EFISIENSI PEMANFAATAN LAHAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN PENGISIAN DI YOGYAKARTA (Urban Land Use Efficiency through Infill Housing Development in Yogyakarta)
Suradi Suradi(1*), Bakti Setiawan(2)
(1) Magister Perencanaan Kota dan Daerah, Universitas Gadjah Mada
(2) Magister Perencanaan Kota dan Daerah, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Perkembangan perkotaan di lndonesia pada umumnya dicirikan dengan pengembangan perumahan di wilayah pinggiran kota yang berpola sprawl yang menciptakan efek negative antara lain: menjauhkan penduduk dari tempat kerja. polusi. dan konversi lahan pertanian di pinggiran. Pola pengembangan yang baru sangat diperlukan untuk mengarahkan perkembangan kota yang lebih efisien termasuk juga melalui cara infill development. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengevaluasi pembangunan perumahan melalui model pengisian di Kota Yogyakarta, khususnya menyangkut pola perkembangannya. motivasi pengembangannya. dan pengaruhnya pada perkembangan kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infill development di Yogyakarta mempunyai karakteristik sebagai berikut (1) merupakan perumahan untuk kelas menengah dan mewah. (2) umumnya merupakan rumah dengan 1-2 lantai, (3) berkepadatan sedang.(4) sebagian besar lahan yang dipakai adalah lahan kosong. Penelitian ini menengarai bahwa pemerintah kota tidak secara sadar mendukung model pengembangan ini karena tidak mengetahui manfaatnya. Dengan kata lain, infill development, yang terjadi di lapangan merupakan respon pasar terhadap kebutuhan rurnah. Model ini membawa beberapa manfaat positip antara lain (1) effisiensi lahan. (2) perkembangan kota yang lebih kompak. (3) meningkatkan suplai perumahan, dan (4) meningkatkan aktivitas ekonomi pada wilayah tersebut.
ABSTRACT
Urban growth in Indonesia is generally characterized by suburban housing development in a sprawling pattern creating negative impacts such as: inefficient use of land, land speculation, conversation of agricultural land, inefficient infrastructures, and travel cost. New pattern of urban growth is needed to direct urban development in a more sustainable ways. In the West, infill development is considered as an alternative for a more efficient urban development which in turn facilitate sustainable city. This paper documents and evaluates infill housing development pattern in Yogyakarta, focuses on spatial aspects. The paper shows that infill development in Yogyakarta is characterized by (1) luxurious and good housing, (2) mostly 1-2 floor, (3) medium density housing, and (4) most of the site are vacant land. It argues that the government did not recognize this pattern in a supportive way. In other words, infill development happened in the city more as a respond to the housing market. However, this infill pattern brings several positive impacts including (1) more efficient use of land, (2) more compact urban growth, (3) increasing housing supply, (4) more efficient of urban infrastructures, and (5) increasing economic activity in the area.
Full Text:
ARTIKEL LENGKAP (PDF) (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18614
Article Metrics
Abstract views : 3943 | views : 7913Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats