Cover Image

PERANAN EKOSISTEM MANGROVE DI KOTA PESISIR BENGKULU DALAM MITIGASI PEMANASAN GLOBAL MELALUI PENYIMPANAN KARBON (The Role of Mangrove Ecosystem in the Coastal City of Bengkulu in Mitigating Global Warming through Carbon sequestration)

https://doi.org/10.22146/jml.18806

Gunggung Senoaji(1*), Muhamad Fajrin Hidayat(2)

(1) Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu, Jl. Raya Kandang Limun Bengkulu, 38173.
(2) Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu, Jl. Raya Kandang Limun Bengkulu, 38173.
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Pemanasan global saat ini menjadi isu lingkungan utama dan keberadaan ekosistem mangrove ternyata mempunyai peranan yang cukup penting dalam mitigasi pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luasan dan status ekosistem mangrove, komposisi vegetasi penyusunnya, dan kandungan karbonnya di Pesisir Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah telaah peta untuk mengetahui sebaran, luasan dan status ekosistem mangrove; dan survey lapangan untuk mengetahui komposisi penyusun ekosistem mangrove dan kandungan karbon tersimpannya. Survey lapangan dilakukan dengan membuat 57 plot pengamatan. Pada setiap plot diamati jenis dan dimensi vegetasi sesuai dengan tingkatan pertumbuhan. Kandungan karbon tersimpan ditentukan melalui perhitungan biomassa total pohon dengan mempertimbangkan nilai faktor ekspansi biomassa, fraksi karbon, dan massa jenis kayu. Hasil analisis peta menunjukkan bahwa luas sebaran ekosistem mangrove di Pesisir Kota Bengkulu ± 214,62 ha. Status kawasan seluas 116,24 ha berada di dalam kawasan hutan Taman Wisata Alam Pantai Panjang-Pulau Bai; dan 98,38 ha berada di luar kawasan hutan. Vegetasi pohon dan pancang penyusun ekosistem mangrove yang ditemukan hanya 9 jenis, yakni Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Bruguiera gymnoriza, Xylocarpus granatum, Avicennia alba, Hibiscus tiliaceus, Lumnitzera littoreae, Ceriops tagal dan Acrostichum aureum. Kandungan karbon tersimpan pada tegakan ekosistem mangrovenya adalah sebesar 18,53 ton/ha.

 

ABSTRACT

Global warming is currently a major environmental issue and the mangrove ecosystem has an important role in mitigation of global warming. This study aimed to determine the extent and legal status, vegetation composition, and carbon storage of mangrove ecosystems in the coastal area of Bengkulu. Methods applied in this study included mapping, spatial analysis and field surveys. Carbon storage was determined by calculating the total biomass of the mangrove tree by considering the value of biomass expansion factors, carbon fractions and wood density. The results showed that the area of mangrove ecosystem in the coastal area of Bengkulu was about 214.62 hectares; in which 116.24 hectares within the Pantai Panjang-Pulau Baai Nature Tourism Park and 98.38 hectares outside the nature park area. Nine species were found on the mangrove area, i.e. Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Bruguiera gymnoriza, Xylocarpus granatum, Avicennia alba, Hibiscus tiliaceus, Lumnitzera littoreae, Ceriops tagal and Acrostichum aureum. The total carbon stored in the stand of mangrove was 18.53 tons/ha.


Keywords


isue lingkungan; karbon; kawasan hutan; mangrove; pemanasan global; carbon; environment issue; forest area; global warming



References

Cahyaningrum, S.T., Hartoko, A., dan Suryanti, 2014. Biomassa Karbon Mangrove pada Kawasan Mangrove Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa. Journal of Maquares, 3(2):34-42.

Dharmawan, I.W.S., dan Siregar, C.A., 2011. Karbon Tanah dan Pendugaan Karbon Tegakan Avicennia marina (Forsk) Vierh di Ciasem, Purwakarta. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 5(4):317-328.

Djohan, T.S., 2007. Distribusi Hutan Bakau di Laguna Pantai Selatan Yogyakarta. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 14(1):15-25.

Donato, D.C., Kauffman, J.B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M. dan Kanninen, M. 2012. Mangrove Salah Satu Hutan Terkaya Karbon di Daerah Tropis. Brief CIFOR, 12:1-12.

Hairiah, K., dan Rahayu, S., 2007. Petunjuk Praktis Pengukuran Karbon Tersimpan di Bagian Macam Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia. Bogor.

