Cover Image

PERKEMBANGAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI PROVINSI LAMPUNG (Progress of Community Forest in Lampung Province)

https://doi.org/10.22146/jml.725

Sanudin Sanudin(1*), San Afri Awang(2), Ronggo Sadono(3), Ris Hadi Purwanto(4)

(1) Program Doktor Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281.
(2) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro no.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281.
(3) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro no.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281.
(4) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro no.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281.
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Provinsi Lampung sudah berjalan sejak 14 tahun yang lalu dengan segala dinamika dalam implementasinya. Penelitian terhadap perkembangan HKm sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan HKm di Provinsi Lampung yang dibatasi pada sebaran, permasalahan dan kondisi yang diharapkan. Penelitian dilakukan pada bulan September–Desember 2014. Data dikumpulkan melalui wawancara terbuka dan semi struktur menggunakan kuesioner dan pengamatan langsung. Informasi penyebaran HKm diperoleh melalui kegiatan survai dan identifikasi terhadap semua kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Permasalahan yang dihadapi dalam implementasi HKm dan kondisi yang diharapkan dikumpulkan melalui wawancara dengan kelompok tani dan pertemuan/sosialisasi tentang HKm yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten/Provinsi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan diagram tulang ikan (Fishbone Diagram) dan diuraikan secara deskriprif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HKm di Provinsi Lampung merupakan solusi terhadap permasalahan konflik pengelolaan hutan dengan tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap hutan yang telah mendorong kegiatan penggarapan kawasan hutan. HKm di Provinsi Lampung tersebar di 9 kabupaten dari 15 kabupaten/kota yang ada baik yang sudah mendapatkan Izin Usaha Pemanfaatan HKm (IUPHKm), mendapatkan Penetapan Areal Kerja (PAK), maupun sedang mengusulkan PAK. Permasalahan utama dalam implementasi HKm adalah dukungan anggaran yang kurang memadai akibat HKm belum menjadi program prioritas sehingga pembinaan dan pendampingan yang dilakukan kurang maksimal. Pengembangan kelembagaan kelompok tani, lahan, dan kewirausahaan merupakan tiga kunci penting untuk mencapai tujuan HKm yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan. 

 

ABSTRACT

Community Forest (HKm) in Lampung Province has to be 14 years of age with its dynamics on implementation. Studies on HKm progres is needed. The study aimed is to know progress of HKm especially distribution, problem and expectation condition. The study was conducted in September to December 2014 in Lampung Province. Data was collected using open ended and semi-structured questionnaire interview and direct observation. Information of HKm distribution obtained through survey and identification of districts in Lampung Province. Problem faced and expectation condition on implementation of HKm were collected through interview with farmer groups and national, provincial or district forestry offices and meeting/socialization about HKm. Data was analyzed using a fishbone diagram and descriptive. The results showed that HKm is a solution on problem of forest management conflict, community around the forest have very high dependence upon the forest, its caused forest conversion in Lampung Province. HKm (licence issues for community forest/IUPHKm, determination of community forest working area/PAK) in Lampung Province distributed on 9 of 15 districts. The main problems on HKm implementation was limited of budget support.. HKm is not a priority program so coaching and mentoring are not maximum. Development of farmer groups, land, and entrepreneurship are keys for increase of local welfare and to maintain the wholeness of forest and their functions.


Keywords


hutan kemasyarakatan; kondisi yang diharapkan; konflik; pengelolaan; permasalahan; sebaran; community forest; expected condition; conflict; management; problem; distribution



References

Albrecht, A. dan Kandji, S., 2003. Carbon Sequestration in Tropical Agroforestry Systems Agriculture. Ecosystems and Environment. 99:15–27.

Anonim, 2007. Analisa Sosial Ekonomi Community Based Forest Management Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Dinas Kehutanan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam Kabupaten Lampung Barat, UNDIP, WWF, ICRAF, dan WATALA, Liwa.

Anonim, 2012a. Hutan Kemasyarakatan di Provinsi Lampung. Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Bandarlampung.

Anonim, 2012b. Refleksi Percepatan Implementasi Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Lampung Menuju Masyarakat Sejahtera dan Kelestarian Hutan. WATALA, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, dan Kemitraan, Bandar Lampung.

Anonim, 2014a. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi September 2014. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Anonim, 2014b. Data Perkembangan Pemanfaatan Kawasan Hutan sampai dengan Oktober 2012. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Jakarta.

Arifin, B., 2006. Transaction Cost Analysis of Upstream-Downstream Relations in Watershed Services: Lessons From Community-Based Forestry Management in Sumatra, Indonesia. Quarterly Journal of International Agriculture. 45:361-376.

Arifin, B., Swallow, B.M., Suyanto, S., dan Coe, R., 2009. Analysis A Conjoint Analysis of Farmer Preferences for Community Forestry Contracts in The Sumber Jaya Watershed, Indonesia. Ecological Economics. 68:2040-2050.

Awang, S.A., Suhardi, Safitri, M.A., dan Kustomo, 2000. Kelembagaan Kehutanan Masyarakat: Belajar dari Pengalaman. Pustaka Kehutanan Masyarakat, Yogyakarta.

Barr, C., Wollenberg, E., Limberg, G., Anau, N., Iwan, R., Sudana, I.M., dan Moeliono, M., 2001. Case Study 3, Case studies on decentralisation and forest in Indonesia. The Impacts of Decentralisation on Forest and Forest-Dependent Communities in Malinau District, East Kalimantan. Center for International Forestry Research (CIFOR), Bogor, Indonesia.

Beer, J., Muschler, R., Kass, D., dan Somarriba, E., 1998. Shade Management in Coffee and Cacao Plantations. Agroforestry Systems. 38:139-164.

Dwiprabowo, H., Mulyaningrum, dan Suwarno, E., 2013. Organisasi Belajar dan Implementasi Kebijakan Hutan Kemasyarakatan (HKm). Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(2):85-98.

Fay, C., Sirait, M., dan Kusworo, A., 2000. Getting The Boundaries Right: Indonesia's Urgent Need to Redefine its Forest Estate. International Centre for Research in Agroforestry, Bogor.

Kaskoyo, H., Mohammed, A.J., and Inou, M., 2014. Present State of Community Forestry (Hutan Kemasyarakatan/HKm) Program in a Protection Forest and Its Challenges: Case Study in Lampung Province, Indonesia. Journal of Forest Science. 30(1):15-29.

Maryudi, A., Devkota, R.R., Schusser, C., Yufanyi, C., Salla, M., Aurenhammer, H,, Rotchanaphatharawit, R, dan Krott, M., 2012. Back to Basics: Considerations in Evaluating The Outcomes of Community Forestry. Forest Policy and Economics. 14(1):1-5.

Obidzinski, K. dan Barr, C., 2003. Case Study 9, Case Studies on Decentralisation and Forests in Indonesia. The Effects Decentralisation on Forest and Forest Industries in Berau District, East Kalimantan. Center for International Forestry Research (CIFOR), Bogor, Indonesia.

Pahlawanti, R. dan Saroso, O., 2009. Hutan Kemasyarakatan: Melestarikan Hutan untuk Kesejahteraan Rakyat-Catatan 10 Tahun Program HKm di Provinsi Lampung. WATALA dan Partnership for Governance Reform in Indonesia (PGR Indonesia), Bandar Lampung.

Philpott, S.M., Arendt, W.J., Armbrecht, I., Bichier, P., Diestch, T.V., Gordon, C., Greenberg, R., Perfecto, I., Reynoso-Santos, R., Soto-Pinto, L., Tejeda-Cruz, C., Williams-Linera, G., Valenzuela, J., dan Zolotoff, J.M., 2008. Biodiversity Loss in Latin American Coffee Landscapes: Review of The Evidence on Ants, Birds, and Trees. Conservation Biology. 22(5):1093-1105.

Prayitno, H., Taufik, A., Fitriyani, R., Ramdan, D., Gunawan, dan Putra, R.A.S., 2013. Membongkar Harta Daerah: Analisis Kebijakan Anggaran Pengelolaan Hutan dan Lahan di 3 Provinsi dan 6 Kabupaten di Indonesia. Seknas FITRA, The Asia Foundation dan UKAID, Jakarta.

Safitri, M.A., 2006. Change without Reform? Community Forestry in Decentralizing Indonesia. The 11th IASCP Conference. Bali, 19-23 Juni 2006.

Scarvada, A.J., Tatiana, B.C., Susan, M.G., dan Julie, M.H., dan Arthur, V.H., 2004. A Review of the Causal Mapping Practice andResearch Literature. Second World Conference on POM and 15th Annual POM Conference. Mexico, Cancun, 30 April – 3 Mei 2004.

Suhirman, Alamsyah, Z., Zaini, A., Sulaiman, dan Nikoyan, A., 2012. Studi Perencanaan dan Penganggaran Bagi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di Indonesia: Studi Kasus Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara. Laporan Utama Sebagai Hasil Studi Lapangan. Kemitraan (Bagi Pembaruan Tata Kepemerintahan di Indonesia).

Suyanto, S., Permana, R.P., Khususiyah, N., dan Joshi, L., 2005. Land Tenure, Agroforestry Adoption, and Reduction of Fire Hazard in a Forest Zone: A Case Study From Lampung, Sumatra, Indonesia. Agroforestry System. 65:1-11.

Verbist, B. dan Pasya, G., 2004. Perspektif Sejarah Status Kawasan Hutan, Konflik dan Negosiasi di Sumberjaya, Lampung Barat, Provinsi Lampung. Jurnal Agrivita, 26(1):20-28.

Verbist, B., Ekadinata, A., dan Budidarsono, S., 2004. Penyebab Alih Guna Lahan dan Akibatnya terhadap Fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) pada Lansekap Agroforestri Berbasis Kopi di Sumatra. Jurnal Agrivita, 26(1):29-38.

Verbist, B, Ekadinata, A., dan Budidarsono, S., 2005. Factors Driving Land Use Change: Effects on Watershed Functions in a Coffee Agroforestry System in Lampung, Sumatra. Agricultural Systems. 85:254-270.

Widyastuti, S., 2013. Kajian Nilai Hutan Kemasyarakatan di Provinsi Lampung dan Kontribusinya pada Pembangunan Daerah. WATALA, Bandar Lampung.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.725

Article Metrics

Abstract views : 14948 | views : 9858

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Jurnal Manusia dan Lingkungan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats