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat telah dilakukan dengan berdasarkan kearifan lokal Suku Moile dan Suku Meyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis–jenis tanaman lokal, indentifikasi kearifan lokal masyarakat Suku Moile dan Suku Meyah dan merumuskan strategi RHL berdasarkan kearifan lokal masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kampung Sub Sai Distrik Warmare dan Kampung Lebau Distrik Manokwari Utara Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Teknik pengambilan data adalah pendekatan metode kombinasi data primer dan sekunder yang diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara dengan teknik Snowball sampling dan penelusuran dokumen. Metode deskriptif dengan analisis Miles dan Huberman digunakan untuk mengidentifikasi kearifan lokal Suku Moile dan Suku Meyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tanaman lokal yang berpotensi digunakan dalam kegiatan RHL di Kabupaten Manokwari adalah: tanaman yang mempunyai kualitas kayu pertukangan yang baik dan memiliki nilai ekonomis tinggi, seperti: kayu besi (Intsia bijuga), kayu susu (Astonia sp), kayu matoa (Pometia sp). Di samping tanaman yang buah dan kulitnya bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat, seperti: buah merah (Pandanus conoideus), Gaharu (Aquilaria malaccensis), Mangga (Manggifera indica), Rambutan (Nephelium lappaceum), Durian (Durio Zibethinus). Masyarakat Arfak pada kawasan ini memiliki nilai dan kearifan budaya Igya Ser Hanjob yang artinya berdiri menjaga batas. Kawasan hutan yang dimanfaatkan terbagi atas 4 (empat) bagian yakni Susti, Bahamti, Nimahamti dan Tumti, dengan fokus kegiatan RHL seharusnya dilakukan di Susti dan Nimahamti yang berfungsi sebagai kawasan penyangga.
ABSTRACT
Study of the Forest and Land Rehabilitation (FLR) in Manokwari Regency West Papua Province have been done based on local knowledge of Moile and the Meyah. This research aims to know the type of local plants, identification the local wisdom of a tribal society Moile and Tribe Meyah and formulate the FLR strategy based on the wisdom of the local community. The study is done in sub sai vilagge warmare district and lebau vilagge manokwari the northern district manokwari counties provincial west papua. Techniques used in the data is the approach combination method through observation field, interviews with snowball sampling techniques and the tracing documents. Descriptive method with an analysis Miles and Huberman used to identify local knowledge of Moile and Meyah. The results showed that the local-crop potentially used FLR in the district Manokwari intsia bijuga asltonia sp, pometia .sp, where its have good quality for use as timber carpentry having high as well as economic value and Pandanus conoideus, Aquilaria malaccensis, Manggifera indica, Nephelium lappaceum, Durio Zibethinus which fruit and the skin can be utilized to add community incomes. The community arfak in this area has a value and culture igya wisdom similar hanjob which means keeping the limit stood, forest areas being utilized divided over 4 (four) : susti, bahamti, nimahamti and tumti , where RHL activities should be undertaken in susti and nimahamti because it can function as buffer area
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari, 2015. Kabupaten Manokwari Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari.
Hastanti, B.W. dan Yeny, I., 2009. Strategi Pengelolaan Cagar Alam Pegunungan Arfak Menurut Kearifan Lokal Masyarakat Arfak Di Manokwari Papua Barat. Info Sosial Ekonomi, 9(1):19–36.
Jatmiko, A., Sadono, R., dan Rahayu W.P.L., 2012. Evaluasi Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Menggunakan Analisis Multikriteria (Studi Kasus di Desa Butuh Kidul Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah). Jurnal Ilmu Kehutanan, 6(1):30-44.
Nawir, A.A., 2008. Rehabilitasi Hutan di Indonesia: Akan Kemanakah Arahnya Setelah Lebih dari Tiga Dasawarsa?. Bogor: Center for International Forestry Research (CIFOR).
Paembonan, J., 2015. Pola Akses Masyarakat Lokal Dalam Pemanfaatan Hutan Lindung Di Kabupaten Pegunungan Bintang. Tesis. Program Pascasarjana Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Petocz, R., 1987. Konservasi Alam dan Pembangunan Irian Jaya. Jakarta: PT. Gramedia.
Salosa, S.T., Awang, S.A., Suryanto, P., dan Purwanto, R.H., 2014. Hutan Dalam Kehidupan Masyarakat Hatam Di Lingkungan Cagar Alam Pegunungan Arfak. J. Manusia & Lingkungan, 21(3):349-355.
Sunderlin, W.D., Angelsen, A., Belcher, B., Burgers, P., Nasi, R., Santoso, L., dan Wunder, S., 2005. Livelihoods, Forest and Conservation in Developing Countries: An Overview. World Development, 33(9):1383-1402
Barumbun, T.P., 2009. Kearifan Budaya Arfak Ighya Ser Hanjob, Berdiri Jaga Batas. Website: http://pongpalita.blogspot.co.id/ 2009/07/kearifan-budaya-arfak_01.html (Diakses Januari 2016)
Ullo, F., 2013. Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat: Kasus Cagar Alam Pegunungan Arfak, Kabupaten Manokwari Papua Barat. Tesis. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Walanggitan, H., 2014. Perencanaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Rhl) Berbasis Kemampuan Lahan Di Daerah Tangkapan Air (Dta) Danau Tondano. Jurnal Wasian, 1(2):45–56.
DOI: https://doi.org/10.22146/jml.23043
Article Metrics
Abstract views : 3568 | views : 3896Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Manusia dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JML Indexed by:
View My Stats