PENGARUH TINDAKAN KONSERVASI TANAH TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN, EROSI, KEHILANGAN HARA DAN PENGHASILAN PADA USAHA TANI KENTANG DAN KUBIS (Effect of Coil and Water Conservation Practices on Runoff, Erosion, Nutrient Loss and Farmer Income of Potato)
Umi Baroroh Lili Utami(1*)
(1) Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Laju erosi yang terjadi di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah sangat tinggi karena pertanian yang dominan adalah sayuran, dan umumnya petani tidak melaksanakan teknik konservasi tanah dan air secara benar. Karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari tindakan konservasi tanah yang memadai agar dapat menekan erosi dan aliran permukaan, kehilangan hara dan meningkatkan penghasilan pada usaha tani kentang (Solanum toberosum L) dan kubis (Brassica oleracea l). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tindakan konservasi tanah terhadap aliran permukaan, erosi, kehilangan hara, dan penghasilan sehingga diharapkan teknik konservasi yang sesuai pada usaha tani kentang dan kubis dapat ditemukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengukur aliran permukaan dan erosi tiap kejadian hujan mulai bulan Februari hingga Mei 2000 selama satu musim tanam pada plot erosi berukuran 2 x 10 meter dengan kemiringan 34 %. Kehilangan hara tanah ditentukan dengan mengukur kandungan hara sedimen tanah. Penghasilan usaha tani dihitung setelah panen. Penelitian dirancang secara faktorial dalam Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah usaha tani, yaitu kentang (C1) dan kubis (C2). Faktor kedua adalah teknik konservasi tanah, yaitu guludan memotong kontur (P1) sebagai kontrol, guludan sejajar kontur dan teras-gulud yang di tanami serai (P2), guludan sejajar kontur dengm penutupan mulsa alang-alang (P3), dan guludan sejajar kontur dengan mulsa plastik perak hitam (P4). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada usaha tani kentang, tindakan konservasi P2, P3 dan P4 mampu menekan erosi. Tindakan konservasi P2 dan P4 mampu meningkatkan penghasilan, namun P3 menurunkan penghasilan. Pada usaha tani kubis, tindakan konservasi tanah yang mampu menekan erosi hanya P3. Tindakan konservasi P2, P3, dan P4 mampu meningkatkan penghasilan. Tindakan konservasi kentang yang bagus, baik secara lingkungan maupun ekonomi, adalah perlakuan Po, sedangkan pada tanaman kubis adalah perlakuan P3.
ABSTRACT
Erosion rate at Dieng Plateau, Central Java, is high because vegetable is the dominant crop, and in general the farmer never applied adequate soil and water conservation practices (SWCP)/ The research was carried to assess the suitable soil conservation practices in order to reduce runoff, erosion nutrient losses and to increase the income as potato (Solanum tuberosum L) and cabbage crop (Brassica oleracea L) farmers. The erosion and runoff data were obtained by measuring the actual runoff and erosion for each rainfall event during February-May 2000 period. Measurement of the actual erosion and runoff were conducted on erosion plot of 10x2. The expoiment was done in a Randomized Complete Block Design (RCBD) with two factors. The first factor was the crop, that is the potato (C1) and cabbage (C2). The second factor was the technical soil conservation, that is, cross contour ridging (P1) as control treatment, contour ridging and terrace-ridging that was planted with citronella (P2), the contour ridging with the much of lemograss (P3), and the contour ridging covered with black silver plastic sheet (P4). The result of the research on the potato crop showed that the P2, P3 and P4 treatments could effectively decrease erosion. The P2 and P4 treatments were able to increase the farmers income, however P3 decreased the farmer income. On the cabbage crop, the effective treatment which decreased erosion was P3. The P2, P3 and P4 treatments increased the farmers income
Full Text:
Artikel lengkap (PDF) (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18577
Article Metrics
Abstract views : 11622 | views : 9704Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan
JML Indexed by:
View My Stats