Cover Image

PERBURUAN KASUARI (Casuarius spp.) SECARA TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT SUKU NDUGA DI DISTRIK SAWAERMA KABUPATEN ASMAT (The traditional hunting of Kasuari (Casuarius sp.) by Nduga tribe in Sawaerma District, Asmat Regency)

https://doi.org/10.22146/jml.18517

Yohanes Y. Rahawarin(1*), M. St. E. Kilmaskossu(2), Y. Kerepea(3), Wolfram Y. Mofu(4), Rusdi Angrianto(5), Hans F. Z. Peday(6), Anton S. Sinery(7), Petrus A. Dimara(8)

(1) Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari – Papua Barat Jl. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat
(2) Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari – Papua Barat Jl. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat
(3) Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari – Papua Barat Jl. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat
(4) Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari – Papua Barat Jl. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat
(5) Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari – Papua Barat Jl. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat
(6) Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari – Papua Barat Jl. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat
(7) Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari – Papua Barat Jl. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat
(8) Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari – Papua Barat Jl. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengkaji kegiatan perburuan kasuari secara tradisonal oleh masyarakat suku Nduga di Distrik Sawaerma, Kabupaten Asmat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perburuan kasuari oleh masyarakat suku Nduga di Distrik Sawaerma bertujuan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan pendapatan ekonomi keluarga. Aktivitas berburu kasuari oleh masyarakat suku Nduga masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti parang, kapak dan busur, anak panah. Selain itu cara penangkapan kasuari dilakukan dengan jerat leher dan jerat kaki maupun bantuan anjing berburu. Kegiatan berburu kasuari dilakukan secara secara perorangan maupun kelompok sesuai dengan hak adat (dusun). Kegiatan berburu lebih banyak dilakukan pada pagi dan malam hari, terutama saat musim hujan. Jenis kasuari yang terdapat pada areal hutan di sekitar Distrik Sawaerma adalah Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius-casuarius), Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unppendiculatus), dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti). Rata-rata jumlah hasil buruan kasuari yang mengunakan jerat kaki atau leher sebanyak 2-3 ekor/hari, sedangkan menggunakan anjing berburu 1-2 ekor/hari.

 

ABSTRACT

The research was aimed to discribe how the Nduga tribe in Sawaerma district, Asmat Regency is hunting kasuari traditionally. Descriptive method with case study was employed in this research. The resultshave shown that the main purposes of hunting kasusari by Nduga tribe were to fulfill their own need of protein as well as family income. The Nduga tribe have hunted kasuari traditionally by using traditional tools including cleavers, axe, and arrow. In addition, this tribe also hunts kasuari using neck and feet trapsas well as hunting dogs.The result also showed that Nduga tribe hunted kasuari alone or in group, and they did it based on their land customary. The most hunting time were in the morning and evening especially during rainy seasons. Single wattle (Casuarius unppendiculatus),double wattle (Casuarius-casuarius),and dwarf (Casuarius bennetti) cassowaries were foundin the area. Average number of kasuari hunted using neck and feet trap was 2 – 3 individu per day, while using hunting dogs was 1 – 2 individu per day.


Keywords


perburuan tradisional; kasuari; suku Nduga; hunting traditionally; kasuari; Nduga tribe



References

Beno, M dan Ohee, H., 2009. Pengetahuan Konservasi Tradisional Burung Endemik pada Masyarakat Kampung Soaib di Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura. Jurnal Biologi Papua, 1(1):15–20. Chahya, D.N., 2000. Teknologi Berburu Rusa (Cervus timorensis) dan Kasuari (Casuarius sp.) Secara Tradisional Pada Masyarakat Suku Marind dan Kanuum di Kawasan Taman Nasional Wasur Kabupaten Merauke. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua Manokwari. CI. 1999. Lokakarya Penentuan Prioritas Konservasi Keanekaragaman Hayati di Irian Jaya. Laporan Akhir. Conservation International, Jakarta. Flannery. T.F., 1995. Irian Jaya’s New Tree Kangaroo: Just The Tip of The Ertsberg. Nature Australia, 47-52 . Imang, N., Kuncoro dan Boer, 2002. Studi Perbandingan Perburuan Tradisional Babi Hutan (Sus barbatus Muller 1896) antara Suku Dayak Kenyah dan Suku Punan di Kabupaten Malinau. Equator, 1(2):102–145. Lee, R.J., 2000. Impact of Subsistence Hunting in North Sulawesi, Indonesia and Conservation Option. In J.G. Robinson and E.L. Bennett, (eds). Hunting for Sustainability in Tropical Forest. Columbia University Press, New York. pp 455-472. Madhusudan, M.D dan Karanth, K.U., 2002. Local Hunting and The Conservation of Large Mammals in India. Ambio, 3:49-54 Pattiselanno, F., 2006. The Widlife Hunting in Papua. Biota, 11:59-61 Pattiselanno, F., 2007. Perburuan Kuskus (Phalangeridae) oleh Masyarakat Napan di Pulau Ratewi, Nabire, Papua. Jurnal Biodiversitas, 8(4):274–278. Pattiselanno, F., dan Koibur, J.F., 2008. Cuscus (Phalangeridae) Hunting by Biak Ethnic Group in Surrounding North Biak Strict Nature Reserve, Papua. Hayati Journal of Bioscience, 15:130-134. Pattiselanno, F dan Mentasan, G., 2010. Kearifan Tradisional Suku Maybrat dalam Perburuan Satwa sebagai Penunjang Pelestarian Satwa. Makara-Sosial Humaniora, 14(2):75–82. Petocz, R.G., 1994. Konservasi Sumberdaya Alam dan Pembangunan di Irian Jaya. Graffitti Press, Jakarta. Robinson, J.G., dan Redford, K.H., 1994. Measuring the Sustainability of Hunting Tropical Forest. Oryx 28: 249-256. Robinson, J.G., dan Bodmer, R.E., 1999. Towards Wildlife Management in Tropical Forest. Journal of Wildlife Management, 63:1-13. Rosidi, 1996. Studi Jenis Vegetasi Habitat burung Lori Kepala Hitam (Lorius lorry) Pada Kawasan Taman Wisata Gunung Meja Manokwari. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Pertanian Uncen. Manokwari. Sumule, A.I., 1995. The Technology Adoption Behavior of The Indigenous People of Irian Jaya: A Case Study of the Arfak Tribal. Fakultas Pertanian, Universitas Cenderawasih, Manokwari.



DOI: https://doi.org/10.22146/jml.18517

Article Metrics

Abstract views : 5971 | views : 3417

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Manusia dan Lingkungan



JML Indexed by:

  

Web
Analytics View My Stats