Halidah, 2014. Avecennia marina (Forssk.) Vierh. Jenis Mangrove yang Kaya Manfaat. Info Teknis Eboni, 11(1):37-44.

Heriyanto, N.M., dan Subiandono, E., 2012. Komposisi dan Struktur Tegakan, Biomasa, dan Potensi Kandungan Karbon Hutan Mangrove di Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9(1):023-032.

Hogarth, P.J., 2001. The Biology of Mangroves (Biology of Habitats). Oxford Univesity Press. Oxford.

Kariada, T.M., dan Andin, I., 2014. Peranan Mangrove sebagai Biofilter Pencemaran Air Wilayah Tambak Bandeng, Semarang. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 21(2):188-194.

Komiyama, A., Poungparn, S., dan Kato S., 2005. Common Allomentric Equation for Estimating The Tree Wight of Mangroves. Journal of Tropical Ecology, 21:471-477.

Kordi, M.G.H.K., 2012. Ekosistem Mangrove: Potensi, Fungsi, dan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta.

Krisnawati, H., Wahyu, C.A., dan Rinaldi, I., 2012. Monograf Model-model Allometrik Untuk Pendugaan Biomassa Pohon Pada Berbagai Tipe Ekosistem Hutan di Indonesia. Kementerian Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan. Konservasi dan Rehabilitasi. Bogor.

Lasibani S.M., dan Eni, K., 2009. Pola Penyebaran Pertumbuhan ”Propagul” Mangrove Rhizophoraceae di Kawasan Pesisir Sumatera Barat. Jurnal Mangrove dan Pesisir, 10(1):33-38.

Nasprianto, Desy, M.H.M., Terry L.K., Restu, N.A.A., dan Andreas, H., 2016. Distribusi Karbon di Beberapa Perairan Sulawesi Utara. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(1):34-41.

Noor, R., Khazali, Y.M., dan Suryadiputra, I.I.N., 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP. Bogor.

Patang, 2012. Analisis Strategi Pengelolaan Hutan Mangrove (Kasus di Desa Tongke-Tongke Kabupaten Sinjai). Jurnal Agrisistem, 8(2):100-109.

Purnobasuki, H., 2005. Tinjauan Perspektif Hutan Mangrove. Penerbit Airlangga University Press. Surabaya.

Qiptiyah, M., Halidah, dan Rakman, M.A., 2008. Struktur Komunitas Plankton di Perairan Mangrove dan Perairan Terbuka di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 5(2):137-143.

Ritohardoyo, S., dan Galuh, B.A., 2011. Arahan Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove : Kasus Pesisir Kecamatan Teluk Pakedai. Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Geografi, 8(2):83-94.

Saprudin, dan Halidah, 2012. Potensi dan Nilai Manfaat Jasa Lingkungan Hutan Mangrove di Kabupaten Sinjai, Silawesi Selatan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9(3):213-219.

Senoaji, G., 2015. Serapan Karbon Dioksida pada Tegakan Mangrove di Pasar Ngalam Bengkulu. Seminar Nasional Biodiversitas 2015. Solo, 7 November 2015.

Siregar, C.A., dan Dharmawan, I.W.S., 2011. Stok Karbon Tegakan Hutan Alam Dipterokarpa di PT Sarpatim, Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8(4):337-348.

Sudiarta, M., 2006. Ekowisata Hutan Mangrove : Wahana Pelestarian Alam dan Pendidikan Lingkungan. Jurnal Manajemen Pariwisata, 5(1):1-25.

Sulistiyowati, 2009. Biodiversitas Mangrove di Cagar Alam Pulau Sempu. Jurnal Sainstek, 8(1):59-63.

Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. PT. Gramedia, Jakarta.

Supriharyono, 2009. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Supriyanto, Indriyanto, dan Bintoro, A., 2014. Inventarisasi Jenis Tumbuhan Obat di Hutan Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari, 2(1):67-75.

Sutaryo, D., 2009. Penghitungan Biomassa, Sebuah Pengantar untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Wetlands International Indonesian Program. Bogor.

Wibowo, A., 2013. Kajian Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Kehutanan untuk Mendukung Kebijakan Perpres No. 61 tahun 2011. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 10(3):235-254.

Wiharyanto, D., dan Laga, A., 2010. Kajian Pengelolaan Hutan Mangrove di Kawasan Konservasi Desa Mamburungun Kota Tarakan Kalimantan Timur. Media Sains, 2(1):10-17.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18806

Article Metrics

Abstract views : 44746 | views : 40487

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats